Sayyidah Khadijah binti Khuwailid Radhiallahu ‘Anha (RA), merupakan istri pertama Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Salam (SAW). Khadijah seorang tokoh feminis yang hidup di Makkah pada 1400 tahun lalu, memberi teladan dan inspirasi bagi umat manusia di dunia, khususnya kaum muslimah.
Keteguhan iman dan sikapnya dalam mendukung agama Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) sungguh luar biasa. Khadijah adalah orang pertama yang masuk islam dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW, kemudian baru diikuti oleh Abu Bakar di kalangan laki-laki.
Khadijah dijamin oleh Rasulullah untuk masuk surga, sebagaimana disebutkan dalam hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Pemuka wanita ahli surga ada empat, yaitu; Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah SAW, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah.”
Dilansir dari Thiqla.id, berikut 5 fakta menarik tentang Sayyidah Khadijah Radhiallahu ‘Anha, yang muslimah perlu ketahui untuk dijadikan inspirasi.
Daftar Isi
1. Saudagar perempuan yang sukses
Khadijah anak dari seorang ayah yang merupakan saudagar sukses suku Quraisy di Makkah. Dia mewarisi kemampuan perniagaan ayahnya, yang pada saat itu kemampuan tersebut didominasi oleh kaum laki-laki. Ketika ayahnya wafat, Khadijah mengambil alih seluruh bisnis dan perniagaan ayahnya yang terbentang dari Makkah sampai Syiria dan Yaman. Ia merekrut orang-orang terpercaya dan memiliki keberanian untuk mengarungi perjalanan yang berbahaya. Bisnis yang dikelolanya merupakan yang paling sukses dari seluruh kaum Quraisy, sehingga ia memiliki reputasi yang tinggi.
2. Menolak banyak lamaran laki-laki
Menjadi perempuan cantik dan sukses dalam perniagaan, serta memiliki karakter yang baik, membuat Khadijah diperebutkan oleh banyak laki-laki. Dia sudah pernah menikah sebanyak dua kali sebelum akhirnya menikah dengan Rasulullah. Dari dua pernikahan terdahulunya, dia dianugerahi keturunan, dan menjadi janda sebab kedua suaminya meninggal dunia. Dia enggan untuk mengalami rasa sakit atas kehilangan untuk kesekian kalinya, sehingga memutuskan untuk menjadi janda dan merawat anak-anak serta keluarganya.
3. Meminta Rasulullah untuk menikahinya
Cinta terkadang datang ketika kita tidak mencarinya. Khadijah menolak banyak laki-laki, tetapi jatuh hati kedada Nabi Muhammad SAW. Khadijah diam-diam mengamati kepribadian Rasulullah yang luar biasa. Hal ini tergambar saat Nabi Muhammad SAW mengendalikan kafilah dagangnya yang dipimpin oleh pamannya, Abu Thalib bin Abdul Muthalib.
Menikah di jaman saat ini menjadi kebutuhan hasrat, bagi lelaki haruslah berharta dan bagi perempuan agar ada yang bisa memenuhi keinginannya, tidak selamanya menikah berdasarkan cinta saja. Berbeda dengan Khadijah, dia tidak membutuhkan lelaki untuk menopang perekonomiannya, sebagaimana Rasulullah tidak membutuhkan harta untuk mencari seorang istri. Dia jatuh cinta kepada Rasulullah dan memintanya untuk menjadikan dirinya sebagai istri dan Nabi Muhammad SAW menerimanya.
4. Khadijah menjadi contoh istri ideal
Rumah tangga dibangun Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah, menjadi contoh sekaligus teladan bagi umat muslim. Mereka adalah bukti kisah cinta sejati, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala;
“…Istrimu adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka…” (QS. Al-Baqarah: 187).
Budaya poligami merupakan sesuatu yang lumrah, akan tetapi Khadijah dan Rasulullah megamalkan praktik monogami, hingga Khadijah meninggal setelah mengarungi bahtera rumah tangga selama 25 tahun.
Fase kenabian Rasulullah dimulai saat masih dalam ikatan pernikahan dengan Khadijah. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Nabi Muhammad SAW pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan dan tertekan. Sayyidah Khadijah RA kemudian melindungi dan meyakinkan suaminya dalam masa-masa sulit yang hadir dalam hidupnya. Bersama pernikahannya dengan Rasulullah, Khadijah dianugerahi 7 orang keturunan, diantaranya 3 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.
5. Menghabiskan hartanya di jalan Allah
Dalam islam, pada saat seseorang berada dalam masa kaya maupun miskin, keduanya merupakan sebuah ujian. Sayyidah Khadijah RA membagikan seluruh harta bendanya kepada orang-orang yang sakit. Dia juga menolong para gadis yang ingin menikah dan menyediakan mas kawin bagi mereka.
Khadijah menjadi perempuan hebat sepanjang sejarah umat manusia. Dia meberikan teladan bagi orang banyak sampai hari ini. Dia menghormati dan menjaga Nabi Muhammad SAW untuk mengenalkan islam kepada dunia dengan perangainya yang santun, rendah hati, berani serta pandai. Khadijah adalah contoh perempuan yang akan dikenang sepanjang waktu.