Perjalanan penyembuhan Love Next Door telah berakhir, film ini dimulai pada hari-hari musim panas dan berakhir pada musim gugur yang dingin, dengan permainan kata-kata yang sangat artistik untuk setiap episodenya.
****
Baru-baru ini, Institut Penelitian Bisnis Korea baru saja mengumumkan peringkat reputasi drama Korea pada bulan Oktober melalui analisis liputan media, interaksi, penyebaran di komunitas, dan jumlah orang yang menonton.
Dalam 22 drama tanggal 8 September hingga 8 Oktober 2024, Love Next Door dari tvN tiba-tiba melampaui Good Partner, Black Out, dan The Judge from Hell ke peringkat No. 1 dengan indeks reputasi sebesar 11.016.489 poin.
Menurut review, film Love Next Door – Love Story Next Door mendapat dukungan besar dari usia 25 hingga 35 atau bahkan hampir 40 tahun. Serial ini telah menjadi sajian spiritual akhir pekan bagi para wanita dan ibu-ibu yang menunggu popok.
Penilaian umum pemirsa adalah bahwa karya tersebut memiliki cita rasa yang menyembuhkan, lembut dan mendalam, menyejukkan jiwa saat dilihat.
Review Love Next Door – Kisah Cinta Sebelah: Tempo film yang terlalu lambat di awal membuat penonton mudah ingin menyerah
Saat pertama kali dirilis, Love Next Door tak terlalu memukau penontonnya. Kesan pertama penonton adalah bahwa drama tersebut terlalu nyata, terlalu realistis, dan tidak menimbulkan perasaan romantis melamun yang sering terlihat di film-film romantis.
Penggemar film romantis Korea menganggap karya tersebut terlalu kasar dan tidak membantu mereka “melarikan diri” dari kenyataan saat menonton film. Faktanya, banyak orang yang suka menonton film karena dunia perfilman menghadirkan adegan-adegan yang tidak ada di dunia nyata, mewakili mimpi yang tidak realistis atau cinta yang sulit ditemukan di kehidupan nyata.
Selain itu, pace filmnya juga lambat, tidak eksplosif. Akibatnya, banyak orang yang tidak bertahan dan berhenti menonton film tersebut setelah beberapa episode pertama.
Namun lambat laun, semakin banyak video rekap yang mengabadikan momen-momen indah dalam film tersebut muncul di jejaring sosial. Video-video ini menampilkan kisah indah cinta antara keluarga, teman, dan cinta masa kecil yang aneh dari pasangan utama.
Tertarik dengan video-video sepele tersebut, penonton menganggap film tersebut menggemaskan, penasaran untuk menonton kembali film tersebut dari awal, menerima lambatnya film tersebut hingga menikmati sensasi kehidupan lambat yang dibawakan oleh Love Next Door.
Konten yang menyembuhkan dan menyatukan seluruh keluarga
Hingga saat ini, setelah menyelesaikan penayangannya, Love Next Door telah menyelesaikan misinya: Menyampaikan kisah penyembuhan, realistis, tidak jauh dari kehidupan sehari-hari, mengungkapkan pentingnya persahabatan dan cinta serta kasih sayang keluarga.
Film ini tidak menampilkan adegan-adegan dramatis yang membuat jantung berdebar-debar, namun menunjukkan bahwa konflik-konflik kecillah yang memecah belah masyarakat. Dengan berbagi secara terus terang satu sama lain – sesuatu yang sering diabaikan dan diabaikan orang setiap hari – orang dapat memecahkan masalah dan menjadi lebih terhubung.
Love Next Door, seperti namanya, adalah “kisah cinta tetangga”, sebuah kisah yang dapat dilihat siapa pun di sekitarnya. Ini adalah film yang dapat ditonton seluruh keluarga sambil makan dan berdiskusi. Sederhana, lembut namun mendalam.
Film ini menyembuhkan wanita di masa dewasa
Wanita di bawah 40 tahun dapat melihat dirinya sebagai pemeran utama wanita Seok Ryu.
Sepertinya dia memiliki kehidupan yang sempurna, penuh kesuksesan dan ketenaran, namun di dalam hatinya dia sebenarnya kelelahan mental.
Untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan orang lain, dia harus terus-menerus berusaha, tanpa henti, menekan kepentingan pribadi untuk mencapai tujuan yang luhur, dan kemudian tersesat dalam perjalanan yang menyenangkan. Hubungan pribadinya juga menemui jalan buntu sejak saat itu.
Terlihat para karakter terjebak dalam cangkang yang “sempurna”, menutupi kelemahan dan bekas luka di hatinya. Film ini tidak menilai dari sudut pandang sosial, melainkan berfokus pada masing-masing individu dalam setiap ceritanya. Love Next Door ingin mengungkapkan bahwa dalam hidup tidak ada kesempurnaan, ketenaran dan pujian dari pihak luar tidak membawa kebahagiaan.
Kisah yang dialami Seok Ryu merupakan sesuatu yang mungkin kita semua temui. Menonton film tersebut, para wanita tersebut tiba-tiba menyadari bahwa mereka harus menjadi seperti dia, mengurangi tekanan pada diri mereka sendiri, sehingga dapat hidup lebih nyaman.
Review Film Love Next Door – Kisah cinta tetangga, tak bisa dipungkiri lagi dampak positif yang dibawa film tersebut terhadap persaudaraan. Belajar dari film tersebut, mereka pun ingin menitipkan anaknya di rumah untuk diurus suaminya agar bisa bersama.
Para ibu rumah tangga keluar dari dapur untuk berpartisipasi dalam lokakarya menarik yang pernah mereka lewatkan. Terlihat bahwa dampak positif Love Next Door tidak hanya berhenti pada hiburan dan penyembuhan, namun juga membantu wanita untuk lebih mencintai dirinya sendiri.
Setiap kali kamu menghadapi emosi negatif, ingatlah Love Next Door. Natal dan hari raya merupakan saat yang sangat tepat bagi anda untuk kembali menonton film bersama saudara, kekasih dan sahabat anda.