Kadang kamu harus menyadari bahwa bagian terburuk dari hari ini adalah dia sedang asyik tertawa lepas, sedang di sini air matamu terus terkuras. Maka, bila rasa kian tak terbalas, lepaskanlah dengan ikhlas.
Sebelum akhirnya harapmu menghujam jantung dan hati terdalam, lalu kau termenung dalam sepi, bersedih, dan menjadi penikmat luka yang abadi. Bila rasa kian tak terbatas, maka lepaskanlah dengan ikhlas.
Jangankan biarkan dia asyik tertawa lepas, sedang disini air matamu kain terkuras. Ya, sebelum sepi menenggelamkanmu pada sedih yang tak tersudahkan.
Daftar Isi
- 1 Ada yang Meratap Menatap Sesuatu yang Lagi Menetap. Tapi yang Bijak Akan Bangkit Tak Lagi Mengungkit Rasa Sakit. Cintanya Boleh Gagal Tapi Impiannya Tetap Diperjuangkan.
- 2 Percayalah, Kelak Akan Kamu Temui Hati yang Tulus Mencintai. Yang akan mengistirahtkan Kamu Dari Lelahnya Memeprjuangkan Rasa Tanpa Balasan.
- 3 Yang Pergi Akan Datang Kembali Atau Terganti Dengan yang Lebih Baik Lagi
- 4 Aku Tidak Menyesal Pernah Dipertemukan Dengan Orang yang Salah. Sebab Pada Akhirnya Aku Akan Lebih Paham Artinya Bersyukur.
- 5 Kita Tak Pernah Menemukan Seseorang yang Sempurna, Tapi Kita Bisa Menemukan Seseorang yang Mampu Melengkapi Setiap Kekurangan.
- 6 Jangan Menyerah, Teruslah Melangkah. Sebab Allah Selalu Memperhatikan Setiap Hamba yang Bersungguh-Sungguh.
Ada yang Meratap Menatap Sesuatu yang Lagi Menetap. Tapi yang Bijak Akan Bangkit Tak Lagi Mengungkit Rasa Sakit. Cintanya Boleh Gagal Tapi Impiannya Tetap Diperjuangkan.

Ada yang berduka, ia meratap sebab menatap apa yang tak lagi hadir di dekatnya. Lalu merasa bahwa mimpi dan harapannya ikut hancur direnggut nestapa. Akan tetapi bagi pribadi yang bijak, ia memilih untuk buru-buru bangkit, enggan mengungkit rasa sakit. Impiannya tetap hidup untuk terus diperjuangkan. Rasa sakit menjadi motivasi untuk bangkit. Terjatuh, untuk melesat jauh.
Tetap semangat, bagi kamu sang pejuang yang sedang mengikhlaskan. Kamu yang memutuskan untuk tak lagi dekat-dekat dengannya, dan memilih untuk mundur secara perlahan. Aku tahu, awal-awal mengikhlaskan itu berat, sesak, sulit. Karena kita harus menghadapi kenyataan tentang hari-hari tanpa sebuah kabar dan pesan darinya.
Tapi seiring berjalannya waktu, kita akan mulai terbiasa tanpa semua itu. Dan akhirnya kita akan menyadari bahwa ternyata ketiadaannya membuat hidup lebih baik. Ketiadaannya membuatmu tak perlu lagi menitikkan air mata di sudut sepi, tersebab dia sering menyakiti. Ketiadaannya membuatmu tak perlu lagi lelah menunggu hingga menghabiskan banyak waktu.
Percayalah, Kelak Akan Kamu Temui Hati yang Tulus Mencintai. Yang akan mengistirahtkan Kamu Dari Lelahnya Memeprjuangkan Rasa Tanpa Balasan.

Untuk kamu yang mungkin pernah begitu keras dalam memperjuangkan rasa, dan pernah mencoba menjadi yang terbaik untuknya, namun kian lelah karena semua tak terbalaskan. Sesak di dada, berjuang sendirian, itu melelahkan.
Kamu berharap dia memiliki perasaan yang sama. Tapi tetap saja: seolah bertepuk sebelah tangan. Ah, jika begini adanya, maka pulanglah dari hati yang selalu membuatmu menarik napas dalam-dalam. Karena percayalah, kelak akan kau temui hati yang tulus mencintai. Yang akan mengistirahatkanmu dari lelahnya memperjuangkan rasa tanpa balasan.
Yang Pergi Akan Datang Kembali Atau Terganti Dengan yang Lebih Baik Lagi

Dalam hidup, selalu ada yang datang dan pergi, memberikan kesan mendalam di hati. Ada yang berikan kebahagiaan, ada juga yang berikan tangis kesedihan. Namun satu hal yang harus kau ingat. Tidak pernah ada yang datang tanpa sebuah tujuan. Tidak ada yang pergi tanpa sebuah alasan. Semuanya sudah Allah rancang sedemikian rupa. Dan bagi yang pergi, ia akan kembali, atau terganti dengan yang lebih baik lagi. 🙂
Aku Tidak Menyesal Pernah Dipertemukan Dengan Orang yang Salah. Sebab Pada Akhirnya Aku Akan Lebih Paham Artinya Bersyukur.

Untuk tahu bagaimana rasanya manis, bukankah kau terlebih dulu harus merasakan pahit? Untuk tahu bagaimana rasanya sejuk, bukankah kau harus terlebih dulu merasakan terik panas mentari? Begitu juga dalam hal perasaan. Kadang kau dipertemukan dengan orang yang salah, agar kau lebih paham artinya bersyukur. Dan saat akhirnya kau dipertemukan dengan orang yang benar, maka percayalah kau akan merasakan betapa nikmatnya sebuah pertemuan, setelah kau pernah merasakan sakitnya sebuah kehilangan.
Maka dengarkanlah nasihatku ini: tidak perlu menyesal pernah dipertemukan dengan orang yang salah. Sebab dialah orang yang akan mengajarimu arti rasa syukur. Dan percayalah, seseorang yang Allah takdirkan untukmu akan dihadirkan sebagai pengganti dirinya. Yang bahkan meskipun ia tidak sebaik masa lalumu, namun bersamanya hidup terasa membahagiakan. Percayalah:)
Kita Tak Pernah Menemukan Seseorang yang Sempurna, Tapi Kita Bisa Menemukan Seseorang yang Mampu Melengkapi Setiap Kekurangan.
Banyak orang yang membeli sepatu dengan harga yang mahal. Padahal yang dibutuhkan adalah sepatu yang nyaman saat dipakai. Begitu juga dengan jodoh. Banyak orang yang mengharapkan jodoh dengan segala kesempurnaan. Padahal yang sebenarnya dibutuhkan adalah jodoh yang mampu membuat nyaman, bisa saling melengkapi hingga bahagia di dunia dan di surga-Nya.
Sesungguhnya tiada manusia yang diciptakan dengan seluruh kesempurnaan. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan. Itulah mengapa sebabnya dua insan diciptakan berpasangan, agar bisa melengkapi satu sama lain. Jangankan manusia, semesta pun hendak mengajari arti melengkapi satu sama lain. Lihatlah langit malam, ia tampak gelap gulita. Namun hadirnya sang bintang mampu membuat ia lebih indah. Dan, langit yang gelap itu mampu membuat bintang bersinar semakin terang.
Sungguh indah bila kita mampu melengkapi satu sama lain. Mencintai karena ketulusan, saat kekurangannya mampu membuat kita bersabar, dan saat kelebihannya mampu membuat kita bersyukur. Sabar dan syukur, akan menghantarkan kita menuju surga-Nya. Insya Allah.
Jangan Menyerah, Teruslah Melangkah. Sebab Allah Selalu Memperhatikan Setiap Hamba yang Bersungguh-Sungguh.
Nanti, akan kau temui ujian terbesar dari sebuah proses. Mulai dari jalannya yang terasa berliku dan rumit, semangat yang perlahan mulai pudar, kesabaran yang hampir patah. Namun di balik itu semua, Allah selalu memperhatikan setiap hamba yang bersungguh-sungguh menjalani segala kepedihan itu.
Bila hamba itu terus bersungguh-sungguh dan melibatkan Allah dalam sebuah perjuangan, maka percayalah tidak akan ada tangan yang hampa, dan hati yang terasa kecewa. Sebab segala perjuangan keras itu insya Allah akan terbalaskan dengan keberhasilan. Bukankah Allah telah mengukirkan kalimat suci dalam kitab-Nya. Bahwa sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan! 🙂