Jangan Baper, Selama Status Masih Pacaran Peluang Untuk Ditinggalkan Masih Ada

Batasan Saat Pacaran
Batasan Saat Pacaran

Untuk kamu, jangan terlalu baper dengan hubungan yang saat ini kamu jalin, selama status masih pacaran dan sebagainya, tentu peluang untuk ditinggalkan selalu terbuka lebar. Lantas, jangan terlalu pasrah dan berharap banyak dengan apa yang sudah kalian jalani sekarang, karena jalinan itu tidak benar-benar nyata sampai nanti berada dalam status pernikahan.

Jangan Terlalu Berharap, Apalagi Hanya Sekedar Janji yang Indah, Bisa Jadi Nanti Kamu Patah Hati

Drama Sky Wongravee Nateetorn
Drama Sky Wongravee Nateetorn

Intinya jangan terlalu berharap, jaga hatimu baik-baik, apalagi hanya sekedar janji yang indah, karena bisa jadi kamu patah hati nanti sebab teledor menjaga hatimu. Dan ketahuilah, sudah banyak yang kemakan janji semata, sudah banyak yang awalnya begitu pasrah, tapi akhirnya dia menangis histeris sebab ditinggalkan begitu saja.

Tetap Jaga Hati, Jangan Terlalu Terbuai Apa yang Sudah Dijanjikan, Karena Janjilah yang Kadang Membuat Menangis

Sungguh tidak ada jaminan dia yang bersamamu sekarang akan terus mendampingimu, akan terus bersamamu, jika status yang ada masih pacaran semara, meski sudah sepakat sehidup semati. Karenanya, tetaplah kamu jaga hati, jangan terlalu terbuai apa yang sudah dijanjikan, karena janjilah yang kadang membuat seseorang itu menangis diakhir cerita.

Read More :  Bukan Aku Lelah Menjalani Semua Ini, Tapi Aku Hanya Ingin Menikmati Kesendirianku

Ingat Ya, Patah Hati Karena Kemakan Janji Itu Sangat Menyakitkan, Maka Pastikan Kamu Gigih Menjaga Hati

Jadi tolong diingat ya, seakrab dan secinta apapun kamu kepada pasanganmu, jika hubungan yang ada masih status pacaran, tetaplah jaga jarak dan hati, agar nanti kamu tidak kecewa bila tidak menjadi satu.

****

Yang Dinanti Perempuan Adalah Kepastian, Bukan Janji Manis Doang

Cari Jodoh Asal Jangan Cepat
Cari Jodoh Asal Jangan Cepat

Duhai lelaki, dengarkan sejenak. Jangan pernah membiarkan perempuan yang katanya kau cinta terlalu lama menanti. Sebab ia punya rasa. Dimana jika rasa itu tak segera kausambut maka ia akan pergi mencari tempat untuk berteduh. Dan jangan salahkan, jika esok ia sudah berteduh di dekapan lelaki lain.

Engkau mungkin akan rela jika perempuan yang kau cinta memanggil ‘sayang’ kepada lelaki itu, tetapi sanggupkah engkau merelakan tatkala ia memanggil ‘suami’ pada lelaki selainmu? Ya, bersediakah kau menerima kenyataan bahwa ia dimiliki orang lain?

Yang dinanti perempuan adalah kepastian, bukan hanya ucapan dan janji. Jadi para lelaki, tunjukkan keberanianmu untuk melamar, menikahi bukan sekadar janji-janji doang.

Sebenarnya perempuan bukan tidak mau bersabar tuk menanti. Bukan. tetapi kadang, penantian selalu menitipkan ketidakpastian yang ujung-ujungnya mematahkan hati. Maka mencintai bukan soal memiliki saja. Mencintai adalah soal keberanian kita tuk segera menghalalkannya. Memberi kepastian kepadanya.

Wahai lelaki, jika tak siap menikahi, sudahi. Jangan menjadi penghalang untuk jodohnya. Dan tatkala sudah siap, segerai. Ikhtiarkan agar ia tak sekedar kau panggil sebagai pacar, melainkan istri. Sungguh panggilan itu, adalah bentuk pembuktian atas cinta yang kau-ucapkan.

Intinya, jadilah lelaki untuk perempuanmu, ya. Berani?

~Aby A. Izzuddin~

****

Jangan Pernah Memintanya Menunggu Tanpa Kepastian, Karena Itu Melelahkan

Ikatan Suci
Ikatan Suci

Kalau jodoh harus dijemput, jangan pernah membuat orang yang kamu jemput itu menunggu. Jikapun terpaksa, tak perlu berlama-lama. Karena dia akan sampai pada jodohnya, dengan atau tanpa kamu. Kalau memang dia adalah jodoh kamu, kamu akan membersamainya.

Read More :  Jujur Itu Menyakitkan Namun Lebih Baik Daripada Bertahan Dalam Kebohongan

Tapi jika dia bukan jodoh kamu, tolong jangan jadi penghalang baginya untuk menemukan jodoh yang lebih tepat daripada kamu. Lakukan apa saja selama itu baik untuk mendapatkannya, tapi jangan pernah memintanya menunggu tanpa kepastian. Menunggu saja sudah melelahkan, apalagi ditambah dengan ketidakpastian. Tentu berkali-kali lebih melelahkan. [Kutipan Buku Genap]

Jangan pernah memintanya menungguh tanpa kepastian. Menunggu saja sudah melelahkan, apalagi ditambah dengan ketidakpastian. Tentu berkali-kali lebih melelahkan – Nazrul Anwar

Tolong Kuatkan Aku, Jangan Buat Aku Ragu Lagi.

Banyak hal dalam hidup yang kita lakukan karena keharusan. Bukan karena keinginan. Ada banyak orang yang melakukan pekerjaannya setiap hari karena harus, karena untuk menyambung hidup. Padahal pekerjaannya yang sekarang bukanlah pekerjaan yang diinginkannya. Ada banyak karyawan yang terpaksa mengikuti apa kata bosnya karena harus, karena takut dipecat.

Padahal apa yang dikatakannya bosnya itu tidak sesuai dengan hati nuraninya. Well, setiap orang punya ‘keharusan yang tidak sesuai dengan keinginan’ masing-masing. Yang membedakan mungkin alasan kenapa keharusan itu harus diprioritaskan daripada keinginan. Ada yang melakukannya karena ketakutan, keterpaksaan, kondisi, atau mungkin; kedewasaan. [Kutipan Buku Genap3]

Perempuan Harus Dibuat Senang Dulu, Nyaman Dulu Dengan Suasananya. Baru Deh Apa yang Ingin Kita Sampaikan Biasanya Lebih Mudah Diterima.

Kalau ingin menyampaikan sesuatu kepada perempuan, apalagi yang sifatnya sensitif, biasanya sangat tergantung bagaimana cara kita menyampaikan. Perempuan harus dibuat senang dulu, nyaman dulu dengan suasananya, baru deh, apa yang ingin kita sampaikan biasanya lebih mudah untuk diterima. Beda sama laki-laki yang sukanya to the point. Blak-blakan. [Kutipan Buku Genap2]

Kekuranganmu Adalah Rahasiaku.

Ingin kulanjutkan ceritaku tentang kamu, tentang cinta yang tak lagi kurasa sama. Tentang pandangan, belaian, dekapan, perhatian yang tak lagi kurasa ketulusannya. Tentang tatapan yang serasa menyalahkan, tentang hubungan kita yang juga ikut imbas dari peristiwa itu. Tapi aku ingat, sepasang suami istri sudah selayaknya menjadi pakaian masing-masing. Aku pakaian kamu. Begitu juga sebaliknya.

Tak akan kubiarkan orang lain yang tak berkepentingan tahu tentang keburukanmu, tentang kelemahanmu, apalagi jika aku yang memberi tahunya sendiri. Aku punya kewajiban untuk menjaga dan melindungi kehormatan suamiku. Biarkan aku cerita tentang kelemahanku saja, tentang ketidakbedayaanku menghadpi ujian ini. Sebagai bentuk usahaku untuk bangkit kembali. Agar keluar uneg-uneg ini, agar lega hati ini. [Kutipan Buku Genap3]

FLASH SALE (s.d 25 Maret 20)
Paket 2 Buku Bebas Pilih || Rp. 100rb
harga normal || Rp. 75rb-90rb/buku

WhatsApp: http://bit.ly/085966537689
Shopee: http://bit.ly/BukuNazrulAnwar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *