Berat rasanya harus ku jalani hidupku seorang diri tanpa hadirmu. Rasanya ku tak cukup kuat dan tangguh bila harus menjalani hudupku tanpamu.
Namun bertahan denganmu juga terlalu menyakitkan bagi diriku. Aku sangat ingin melepasmu, menjauh dirmu bahkan menghilang dari dirimu. Namun rasanya aku masih butuh dirimu, entahlah selalu saja aku rasakan aku membutuhkan dirimu meski aku sangat ingin menjauh dari dirimu.
Daftar Isi
- 1 Kalau Hati Bisa Dipaksa, Aku Juga Tak Ingin Mencintai Kamu.
- 2 Aku Takut Bila Membayangkan Hidup Tanpamu Atau Pergi Menjauh Dari Dirimu Tapi Bertahanpun Rasanya Menyakitkan.
- 3 Cinta Ini Terasa Begitu Manis, Bagaikan Permen, Hingga Patah Hati Yang Menunggu Di Depan Mata Tidak Terlihat.
- 4 Lepaskan yang Menyakitimu, Kelak Akan Datang yang Tulus Untukmu
- 5 Awalnya Memang Dia Sangat Manis, Nyatanya Semuanya Hanya di Mulut Saja. Hatinya Terlalu Banyak Menyimpan Cinta yang Lainnya.
- 6 Kepergiannya Memang Meninggalkan Luka yang Mendalam, Tapi Percayalah Ini Adalah yang Terbaik Untukmu.
- 7 Percayalah, Kelak Allah Akan Mempertemukanmu Dengan Orang yang Benar-Benar Mencintaimu Tanpa Tapi.
Kalau Hati Bisa Dipaksa, Aku Juga Tak Ingin Mencintai Kamu.
Cinta adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, karena ia selalu unik dan selalu memiliki artian yang berbeda. Tidak ada yang tahu kapan datangnya cinta dan kapan ia akan menghilan, entah hilang tanpa meninggalkan bekas, entah hilang dengan meninggalkan kenangan indah atau meninggalkan kenangan yang menyakitkan.
Ketika cinta sudah akan datang tidak ada yang bisa menolaknya, semua orang tidak akan pernah punya kuasa untuk menahan dan menolaknya. Begitu juga saat cintamu mulai menyapa hatiku, saat itu juga aku tidak bisa mengendalikan hatiku.
Aku Takut Bila Membayangkan Hidup Tanpamu Atau Pergi Menjauh Dari Dirimu Tapi Bertahanpun Rasanya Menyakitkan.
Membayangkan hidup tanpamu dan meninggalkamu saja, aku selalu merasa ketakutan. Aku takut tidak bisa menahan rinduku, aku takut merasa ingin kembali padamu saat sudah menjauh.
Namun bertahan seperti ini, dalam hubungan yang sudah tak lagi harmonis ini juga cukup membuatku merasa sakit, juga cukup membuatku merasa seperti mati.
Aku senang bersamamu, aku bahagia dengan hubungan kita, namun kadang keadaan mengantarkanku merasakan tidak nyaman ada didekatmu, kadang sikapmu membuatku merasa bahwa kau menolakku, bahwa kau tidak bahagia denganku. Sungguh itu membuat diriku merasa tidak nyaman ada dalam hubungan kita.
Cinta Ini Terasa Begitu Manis, Bagaikan Permen, Hingga Patah Hati Yang Menunggu Di Depan Mata Tidak Terlihat.
Meski lebih banyak merasa sakit tapi bahagia sedikit yang kamu ciptakan entah karena kepura-puraan atau keseriusan itu membuatku benar-benar merasa bahwa cinta itu sangat manis. Entahlah bahagia yang hanya sekejab itu mampu menutupi rasanya patah hati yang sedang menungguku ketika waktu mersakan manisnya cintamu itu selesai.
Aku tahu kamu tidak mengncintaiku sebagaimana aku mencintaimu, aku tahu kamu tidak akan peduli padaku saat menemukan kebahagian lain, tapi tetap saja hatiku ingin menyatu dan menunggu cintamu. Ini seolah membuatku dengan sengaja membiarkan hatiku patah hati karena aku tahu kalau pada akhirnya aku akan patah hati.
****
Lepaskan yang Menyakitimu, Kelak Akan Datang yang Tulus Untukmu
Kamu mungkin pernah mencintai dengan sangat tulus, menerima semua kekurangan pasangamu namun pada akhirnya kamu juga yang terbuang.
Iya memang ada kalanya kamu mati-matian berjuang, namun kamu juga yang dibuang. Sebenarnya bukan salahmu yang mencintai dengan tulus, hanya saja kamu masih salah dalam mencintainya.
Jangan menyesal telah mencintainya dengan tulus, meski dia akhirnya menyia-nyiakan kamu dan tak peduli lagi denganmu. Jangan terlalu sakit hati atau pun kecewa, karena bisa saja dengan cara itu lah sebenarnya Allah ingin menjauhkanmu dari cinta yang salah dan bertepuk sebelah tangan.
Awalnya Memang Dia Sangat Manis, Nyatanya Semuanya Hanya di Mulut Saja. Hatinya Terlalu Banyak Menyimpan Cinta yang Lainnya.
Bisa jadi kamu sangat merasa bodoh, selama ini kamu tidak tahu dengan benar siapa orang yang kamu cintai. Sebenarnya bukan kamu yang terlalu naif, hanya saja dia terlalu pandai bersilat lidah dan bermain dengan hati. Memang menyakitkan awalnya, dia yang kamu cintai ternyata menyimpan cinta juga untuk yang lainnya.
Sebenarnya justru kamu sangat beruntung, karena kamu mengetahuinya sebelum jalur kuning melengkung. Sebelum akad terucap di depan orang tuamu, sebelum semuanya terlambat. Justru Allah menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang tepat untukmu. Biarkan saja dia pergi meninggalkanmu dan pastikan kamu bisa berdamai dengan diri sendiri.
Kepergiannya Memang Meninggalkan Luka yang Mendalam, Tapi Percayalah Ini Adalah yang Terbaik Untukmu.
Tidak perlu menangisinya lagi, tidak perlu menyesali semua yang terjadi. Masa lalu biarlah berlalu dan jadikan sebagai pelajaran yang berarti dalam hidupmu. Jika selama ini kamu terlalu mudah percaya dengan janji dan cinta sesaat, maka untuk selanjutnya berhati-hatilah dalam menerima dan menjalin cinta sehingga tak terjadi lagi seperti ini.
Kepergiannya memang meninggalkan luka yang mengangah, namun sebenarnya justru dengan luka tersebut lah kamu bisa menempa diri dan berdamai dengan keadaan. Kamu juga harus ingat, bawha mencintai tak selamanya berakhir dengan bahagia, karena kadang sebelum bertemu dengan cinta sejati kita dipertemukan dengan orang yang salah terlebih dahulu.
Percayalah, Kelak Allah Akan Mempertemukanmu Dengan Orang yang Benar-Benar Mencintaimu Tanpa Tapi.
Biasanya setelah luka yang mendalam akan ada kebahagiaan yang bertubi-tubi, semoga saja dalam hidupmu juga mendapatkan hal yang sama. Setelah ditinggalkan dengan kesedihan yang mendalam, semoga kelak Allah mempertemukan kamu dengan seseorang yang tulus mencintaimu dengan segenap hati. Menerima semua masa lalumu dan kekuranganmu.
Setelah kamu bertemu denganya, justru kamu malah bersyukur telah berpisah dengan dia yang pandai bermain cinta. Semoga saja kamu segera mendapatkan cinta yang tulus itu. Amin.