Waspada 3 Bahaya Sering Toilet Scrolling Bagi Kesehatan Mental

Toilet scrolling
Toilet scrolling

Toilet scrolling, alias kebiasaan scroll media sosial atau melihat konten saat sedang di toilet, sekarang jadi rutinitas banyak orang. Meskipun kelihatannya santai, kebiasaan ini bisa berdampak pada kesehatan mental, lho! Bisa-bisa dapat membuat stres atau merasa tidak fokus.

Toilet scrolling dan kesehatan mental, kenapa ini bisa menjadi masalah? Merangkum dari berbagai sumber jurnal penelitian, berikut bahaya dari kebiasaan toilet scrolling bagi kesehatan mental.

1. Meningkatkan kecemasan dan stres

Pekerjaan Paling Membuat Stres di Dunia
Pekerjaan Paling Membuat Stres di Dunia

Kuss dan Griffiths dalam penelitiannya yang berjudul ‘Sosial networking sites and addiction: Ten lesson learned. Frontiers in Psychology (2020)’, menemukan bahwa terus-menerus terpapar media sosial bisa membuat kita merasa lebih cemas dan sering membandingkan diri dengan orang lain, yang justru itu tidak sehat.

Kita suka bandingin hidup sendiri dengan hidup orang lain, atau khawatir ketinggalan info penting. Apalagi saat lagi scroll di toilet, perasaan FOMO (fear of missing out) dan tekanan sosial bisa makin kuat dan tidak jarang hal itu malah membuat kita stres tanpa disadari.

Dalam jurnal ‘The impact of social media use on axienty and sleep distrubance in the modern digital age. Cyberpsychology, Behavior and Social Networking (2023)’, oleh Fuchs dan Hodge, menemukan kalau kita mempunyai kebiasaan cek media sosial di waktu yang tidak tepat, seperti saat berada di dalam toilet, berhubungan dengan rasa gelisah dan gangguan tidur.

Keterbatasan waktu dan ruang di toilet sering membuat kita terus scrolling ponsel, meskipun informasi yang kita temui engga terlalu penting atau kurang bermanfaat. Tapi, tanpa disadari, hal itu bisa mempengaruhi suasana hati kita.

2. Kehilangan fokus dan kurang produktif

kalau kita sering scrolling saat sedang di toilet, kebiasaan ini bisa menggangu fokus kita sepanjang hari. Mulai dari tugas sekolah, kerjaan, sampai hubungan sosial dengan teman. Waktu yang tadinya bisa kita pakai untuk recharge, malah jadi terbagi dengan media sosial.

Read More :  Mitos Atau Fakta, Pengidap Asam Lambung Tidak Boleh Konsumsi Mie Instan? Ini Penjelasannya!

Ronsen et al dalam penelitiannya yang berjudul ‘Social media use and mental health in adolescents: A review of the literature. Journal of Social and Clinical Psychology (2021)’, menemukan kalau kebiasaan terus-menerus membuka sosial media, bahkan cuma sebentar di toilet, bisa menggangu fokus dan membuat stres kerja atau merasa kewalahan dalam hidup.

3. Overstimulasi

Ketika makin sering scrolling, maka kita juga makin susah untuk lepas dari gadget. Ini membuat kita susah menikmati kegiatan non-digital dan tidak fokus ke hal yang lebih penting, seperti ngobrol langsung dengan teman atau melakukan hobi yang lebih sehat.

Penelitian oleh Sussman dan Greenfield, ‘Digital addiction and overstimulation: An emerging challenge. Journal of Behavioral Addiction (2021)’, menemukan ketergantungan gadget bisa membuat kita merasa tidak seimbang, dan sangat besar pengaruhnya untuk kesehatan mental.

Bagi sebagian orang, toilet scrolling sebuah kegiatan yang nyaman, dan juga sebagai alibi agar tidak bosan saat melakukan kegiatan di dalam toilet. Namun, jika kita kilas balik, sebelum adanya gadget dan media sosial, orang-orang pada saat itu tidak masalah jika harus masuk toilet tanpa gadget.

Jadi, yuk kita ubah kebiasaan kurang baik ini! Selain peduli terhadap kesehatan mental, juga dapat membuat kita lebih mengefisiensikan waktu agar lebih produktif lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *