Dalam pertemanan, memang lebih baik untuk tidak memilih-milih. Namun, harus tetap waspada dan menghindari orang-orang yang berpotensi merugikan diri sendiri seperti toxic, playing victim dan orang manipulatif.
Playing victim adalah orang yang suka membolak-balikkan kebenaran untuk membuat dirinya seolah korban atau yang benar. Selain itu, tidak ragu memfitnah atau menjadikan orang lain sebagai kambing hitam.
Nah, supaya kamu tidak terjebak dan lebih waspada dalam menjalin pertemanan. Yuk kita cari tahu beberapa ciri orang yang suka playing victim.
Daftar Isi
1. Sukar Mengakui Kesalahan
Ciri pertama orang yang suka playing victim adalah sukar dan tidak mau mengakui kesalahan.
Bahkan meski kesalahan itu jelas dia lakukan, orang playing victim akan berusaha menyangkal dan mencari pembenaran. Sebab mengakui kesalahan dianggap sebagai ancaman pada integritas diri sendiri.
2. Jarang Mau Bertanggung Jawab
Selaras dengan sukar Mengakui kesalahan, orang playing victim juga jarang mau bertanggung jawab.
Mereka tidak merasa bersalah atas apapun tindakannya, sehingga tidak merasa harus mempertanggung jawabkannya. Bahkan memproyeksikan tanggung jawab pada pihak lain.
3. Manipulatif
Tentu saja untuk membuat orang mempercayai dirinya, dia sering melakukan tindakan manipulatif, bahkan cukup ahli dalam hal itu.
Mulai dari bahasa tubuh, mimik wajah, dan kata-kata yang akan diucapkan mampu membuat orang percaya dan iba. Sehingga dapat mempermainkan perasaan orang lain secara emosional.
Bahkan dia bisa membuat orang merasa bersalah, juga menuruti kehendak dirinya.
4. Selalu Merasa Tidak Dipahami dan Diperhatikan
Sebenarnya di sisi orang yang suka playing victim ini, juga terdapat orang baik dan tulus yang siap membantu.
Namun, orang playing victim juga mengalami self-victimization. Dimana mereka menemukan alasan untuk tidak merasa dipahami dan diperhatikan oleh orang lain. Sehingga selalu memposisikan dirinya sebagai korban dan mudah menyalahkan seseorang.
5. Suka Membuat Drama
Tentu saja, orang yang suka playing victim sangat sering membuat drama dalam cerita kehidupannya.
Hal itu dilakukan sampai orang lain muak dan meninggalkannya atau sampai menuruti apa yang diinginkannya.
6. Berusaha Meraih Simpati Daripada Solusi
Ketika mendapatkan masalah, orang playing victim bukan fokus mencari solusi terbaiknya. Tapi, mencari simpati untuk mendapatkan dukungan dan belas kasihan dari orang lain.
Misalnya, ketika diberikan saran atau solusi dari masalahnya, dia akan menyangkal, mengabaikan dan menganggap solusi tersebut tidak bisa dilakukan.
7. Tidak Sadar Sebagai Pelaku
Lagi, kebanyakan orang yang playing victim tidak menyadari bahwa dirinyalah yang seharusnya bertanggung jawab dalam suatu masalah.
Dia justru merasa sebagai korban dari keadaan atau kesalahan orang lain. Mereka juga sangat khawatir jika kehilangan simpati, sehingga berusaha sangat keras untuk membuat orang-orang berada di sisinya.
8. Melebih-Lebihkan Dan Mengurangi Cerita Untuk Mendapatkan Simpati
Sebagaimana yang disebutkan diatas, orang playing victim lebih mementingkan mendapatkan simpati dari solusi.
Sehingga apa yang disampaikan mereka, tidak selalu benar bahkan bisa saja penuh kebohongan.
Meski masalah benar-benar ada, namun selalu ada bumbu yang ditambahkan agar orang lain bisa termanipulasi untuk mendukung atau memberi bantuan pada dirinya