Salah satu Ummul Mukminin yang sudah tidak bisa diragukan lagi kecerdasannya ialah Aisyah Radhiallahu ‘Anha (RA). Bahkan, Aisyah adalah perempuan yang paling banyak meriwayatkan hadist. Tidak hanya kecerdasannya yang patut diacungi jempol, tetapi Aisyah juga memiliki sifat yang sangat dermawan yang harus dijadikan teladan.
Terlepas dari seluruh kecerdasan dan kedermawanannya, Aisyah pun dikaruniai paras yang cantik, hingga ia kerap dijuluki Humairah. Dan ada beberapa hal lagi yang wajib muslimah ketahui tentang sosok Aisyah istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW). Melansir dari Thiqla.id, berikut terdapat 5 fakta tentang Aisyah, untuk diketahui terutama bagi kaum perempuan.
Daftar Isi
1. Fakta kelahiran Aisyah
Tanggal kelahiran dari Ummul Mukminin, Aisyah Radhiallahu ‘Anha, memanglah tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa Aisyah dilahirkan pada akhir tahun 613 atau awal tahun 614 Masehi. Aisyah adalah buah cinta dari Khalifa Abu Bakar Ash-Shidiq dengan Ummu Ruman. Yang mana mereka berdua adalah orang yang teramat dekat dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
2. Fakta sebelum menikah dengan Rasulullah
Tidak banyak yang tahu, bahwa sebelum menikah dengan Rasulullah, ternyata Aisyah sempat disandingkan dengan seorang lelaki bernama Jubair bin Mut’im. Namun, atas saran dari Khawlah binti Hakim, agar Aisyah menikah dengan Rasulullah, yang akhirnya membuat perjodohan Aisyah dengan Jubair batal. Aisyah adalah satu-satunya istri Rasulullah yang berstatus masih gadis ketika dinikahi oleh Beliau.
3. Aisyah pernah difitnah berzina
Suatu waktu, Aisyah pernah dituduh atau difitnah telah berzina dengan seseorang bernama Shafwan bin al-Mu’atthal as-Sulam. Peristiwa itu terjadi ketika Aisyah yang hendak berpulang dengan rombongan Rasulullah. Namun, secara tidak sengaja Aisyah tertinggal oleh rombongan tersebut, karena Aisyah pergi mencari kalungnya yang hilang. Di sinilah Aisyah bertemu Shafwan.
Dan akhirnya Aisyah ditawarkan bantuan oleh Shafwan untuk diantar pulang menggunakan untanya. Lantaran peristiwa inilah yang membuat mereka pun digunjing telah melakukan perzinahan. Namun, Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT) telah menurunkan firman-Nya dalam surat An-Nur pada ayat 11-20. Dalam ayat-ayat tersebuut menjelaskan bahwa sebenarnya terjadi adalah Aisyah tidak melakukan apa-apa dengan Shafwan, apalagi perzinahan yang telah dituduhkannya.
4. Istri termuda dan kesayangan Rasulullah
Sudah banyak diketahui bahwa Aisyah adalah istri yang paling dicintai Rasulullah, setelah almarhumah istri pertamanya Khadijah binti Khuwailid. Hal inilah yang terkadang membuat Aisyah cemburu terhadap almarhumah Khadijah, namun Rasulullah selalu bisa menenangkan hati istri termudanya ini. Rasululullah selalu tangkas memahami sifat Aisyah, dan bagaimana harus bersikap kepadanya.
Pernah di suatu waktu dalam keadaan safar, Aisyah kehilangan kalungnya. Kemudian Rasulullah bersama para sahabat dengan senang hati mencarikan kalung tersebut, sehingga mereka harus bermalam di sana. Akibat peristiwa ini juga yang akhirnya diturunkan hukum untuk melakukan tayamumm, karena kala itu persediaan air sudah menipis bahkan habis. Pernah juga Rasulullah meminta Aisyah meminum air terlebih dahulu, lalu Rasulullah meminum air di gelas yang sama bekas bibir Aisyah.
Selain itu, antara Aisyah dan Rasulullah saling memiliki ikatan kuat pada daya intelektual dan politik. Hal ini yang semakin membuat mereka serasi satu sama lain. Bahkan, ketika Rasulullah menerima wahyu, Aisyah pernah berada di sisinya, dan dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Aisyah pernah melihat malaikat Jibril.
5. Menghabiskan sisa hidup setelah Rasulullah tiada
Ketika Rasulullah wafat, beliau ingin ditemani oleh salah satu istrinya, dan yang beruntung adalah Aisyah. Di detik-detik Rasulullah wafat, beliau berada di pangkuan istrinya, Aisyah. Setelah ditinggal oleh sang suami, Aisyah memutuskan untuk ikut berkontribusi terhadap penyebaran agama islam.
Aisyah telah meriwayatkan 2000 lebih hadist, bahkan tidak hanya itu, Aisyah juga aktif sebagai orator dan sering mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan agama, terutama perempuan. Dikaruniai ingatan yang sangat kuat, Aisyah telah menghafal Al-Qur’an beserta sunnah Nabi. Hingga akhirnya, Aisyah wafat pada 17 Ramadhan 58 Hijiriah atau bertepatan pada tanggal 16 Juli 678 Masehi.