Semua berawal dari persahabatan, saat pandangan mata yang dulu dianggap biasa sekarang terasa seperti ada rasa. Saat senyum dan tawamu terbawa sampai penghujung malam dan ini tak biasa.
kita yang seperti tidak ada sekat dalam berkata, mungkin tidak sadar kalau seandainya sekarang telah tumbuh menjadi manusia dewasa. Manusia yang mulai berbenah menata hati untuk seseorang yang akan tinggal lama di dalamnya.
Kita yang dipertemukan lewat jalinan persahabatan, masih menerka-nerka apa maksud Tuhan. apakah dipertemuakn hanya untuk saling menghibur dan menemani atau ada maksud lain di dalamnya. Dan kau pun tahu, perempuan hanya bisa diam tanpa ada keberanian untuk mengutarakan rasa.
Untuk perempuan yang hanya bisa diam dan laki-laki yang tak kunjung memberi kepastian. jangan sampai biarkan aku layu karena kau biarkan terlalu lama menunggu. Jangan sampai aku terlanjur bahagia karena selalu merasa yang kau tuliskan dalam cerita itu adalah aku. Aku yang hanya bisa diam sementara kau tak kunjung memberi kepastian.
Jika masalahnya adalah kemapanan, biarlah hal itu kita usahakan bersama
Jika masalahnya adalah kemapanan, biarlah hal itu kita usahakan bersama. Agar kau tahu jika rasaku bukan hanya sekedar materi atau rupa. Jika masalahnya adalah pesta pernikahan yang mahal, aku hanya minta halal bersamamu dan selebihnya sesuaikan dengan kemampuanmu. Dan jika masalahnya adalah ada seseorang selain aku, itu adalah hakmu untuk memberikan kepastian.
Berilah kepastian, agar aku bisa menemukan hati yang lain jika dirimu tak mau menetap bersamaku. Karena diam membuatku tak tahu, apakah kau ada rasa atau hanya menganggap teman biasa. aku yang selalu berusaha menterjemahkan bahasa hati yang selalu kau tulis, tertujukah itu padaku. Karena wanita hanya butuh kepastian, agar ia bisa mempunyai banyak waktu untuk bangkit sendiri kalau seandainya jatuh dan tak ada yang membangunkan.
Karena diamku selalu menyimpan beribu tanya, kapan kau akan memberikan kepastian. apakah melanjutkan pertemanan atau melangkah menuju ke pelaminan.
*****
Dek, Setengah Dari Keserisanku Adalah Meminangmu Didepan Ayah dan Ibumu
Dek, aku serius, Bahkan saat kau liat aku hanya terdiam. Sesungguhnya aku sedang memikirkan hal besar. Memikirkan bagaimana caranya agar aku cepat bisa menjadikan mu miliku secara sah.
Saat kau berfikir aku masih main-main Sesungguhnya aku sedang mencari akal. Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan modal untuk dapat bisa menghalalkan dirimu. Atau mungkin saat dirimu hanya melihatku melamun tak bergerak atau bahkan tak dewasa.
Saat titik itu lah, tanpa kamu tau Aku sedang merintih, berfikir, dan memperjuangkan namamu dihadapan Nya. Sabarlah dik, jika kita di jodohkan Akan hilang segala keraguan di hati.
Akan hancur segala penghalang jalan. Dan yang jelas, akan pasti di pertemukan Sungguh, aku serius hanya pada satu wanita. Yaitu kepadamu dek, bersabarlah sebentar. Aku hanya perlu sedikit waktu untuk dapat menyempurnakan separuh agamaku dengan hadir nya dirimu.
Dek, Aku serius. Setengah dari pembuktian keseriusanku adalah dengan meminangmu. Meminangmu dengan cara terhormat didepan kedua keluarga. Setengahnya lagi, jujur aku sedang berjuang untuk menyempurnakannya. Kumohon bersabarlah dek
Bismillah, semoga Allah mudahkan aku untuk bisa mengucapkan akad di depan abimu. Karen menikah itu butuh kesiapan yang matang.
Akad, 5 Menit yang Merubah Segalanya. Yang Merubah Bakti Seorang Wanita Berpindah Dari Ibunya yang Melahirkannya Kepada Lelaki Asing yang Datang Dan Memintanya Secara Tiba-Tiba.
Perjanjian besar yang diambil oleh seorang laki-laki demi wanita yang dipilihnya. Perjanjian besar penuh pertanggung jawaban antara seorang laki-laki dengan Rabb nya. Perjanjian besar yang disaksikan oleh seluruh penduduk langit dan bumi. Perjanjian besar yang di ambil dari kedua insan manusia yang bernama orang tua.
5 menit yang merubah segalanya. Merubah bakti seorang wanita kecil yang tumbuh dewasa, yang di lahirkan, didik di besarkan oleh ibu dan bapak nya berpindah kepada laki-laki yang gagah dan berani mendatangi orang tua nya dan mengambilnya dengan cara yang baik sesuai aturan Rabb nya.
5 menit dari kata yang terucap, sebuah janji suci untuk menyatukan dua hati dan dua raga yang berbeda. Menentukan langkah dan arah, menyatukan kedua keluarga. Akad, lima menit yang merubah segalanya. Perjanjian besar dan berat seorang laki-laki kepada Rabb nya, dan kepada orang tua wanita yang di nikahi nya.
Semoga Allah memudahkan memberikan keberkahan dalam beribadah melalui pernikahan. Aamiin