Mimpi Indonesia di Piala Dunia 2026 Hancur

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia

Olret.id – Kekalahan 0-1 dari Irak di babak kedua Grup B babak kualifikasi keempat pada 11 Oktober malam, membuat Indonesia kehilangan harapan untuk berlaga di Piala Dunia 2026.

Kekalahan 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi di babak pertama menempatkan Indonesia pada posisi yang kurang menguntungkan dalam persaingan di Grup B. Pelatih Patrick Kluivert dan timnya harus menang melawan Irak untuk mendapatkan keuntungan sebelum kedua lawan di grup tersebut saling berhadapan pada 14 Oktober malam.

Memasuki Stadion King Abdullah, Indonesia mengubah empat posisi di starting line up. Di lini pertahanan, bek tengah Rizky Ridho menggantikan bek sayap Yakob Sayuri, sehingga Kevin Diks dapat didorong ke sayap kanan. Gelandang tengah Thom Haye menggantikan Marc Klok. Bek sayap Calvin Verdonk menggantikan Beckham Putra, dan penyerang Mauro Zijlstra menggantikan Miliano Jonathans.

Irak juga tanpa striker andalannya, Aymen Hussein, karena cedera. Namun, tim asuhan pelatih Graham Arnold memiliki keuntungan dari segi kebugaran karena tidak bermain di leg pertama. Namun, ini tetap merupakan pertandingan yang sulit bagi wakil Asia Barat tersebut, dibandingkan dengan tiga kemenangan mudah sebelumnya di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 – zona Asia dan babak penyisihan grup Piala Asia 2023.

Tekanan psikologis pertandingan perebutan tiket Piala Dunia 2026 membuat kedua tim bermain ketat di babak pertama, dan peluang pun minim. Situasi yang paling mencolok adalah ketika Kevin Diks membentur mistar gawang Irak, tetapi bendera offside telah dikibarkan.

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia

Di babak kedua, kedua tim melakukan pergantian pemain. Irak memasukkan mantan gelandang Man Utd, Zidane Iqbal, untuk menggantikan Kevin Yakob. Pertandingan menjadi lebih seru bagi Irak ketika Mohanad Ali dan Yousef Amyn memiliki peluang untuk menembak di kotak penalti, tetapi gagal. Kemudian, mereka juga mendapatkan tembakan keras dari Kevin Diks di kotak penalti, tetapi membentur kiper Jalal Hassan.

Read More :  Carlos Alcaraz Tak Yakin Bisa Hadir di Madrid Open

Titik balik pertandingan terjadi di menit ke-76. Iqbal mendapatkan bola di depan kotak penalti, kemudian mendorong bola melewati dua pemain Indonesia, sebelum melepaskan tendangan kaki kirinya yang mengarah ke pojok kanan bawah gawang. Kiper Maarten Paes berlari sekuat tenaga, tetapi tidak mampu mencegah terjadinya gol.

Para pemain Irak merayakan kemenangan dengan antusias, berbeda dengan kekecewaan yang ditunjukkan tim Indonesia. Bek tengah Jay Idzes berteriak keras dan melambaikan tangan dengan marah kepada rekan-rekannya, sementara pelatih Kluivert menggelengkan kepala dan membungkuk di area teknis. Sementara itu, pelatih Arnold berteriak agar para pemain Irak kembali berkonsentrasi.

Iqbal lahir pada tahun 2003 di Manchester, Inggris. Gelandang ini tumbuh besar di klub lokal Sale United sebelum bergabung dengan Man Utd pada April 2021. Ia kemudian melakoni debut tim utama pada bulan Desember, melawan Young Boys di Liga Champions. Karena tidak mampu bersaing memperebutkan posisi, pada Juni 2023, Iqbal meninggalkan Man Utd untuk bergabung dengan klub Belanda, Utrecht.

Di sisa waktu resmi dan 13 menit waktu tambahan, Indonesia tidak menciptakan peluang berbahaya. Mereka menerima kekalahan 0-1 dan mengakhiri impian mereka untuk berlaga di Piala Dunia 2026.

Hal menarik lainnya dalam pertandingan ini adalah keputusan wasit Tiongkok, Ma Ning. Ia harus menghentikan pertandingan beberapa kali untuk berdiskusi panjang dengan kapten Jay Idzes maupun para pemain Indonesia. Selain itu, suhu panas setelah gol Iqbal juga membuat pertandingan hampir kehilangan kendali dalam beberapa situasi.

Pada menit ke-67, wasit Ma Ning memberikan kartu kuning kepada Zaid Tahseen, sementara Indonesia bereaksi keras dan menganggap kartu itu seharusnya merah. Gelandang Irak tersebut memblok peluang Ole Romeny dengan tekel di dekat lingkaran tengah. Jika ia mengoper dalam situasi ini, penyerang Indonesia tersebut seharusnya bisa melesat melewati kiper Hassan.

Read More :  Alcaraz - Musetti: Menuju Era Dominasi Roland Garros

Sepuluh menit kemudian, Kevin Diks menyentuh bola terlebih dahulu, menyebabkan Merchas Doski mengayunkan kakinya sejauh mungkin untuk menghalau bola, tetapi bola justru mengenai lawan.

Namun wasit Ma Ning mengira Diks telah melakukan pelanggaran terlebih dahulu dan menghadiahkan tendangan bebas kepada Irak. Para pemain Indonesia bereaksi keras, sementara pelatih Kluivert merentangkan tangannya karena bingung. Dalam situasi serupa pada menit ke-86, wasit berusia 46 tahun itu memberikan kartu kuning kepada Romeny ketika ia melepaskan tembakan ke arah Tahseen, meskipun ia telah memperlambat lajunya sehingga kakinya tidak mencapai jangkauan maksimalnya.

Kemarahan ribuan suporter Indonesia di tribun B Stadion Raja Abdullah meledak. Mereka menunjuk dan meneriaki wasit, dan banyak benda aneh dilemparkan ke lapangan.

Wasit Ma Ning terpaksa berlari kembali ke tribun A untuk berdiskusi dengan panitia. Bek tengah Jay Idzes menghampiri suporter tuan rumah untuk menenangkan mereka, dan melambaikan tangan untuk menghentikan lemparan. Setelah itu, ia dan rekan-rekannya harus membersihkan botol dan gelas plastik dari lapangan agar pertandingan dapat segera dilanjutkan.

Kamu juga bisa membaca artikel menarik kami lainnya seperti Lionel Messi Mencetak Dua Gol Dalam Kemenangan Besar Inter Miami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *