Hukum Perselingkuhan Dalam Agama Islam, Kristen, Buddha dan Hindu – Sebenarnya, tidak pernah ada cara mudah untuk mengetahui bahwa seseorang selingkuh. Tidak peduli berapa tahun Anda telah bersama, sungguh mimpi buruk menemukan pengkhianatan semacam ini. Tapi bagaimana Anda tahu kalau mereka berbohong tentang kecurangan?
Anda menjalin hubungan dengan seseorang dengan harapan kepercayaan yang Anda berikan kepada mereka sepadan. Namun, bagaimana jika ternyata tidak? Bagaimana jika semuanya tidak sesempurna yang Anda bayangkan?
Setelah mengetahui pasangan Anda selingkuh, Anda punya beberapa pilihan: berpura-pura tidak terjadi apa-apa, atau mengkonfrontasinya tentang hal itu.
Kebanyakan orang tidak akan pernah mengakui bahwa mereka selingkuh, meskipun hidup mereka bergantung padanya. Bahkan jika Anda memiliki semua bukti yang mereka butuhkan, mereka masih bisa menyembunyikannya dengan kebohongan.
Jika mereka mengatakan bahwa mereka tidak selingkuh, bagaimana Anda bisa tahu apakah mereka jujur atau hanya berusaha menyembunyikan kebenaran?
Saatnya mempelajari cara mengetahui apakah seseorang berbohong tentang selingkuh. Jika tidak, Anda tidak akan pernah mendapatkan kedamaian total jika Anda tidak pernah menemukan kebenaran untuk selamanya.
Daftar Isi
1. Hukum Perselingkuhan Dalam Agama Islam
Berdasarkan telaah KHOLIFATUN ANGGREAN terhadap Al-Qur’an melalui kata kunci yang mendekati dengan selingkuh ditemukan ada tiga surat yaitu: Q.S Al-Anfāl ayat 27, Q.S An-Nūr Ayat 11-12, Q.S An-Nūr Ayat 30-31.
Adapun dalam menganalisis ayat-ayat larangan perselingkuhan dengan menggunakan tafsir maqāṣidī, tentunya terdapat ayat atau lafadz yang dapat dijadikan sebagai kata kunci atau landasan pokok dalam menafsirkan ayat tersebut.
Di mana lafadz atau kata kunci tersebut masing-masing mempunyai makna yang dianggap sebagai hal-hal yang menyebabkan perselingkuhan dalam rumah tangga dan hal-hal yang harus dijaga agar tidak terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.
2. Hukum Perselingkuhan Dalam Agama Hindu
Perzinahan adalah hubungan fisik suka sama suka antara dua individu yang tidak menikah satu sama lain. Menurut kamus agama Hindu, Zina adalah persetubuhan antara laki-laki beristri dengan perempuan yang bukan isterinya, atau antara perempuan yang sudah beristri dengan laki-laki bukan suaminya.
Dalam syair Hindu, perzinahan dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap agama. dharma. Agama Hindu menganggap pernikahan sebagai hubungan yang sakral dan sangat disucikan.
Pandangan tradisional tentang agama Hindu: – Agama Hindu tidak didasarkan pada kitab suci tertentu atau kebijaksanaan seorang spiritualis; sebaliknya agama Hindu adalah seperangkat nilai dan adat istiadat yang telah berkembang selama rentang waktu tertentu.
Etnisnya berasal dari beragam aktivitas keagamaan yang berkembang di anak benua India yang memiliki kesamaan ideologi, etika, dan kepercayaan yang mewakili dogma utamanya. Hinduisme adalah perpaduan rumit dari berbagai aliran agama dan dapat dilihat dari 3 perspektif utama yaitu Weda, Upanishad serta Upanishad.
3. Hukum Perselingkuhan Dalam Agama Buddha
Dilansir dari bentbee.wordpress.com, di dalam kitab suci agama Buddha dijelaskan bahwa bila sekali saja Anda melakukan perbuatan zina dengan pelacur/gigolo, maka anda sudah menciptakan ikatan, pertalian, atau jodoh dengan pelacur/gigolo tersebut, akibatnya sebanyak “500 kehidupan” anda harus hidup bersamanya.
Masalah ini janganlah diremehkan dengan berpikir “toh ngga apa-apa bila harus hidup dengannya”. Mengapa? Karena akibat perbuatan zina atau selingkuh sama dengan dosa dan karma buruknya berat, akibat negatifnya kehidupan yang dilakoni bersama pasti sulit, susah, dan suram untuk waktu yang lama sekali.
4. Hukum Perselingkuhan Dalam Agama Kristen
Alkitab dengan tegas menyatakan perselingkuhan adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan rancanganNya dalam pernikahan. Sebab pernikahan hanya terjadi dan terdiri dari satu laki-laki (suami) dan satu perempuan (isteri) dan pernikahan tidak mengenal oknum ketiga (bd. Kej.2:24).
Nah, itu lah Hukum Perselingkuhan Dalam Agama Islam, Kristen, Buddha dan Hindu