“Seiring berjalannya waktu, tanpa sadar kamulah yang justru merendahkan dirimu sendiri”
Faktanya, hubungan yang awalnya baik-baik saja, bisa berubah menjadi toxic. Pasangan yang dulunya begitu tulus mencintaimu, berubah semena-mena bahkan menyakiti dirimu.
Nah, apa penyebab semua itu terjadi! Yuk cari tahu, pahami dan hindari sebaik mungkin. Supaya kualitas hubungan sehat tetap terjaga dan kamu bisa bahagia seutuhnya.
Daftar Isi
1. Gagal Membangun Komunikasi Sehat dan Lebih Banyak Memendam Perasaan Sendiri
Dalam hubungan, seharusnya pasangan adalah tempat pertama berbagi banyak hal. Namun, hal itu sering tidak terjadi, karena gagal membangun komunikasi yang sehat, mengabaikan hingga memendam perasaan sendiri.
Sehingga lama-kelamaan hubungan akan terasa tidak nyaman, sampai menganggu kesehatan mental. Belum lagi, sikap pasangan yang tidak mengerti, membuat hubungan serasa toxic.
2. Tidak Punya Ketegasan Pada Kesalahan/Perilaku Toksik Pasangan
Selanjutnya adalah membiarkan pasangan berbuat semena-mena pada dirimu. Kamu mengabaikan perilaku tidak menyenangkan darinya, memberikan maaf dan toleransi besar pada kesalahan yang terus berulang.
Hal itu, dapat membuat kualitas hubungan menurun. Pasanganpun bisa jadi semakin semena-mena dan toksik pada dirimu.
3. Tidak Lagi Menghargai Diri Sendiri
Hubungan toksik dapat dihindari, jika kamu berusaha untuk tetap menghargai diri sendiri. Salah satunya dengan tidak membiarkan pasangan atau orang lain berlaku semena-mena dengan dirimu.
Tidak lupa berusaha menjadikan hubungan tetap harmonis dan mengutamakan komunikasi yang terbuka juga jujur.
Nah, masalahnya, banyak orang yang tidak lagi menghargai diri sendiri dalam hubungan yang dijalaninya. Dia membiarkan pasangan menyakiti dan hanya berharap pada perubahan tanpa tindakan nyata.
4. Terlalu Takut Pada Perpisahan
Perpisahan memang menjadi hal yang menyakitkan, dan pasti menyakiti banyak orang. Namun, ketika hubungan memang sudah tak sehat alias toksik, juga tidak ada upaya nyata untuk memperbaikinya. Berpisah bisa jadi solusi terbaik.
Nah, masalahnya, beberapa orang mungkin mengalami ketakutan besar pada perpisahan. Terlepas dari apapun yang mendasari.
Sehingga pasangan yang toksik justru memanfaatkan ketakutan itu, untuk semakin menjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
5. Rela Berkorban dan Berjuang Sendirian
Hubungan memang butuh diperjuangkan, namun bukan hanya dari salah satu pihak.
Sehingga saat kamu terus membiarkan dirimu berkorban dan berjuang sendirian. Hubungan malah menjadi tidak sehat hingga toksik.
Karena itu, pastikan hubunganmu seimbang. Kamu tidak berjuang atau berkorban sendirian, dan bisa saling mendukung satu sama lain untuk kebahagiaan bersama