Mengunjungi Kawasan Candi Mahabarata Dieng, Ada Candi Arjuna yang Masih Gagah

Candi Arjuna
Candi Arjuna

Kami sampai di pagi hari di Terminal Mandolo dan memilih untuk istirahat sejenak untuk sarapan dan bersih-bersih. Namun saat sedang makan, saya pun mendapatkan kabar bahwa baru bisa cek in ke homestay jam 1 siang. Jadi kami pun memilih untuk bersantai di terminal.

Setelah semua urusan sudah selesai dan perut kenyang, kami pun mencari bus yang arah ke Dieng. Tapi sayangnya, semua bus sudah pergi dan hanya banyak di pagi hari. Karena memang pagi hari banyak pendaki yang akan ke arah dieng. Jika sudah siang sedikit sudah sangat sulit. Namun tetap ada kok karena selalu ada bus yang arah ke dieng untuk menjemput kembali pendaki.

Setelah mendapatkan bus sekitar jam 9 an pagi, kami pun akhirnya naik menuju arah dieng dan menghabiskan waktu kurang lebih 90 menit karena memang banyak istirahat dan menunggu penumpang lainnya di pasar. Setelah perjalanan yang melelahkan, kami pun akhirnya sampai dan turun di dekat Homestay Seribu Bukit yang sudah kami pesan selama 3 hari.

Sebenarnya masih jam 12 kurang, namun kami pun langsung disambut Bu Esti dengan sangat ramah dan langsung diperbolehkan masuk tanpa harus menunggu jam 1 karena memang pengunjung lainnya sudah akan cek out. Kami pun akhirnya istirahat sejenak dan membeli makan siang dan salat.

Setelah itu, kami juga diberikan kunci motor yang akan kami sewa disana selama 3 hari juga.

Daftar Isi

Read More :  Cerita Pendakian Gunung Prau Via Dieng di Malam Hari

Perjalananan Menuju Kawasan Candi Mahabarata, Kawasan Cangi Dengan Bangunan Apik Penuh Sejarah Masih Berdiri Dengan Gagah Segini.

Memasuki Candi Arjuna
Memasuki Candi Arjuna

Dari homestay menuju candi arjuna tidak begitu jauh, hanya membutuhkan kurang lebih 15-20 menit dengan kecepatan sedang. Sesampainya disana, kami pun langsung memarkirkan kendaraan bermotor kami dengan tarif 3 ribu rupiah. Setelah itu langsung menuju loket pembelian tiket.

Setelah membayar tiket sebesar Rp. 3o ribu per orang, kami pun langsung masuk. Pertama, kami akan disambut dengan bunga bokor dengan warna merah atau pink, setelah itu, jalananan setapak yang bagus dan hutan pinus menjadi teman perjalanan.

Setelah berjalan kurang lebih 5 menit, bunga bokor dengan warna-warni yang cantik sepanjang jalan membuat kami sangat betah. Sepanjang perjalananan dengan santai karena ingin menikmati keindahan bunga Tampok (penyebutan di dieng). Setelah puas, kami pun diberikan kain berwarna hitam dengan gambar candi arjuna dengan tulisan dieng.

Setelah memakai kain tersebut, sambutan musik akuistik dengan nyanyian jawa pun menyambut semua pengunjung termasuk kami. Setelah itu, bunga bokor masih berbunga cantik dan langsung melihat candi yang ada.

Setelah puas dengan kawasan candi tersebut, kami pun keluar menuju pintu keluar. Darisana juga, kami pun masih bisa menikmati berbagai jenis bunga yang sedang bersemi seperti bunga kecubung warna orange. Dan terakhir, sebelum sampai parkiran kembali, kami pun disuguhkan dengan pusat oleh-oleh dan makananan khas dieng.

Informasi Seputar Candi Arjuna Dieng

Candi Arjuna Dieng
Candi Arjuna Dieng

Candi dieng merupakan Warisan Mahakarya pada Abad ke 7 dari Dinasti Sanjaya. Berdasarkan prasasti yang ditemukan di sini, candi-candi tersebut diperkiran didirakan pada abad ke VIII – XIII masehi, sebagai wujud kebaktian kepada Dewa Syiwa dan sakti Syiwa.

Read More :  One Day Trip : Curug Sanghyang Taraje, Curug Sanghyang Santen dan Curug Ciarjuna

Candi ini ditemukan pertama kali pada tahun 1814 oleh seorang tentara inggris yang sedang berwisata dieng dan melihat sekumpulan candi yang terendam dalam genangan air telaga.Candi dieng disebut juga sebagai candi Mahabarata karena hampir semua nama candi merujuk pada tokoh pewayangan mahabarata.

Mulai dari komplek Candi Arjuna, yang terdiri dari Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Pantudewa, Candi Sambadra dan Candi Srikandi. Di sisi lain ada komplek Candi Gatotkaca yang terdiri dari gugusan Candi Gatotkaca, Setyaki, Nakula, Sadewa, Gareng, dan Petruk. Namun karena runtuh, yang tersisa hanya candi Gatotkaca.

Perjalananan Menuju Kawah Sikidang

Kawah Sikidang
Kawah Sikidang

Setelah puas dengan kawasan candi, kami pun melanjutkan perjalanan menuju kawah sikidang. Karena memang Kawah Sikidang masih bagian dari tiket Candi Arjuna. Rugi rasanya jika besoknya harus ke kawah sikidang dengan tiket yang sama yaitu 30 ribu per orang.

Kawah Sikidang merupakan lapangan perkawahan di Dataran Tinggi Dieng yang berada paling dekat dengan kawasan percandian Dieng, mudah diakses dan dinikmati karena terletak di tanah datar, sehingga juga menjadi kawah yang paling dikunjungi wisatawan.

Kawah Sikidang merupakan kawah aktif terbesar yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Kawah ini memiliki satu telaga air panas kecil dengan air yang selalu mendidih dan lapangan celah gas dengan titik-titik yang selalu berpindah-pindah di dalam suatu lapangan seluas lebih kurang 4 hektare.

Biaya Mengunjungi Kawasan Candi Mahabarata Dieng, Ada Candi Arjuna yang Masih Gagah

  1. Tiket masuk candi arjuna dan kawah sikidang Rp. 30.000 per orang (Rp. 90.000 untuk 3 orang).
  2. Parkir di candi arjuna dan kawah sikidang Rp. 6.000
  3. Jajanan di Kawah Sikidang Rp. 50.000

Di hari selanjutnya, kami pun mengunjungi telaga Menjer dan ngopi-ngopi disana.  Kamu bisa membaca perjalanan kami di Menikmati Telaga Menjer yang Tenang Sambil Ngopi di Cabin Cafe In The Wood

Read More :  Jelajahi Seoul Melalui Lokasi Syuting No Gain No Love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *