Saat Kita Saling Setia dan Menaruh Percaya, Jarak Bukanlah Masalah

Lepas Saja Yang Tak Setia
Lepas Saja Yang Tak Setia

Aku tahu, hubungan jarak jauh itu bukanlah hubungan yang mudah untuk dijalankan. Sebab kita tak bisa leluasa untuk bertemu kapanpun kita inginkan.

Sebab antara aku dan kamu kini sudah tak lagi berdekatan. Antara kita kini ada jarak. Ya, jarak yang memisahkan. Dan memang tak semua orang bisa bertahan pada hubungan jarak jauh ini. Hanya beberapa pasangan yang memang benar-benar kuat dan setia yang bisa menjalankannya.

Saat kesetiaan dan kepercayaan pada pasangan adalah hal yang diutamakan, seharusnya jarak bukanlah masalah untuk melanjutkan hubungan.

Toh antara kita juga masih sayang. Toh kita juga masih bisa melanjutkan hubungan jika memang kita saling setia dan percaya. Jarak memang membuat kita jauh, tapi meskipun begitu hati kita akan selalu dekat. Jika kita bisa saling merasakan hal itu.

Hubungan jarak jauh itu memang tak mudah. Tapi bukan berarti membuat kita sampai menyerah

Mendoakanmu Aku Bisa Setiap Waktu
Mendoakanmu Aku Bisa Setiap Waktu

Aku tahu ini berat bagi aku dan juga bagi kamu. Serta bagi hubungan kita. Tapi bukan berarti harus membuat kita seketika menyerah bukan?

Kita masih bisa sama-sama berjuang. Kita masih bisa sama-sama bertahan jika memang kita masih ingin melanjutkan hubungan. Kita hanya perlu setia. Kita hanya perlu saling menaruh percaya. Dan kita hanya perlu saling memberi kabar satu sama lainnya sesibuk apapun kondisinya. Jika kita bisa melakukan itu, percayalah, semua kan baik-baik saja.

Kita berdua memang tak pernah ingin ini terjadi. Kita tak pernah ingin berjauhan. Tapi demi cita-cita dan impian masing-masing, ini harus kita lakukan.

Bukankah kita harus saling mendukung satu sama lainnya? Kondisi ini memang berat diawal. Tapi kelak nanti saat kita sudah terbiasa, ini tak lagi akan terasa berat. Kamu hanya perlu mempercayai. Dan begitupun aku yang harus mempercayaimu. Buang jauh-jauh rasa curiga saat kita berjauhan.

Pada akhirnya jarak mengajarkan kita untuk saling bertahan meskipun kita berjauhan

Setia Hingga Maut Memisahkan
Setia Hingga Maut Memisahkan

Mungkin ini adalah ujian untuk hubungan kita. Sejauh mana kita mampu bertahan pada hubungan jarak jauh ini. Tak akan mudah dan juga tak akan terasa berat.

Read More :  Terima Kasih Karena Telah Datang, Menemaniku Melewati Banyak Cerita Kehidupan

Semua akan baik-baik saja jika kita saling yakin bahwa kita mampu untuk melewati kondisi ini. Aku yakin bahwa kita pasti bisa sama-sama berjuang dan mempertahankan hubungan ini jika kita sama-sama percaya kalau kita bisa melalui ini semua.

Kita hanya perlu sama-sama mencoba dan berjuang hingga kita saling terbiasa satu sama lainnya. Kelak saat rindu datang menghadang, meski kita tak bisa saling bertemu secara langsung, kita masih tetap bisa saling melepas rindu meski hanya lewat layar handphone.

Kamu hanya perlu percaya bahwa aku masih akan tetap selalu ada untukmu. Yang membedakan hanya diriku yang tak lagi bisa selalu ada disampingmu saat kamu butuh tempat bersandar. Sebab kini ada jarak yang menghalangi aku dan kamu.

Teruntukmu, kelak nanti aku kembali, aku akan menemuimu dan memberikan waktuku untukmu. Kita akan menikmati waktu berdua bersama seperti yang dahulu sering kita lakukan.

Terima kasih telah mau bertahan meskipun jarak menghalangi hubungan. Terima kasih sudah mau sama-sama berjuang meskipun aku tahu ini tidaklah mudah untuk dilakukan.

*****

Jadilah Wanita yang Murah di Mahar Bukan Mudah Menyerahkan Cinta Kepada Lelaki

Setia Dengan Pasangan
Setia Dengan Pasangan

Teruntukmu yang sering pamer gandengan dengan pacar” “PACARMU ITU BELUM TENTU JADI JODOHMU”. Seorang PACAR itu kebanyakan hanya hadir, sebagai penghias hidup seseorang. Dia hanya singgah sebentar yang terkadang menyisakan kepahitan dan penyesalan yang berkepanjangan. Sedangkan JODOH adalah teman hidup yang telah digariskan ALLAH untuk menjadi pasangan pendamping hidup kita sepanjang hayat hingga kematian yang memisahkan.

Seseorang yang engkau anggap pacarmu belum tentu menjadi jodohmu!

Jadi jangan terlalu berharap banyak padanya hingga engkau rela menyerahkan segalanya demi apa yang engkau sebut cinta. Ribuan korban selalu berjatuhan dan terus berjatuhan setiap harinya. Tapi anehnya,terlalu sedikit dari kita yang bisa.mengambil hikmah dari kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita.

Tanya kenapa? Karena lemahnya iman! Itulah jawaban yang paling pantas! Keimanan yang seharusnya menjadi tameng malah ditukar dengan nafsu yang selalu menggerogoti pikiran kita. Masihkah kita mengagungkan hubungan yang nyata-nyata di larang Agama?

Read More :  Jomblo Bertahun-Tahun Karena Takut Maksiat, Sekalinya Menikah Jodohnya Sangat Baik

Ingatlah. Hanya pasangan halalmu yang paling berhak untuk memilikimu,lahir batin,luar dalam. Bukan pacarmu yang setiap waktu bisa saja pergi meninggalkanmu. Renungkanlah sebelum terlambat dan berakhir dengan sebuah penyesalan.

Meski Suami Belum Atau Tidak Shalih, Jadilah Istri Shalehah.

Mungkin ada istri yang menyesal karena telah menikah dengan suami yang tidak shalih atau imannya kurang kuat bahkan terkadang shalat ditinggalkan. Terkadang terbersit pikiran : “buat apa saya menjadi istri shalihah kalau suami saja tidak shalih? Tapi mudah-mudahan tidak ada..

Dan jangan sampai ketidakshalihan suami, menular pada istri! Karena sesungguhnya, istri tetap berhak atas surga Allah ﷻ meskipun melayani suami yang tidak shalih. Asal istri ikhlas menjalaninya, tetap berupaya mengingatkan suami, dan diniatkan dalam rangka mendapat keridhaan Allah ﷻ tentunya.

Pernahkah mendengar tentang kisah istri raja Fir’aun?

Sebelumnya mari kita simak dari hadits Rasulullah ﷺ yang mengatakan sesungguhnya, di antara 4 wanita terbaik sepanjang zaman, salah satunya adalah seorang wanita shalihah yang suaminya tidak shalih dan bahkan kafir..

Rasulullah ﷺ bersabda:

Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muzahim isteri Firaun; Maryam binti Imran, ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad.. (Riwayat Bukhari).

Jelas bahwa memiliki suami yang tidak shalih, tidak dapat dijadikan alasan untuk enggan belajar menjadi istri shalihah. Dalam Firman Allah ﷻ pada Surah At-Tahriim ayat 11:

Dan Allah membuat perumpamaan dengan isteri Fir’aun bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim..

Dan ada kisah lainnya yang akan mampu menyadarkan kita bahwa menjadi seorang istri shalihah, tidak memerlukan suami dengan kriteria a, b, c, d. Karena menjadi shalihah sebenarnya bisa dilakukan siapa pun asalkan mau bermujahadah (bersungguh-sungguh)..

Ketika menelusuri sebuah jalan di kota Bashrah, Al Atabi melihat seorang wanita yang sangat cantik sedang bersendau gurau dengan seorang lelaki tua buruk rupa. Setiap kali wanita itu berbisik, laki-laki tersebut pun tertawa..

Al Atabi yang penasaran kemudian memberanikan diri bertanya kepada wanita itu. “Siapa laki-laki tersebut?”

Dia suamiku” jawab wanita itu..

Kamu ini cantik dan menawan, bagaimana kamu dapat bersabar dengan suami yang jelek seperti itu? Sungguh, ini adalah sesuatu yang mengherankan” Al Atabi meneruskan pertanyannya..

Read More :  6 Hal yang Membuat Hubungan Cepat Bubar, Jangan Lakukan ya!

Barangkali karena mendapatkan wanita sepertiku, maka ia bersyukur. Dan aku mendapatkan suami seperti dirinya, maka aku bersabar.. Bukankah orang yang sabar dan syukur adalah termasuk penghuni surga? Tidak pantaskah aku bersyukur kepada Allah atas karunia ini?”

Al Atabi kemudian meninggalkan wanita itu disertai kekaguman. Ulama Al Azhar, Dr Mustafa Murad, juga kagum dengan wanita itu sehingga memasukkan kisah ini dalam bukunya Qashashush Shaalihiin. Kedua ulama tersebut tidaklah kagum kepada wanita itu karena kecantikannya. Mereka kagum karena agamanya.

Tips berikut ini, mudah-mudahan bermanfaat agar kita dapat menjadi istri shalihah.. 

1. Meyakini Bahwa Suami yang Tidak Shalih Adalah Ujian yang Justru Dapat Mendekatkan Diri Kita Pada Allah ﷻ

Siapa yang tidak ingin mendapat suami shalih? Akan tetapi, berapa banyak jumlah laki-laki shalih di dunia ini? Jika ternyata suami bukanlah seorang yang shalih, jangan berkecil hati! Pandanglah hal tersebut menjadi ujian layaknya Asiah, istri Firaun, yang kemudian dibangunkan sebuah rumah di surga oleh Allah ﷻ.

2. Tetap Menjalankan Ibadah Wajib, Perkuat Dengan Ibadah Sunnah

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).

3. Patuhi Suami, Kecuali Untuk Hal-hal yang Allah ﷻ Larang

Sabda Rasulullah ﷺ,

“Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah (agar istrinya melakukan sesuatu), maka ia melakukannya dengan baik, bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri & hartanya.” (HR. Ibnu Majah)

4. Hilangkan Rasa Iri Pada Rumah Tangga Lainnya

Jauhilah olehmu sifat dengki/iri hati, karena sesungguhnya dengki itu bisa menghabiskan amal-amal kebaikan, sbagaimana api memakan kayu bakar.. (HR. Abu Daud)

Artikel ini merupakan status di grup Facebook Motivasi Hijrah Cinta oleh Salva Melinda. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk di share.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *