Aku Ingin Menjadi yang Kau Tuju Bukan yang Kau Pilih

Bukan yang Kau Pilih
Bukan yang Kau Pilih

Aku bukan tempat persinggahan yang kau beri rasa nyaman lalu kau tinggalkan. Aku ingin jadi rumah tempatmu pulang.  Dalam senang maupun sedih. Baik suka maupun duka. Maaf jika kau terkejut dengan sikapku.  Kamu bilang mengenalku. 

Coba pikirkan lagi.  Karena jika benar kau mengenalku tak akan kau jadikan aku pilihan diantara banyak pilihan.  Jika benar kau mengenalku tak mungkin kau bersikap bertele-tele seperti ini.

Kau tau laki-laki impian ku adalah dia yang tegas karena aku tidak ingin ayah dari anak-anakku adalah laki-laki yang tidak punya pendirian. 

Karena aku ingin anakku didik oleh sosok yang mampu membuatnya percaya diri.  Jika kau seperti ini lupakan.  Karena rasa suka ku belum mampu mengalahkan logikaku.

Aku tidak suka dijadikan pilihan, karena pilihanmu tidak akan pernah tepat.

Sebab perjalanan yang akan kita lalui amat panjang. Memakan waktu yang begitu lama. Dan aku takut dipertengahan jalan nanti kau temui yang lebih baik dariku.

Seseorang yang wujudnya lebih baik dari pilihanmu saat ini. Jadikan aku tujuanmu sehingga nanti saat menemukan ‘kecacatan’ diantara kita, baik aku atau kamu bukan pergi meninggalkan.

Tapi saling merangkul dan berjuang bersama mengobati ‘kecacatan’ itu. Bukan melepas lalu saling menyalahkan . Tapi bersama  saling belajar memahami dan mengalahi ego.

Read More :  Tuhan Selalu Punya Alasan TerbaikNya. Kenapa Kita Dipertemukan Lalu Dipisahkan

Aku menggagumi sikap dan pribadimu yang santun. Penilaian terbaik yang bisa kuberi saat ini. Tetapkan aku jadi tujuanmu, biar kita saling menuntun bukan saling menuntut .

Ciptakan alurmu jika kau masih banyak ragu silahkan mencari diantara mereka pilihanmu. Sebab aku hanya ingin menjadi yang dituju. Karena menentukan tujuan bukan sekedar dari diri sendiri, nafsu yang menggebu atau indahnya paras didunia. Tetapkan tujuanmu demi kesalamatan dunia juga akhiratmu.

 Jika bukan aku yang kau tuju maka pintaku menjauhlah dan sudahi harapan kosong ini.

Perempuan itu sungguh lemah jika berhadapan dengan perasaan. Jadi tolong jika aku masuk dalam ‘alternatif’ wanita yang kau ‘seleksi’ jadi pilihanmu mundurlah dan enyahlah. Sebab aku tidak ingin jadi  ‘sisa sortiran’ mu.

****

Kamu yang Tidak Pernah Diprediksi, Datang Membawa Mahar

Terimakasih untuk kejutan luar biasanya  aku masih merasa mimpi.  Ya kini aku sungguh merasa kerdil dihadapan Tuhan. Betapa Dia adalah pemilik segala skenario kehidupan .

Kamu adalah seseorang yang tidak pernah aku prediksi kehadirannya dalam bayangan sekalipun.

Tak pernah terlintas walau hanya sebentar.  Tidak pernah sekalipun terselip nama atau rupamu dalam benak apalagi doaku.

Aku sedang dekat dengannya.  Membicarakan tentang kehidupan masa depan bersama orang lain.  Memberi akses pada seseorang laki-laki untuk mengenalku lebih jauh.

Aku meletakkan keyakinan dialah jodoh dimasa depanku.  Dialah ayah dari anak-anakku nanti. Meski hati kecilku ragu akan keseriusannya,  namun ku tepis begitu saja. 

Atas dasar sudah saling mengenal dan terbuka,  semakin yakinlah aku dialah nanti kekasih masa depanku.

Tapi ternyata prediksiku salah.  Bukan dia yang datang membawa mahar.  Bukan dia yang bertamu lalu memberi kepastian pada ibu  dan bapak ku tapi kamu.  Laki-laki yang tak pernah aku tahu keberadaannya laki-laki  yang diam-diam aku abaikan.

Read More :  Cara Kita Mencintai Tak Pernah Sama, Jangan Membandingkan Dengan Yang Lain

Laki-laki yang diam-diam memantapkan hati penuh percaya diri tanpa bertanya pada si tuan rumah bersedia atau tidak,  tapi main melamar saja.  Salut sungguh aku salut pada keberanianmu.

Kamu adalah seseorang yang membuat aku semakin yakin jodoh itu ditangan Tuhan.

Hanya Allah yang mampu membuat alur seapik ini.  Sungguh aku malu pernah berputus asa ketika doaku tak jua dijawab olehNya.

Kamu adalah bukti nyata dari doa-doa yang aku kerap suarakan pada Dzat yang Maha Mengetahui .  Seseorang yang tak pernah ku sebut namanya.  Namun selalu ku minta padaNya untuk diberi laki-laki yang ia ridhoi agamanya baik bagi kehidupanku dalam urusan agama dunia dan akhirat.  Kamulah orang yang ia ridhoi.

Kepada laki-laki  yang tak pernah aku duga kehadirannya.  Saat kau hadir menawarkan ikatan suci dihadapan ayahku,  sungguh aku diliputi kegugupan sangat. Belum pernah aku seyakini.  Tapi denganmu semua terasa benar.

Bismillah aku sebut nama Tuhanku.  Ku pilih kau jadi seseorang yang aku yakini mampu menerima aku yang tak sempurna ini.  Semoga kita mampu melewati setiap fase kehidupan nanti,  tetap pegang tanganku ya,  jangan dilepas meski nanti kamu temukan sikap ku yang tak sesuai keinginanmu.

Untuk kamu lelaki yang tak pernah aku prediksi kehadirannya.  Ana uhibbuka fillah.

Artikel ini merupakan tulisan dari Dewi Aryanti dari Bapermulu.com dan akan dipindahkan semua tulisan ke olret.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *