Sendiri saja, aku tidak mengapa. Mampu masih berjalan walau tanpa kehadiranmu disampingku seperti kala itu. Jangan mengusik kesendirianku ini. Di hidupku namamu telah hilang dan melayang bersama sejuta kenangan serta kerinduan.
Berbagai bentuk harapan yang pernah direncanakan, biarlah runtuh perlahan karena ketidakpastian. Kesendirianku ini hanya sementara. Alu juga tak mampu mengarungi kehidupan ini dengan kedua tanganku. Aku butuh genggaman tangan dari seseorang yang nantinya menemaniku melangkah bersama meraih tempat yang paling indah yaitu surga-Nya.
Tapi seseorang itu tidak aku lihat dalam dirimu. Melainkan seseorang yang tidak pernah meninggalkanku karena semua kekuranganku. Seseorang yang begitu memuliakanku di dalam hidupnya. Sekali lagi, itu bukan dirimu.
Sendiri saja, aku mengikhtiarkan ketetapan-Nya di dalam kesendirianku. Jika dengan kesendirian ini mendekatkan ku pada-Nya, maka dengan kesempatan ini aku ingin selalu melangitkan namamu di dalam doa terhebatku.
Aku berharap agar kelak dipersatukan bersama orang yang juga mendekatkan dirirnya kepada Allah. Yakinlah, sementara sendiri menata hati pada Ilahi.
****
Jangan Lupa Membahagiakan Diri Sendiri, Sebelum Membahagiakan Orang Lain
Maturity comes with experience, not age. Dulu aku juga memulainya dengan keterpaksaan. Terpaksa, karena aku adalah suami kamu, aku bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan lahir dan batin kamu, untuk membuat kamu aman dan nyaman hidup bersamaku, untuk membuat kamu bahagia.
Padahal, tidak semua yang bikin kamu bahagia itu, aku lakukan dengan kebahagiaan juga. Terpaksa, yang pada akhirnya membuat hati lelah. Terpaksa, yang pada satu titik membuat kebersamaan kita menjadi menjenuhkan. Terpaksa, yang butuh waktu dan proses untuk menjadi suka rela. [Kutipan Buku Genap3]
Jangan lupa membahagian diri sendiri. Agar kita bisa membahagiakan orang lain tanpa membebani – Nazrul Anwar
Pulang Adalah Kamu Benar-Benar Ada Untuk Orang yang Kamu Sayangi. Hati dan Pikiranmu Ada Disitu, Bersamanya.
Pulangmu tak selalu fisik yang harus hadir di hadapanku. Berapa banyak orang yang berdekatan tapi tak saling terikat. Betapa banyak orang yang pulang ke rumah setiap hari, tapi tak benar-benar pulang. Pulang adalah kamu benar-benar ada untuk orang yang kamu sayangi.
Hati dan pikiran kamu ada di situ, bersamanya. Walaupun bisa jadi fisikmu tak berkesempatan hadir. Bukan malah kamunya ada, tapi hati dan pikiran kamunya entah kemana.
Pulangmu tak selalu harus melalui darat, laut ataupun udara. Pulangmu juga bisa melalui suara, suara yang menghubungkan kamu dengan rumah kamu. Kamu hadir disana; memastikan, menenangkan. Menyapa semua penghuni yang merindukanmu. Kamu benar-benar ada untuk mereka. Dan itu jauh lebih berharga daripada fisik yang sekedar ada. [Kutipan Buku Genap]
FLASH SALE (s.d 25 Maret 20)
Paket 2 Buku Bebas Pilih || Rp. 100rb
harga normal || Rp. 75rb-90rb/buku
Artikel ini merupakan kumpulan status di fansfage Nazrul Anwar, semoga bermanfaat.