Seseorang yang sudah pergi dihidupmu, tak perlu lah diharapkan untuk bisa kembali lagi padamu. Sebab ketika ia telah memutuskan untuk pergi darimu, lantas apa lagi yang harus kamu perjuangkan dan pertahankan?
Menginginkan agar hubunganmu bisa terselamatkan? Rasanya juga percuma. Sebab ia lebih memilih untuk pergi dan melupakan daripada mempertahankan hubungan.
Mengharapkannya untuk kembali mungkin sah-sah saja. Tapi jika pengharapanmu itu tidak sejalan dengan perjuangannya untuk mempertahankan hubungan, lantas untuk apa kamu mengharapkan?
Bukankah itu malah akan membuatmu menjadi sakit hati nantinya? Sudahlah, biarkan saja dia pergi. Toh perjuanganmu untuk mempertahankan juga tidak akan ia hiraukan.
Kenanganmu bersamanya mungkin memang begitu banyak. Hubunganmu dan dia pun mungkin memang cukup lama. Tapi jika memang tak ada keinginginannya untuk menyelamatkan hubungan, semua juga akan menjadi percuma. Sebab berjuang dan bertahan sendirian juga akan menjadi sia-sia jika tidak dilakukan bersama.
Daftar Isi
- 1 Hatimu mungkin memang patah, tapi percayalah bahwa Allah akan ganti dengan yang lebih indah
- 2 Berjuang itu boleh. Tapi jika berjuang sendirian, lantas apa gunanya?
- 3 Untuk Si Bungsu, Adek Perempuan yang Aku Sayangi
- 4 1. Kami Takut, Kamu Jatuh Cinta dengan Pria yang Tidak Baik
- 5 2. Kami Takut, Kamu Tidak Bisa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi
- 6 3. Kami Takut, Tidak Bisa Memberikan Bantuan Untukmu Ketika Kamu Membutuhkannya
Hatimu mungkin memang patah, tapi percayalah bahwa Allah akan ganti dengan yang lebih indah
Saat ini hatimu mungkin memang patah karena dikecewakan oleh seseorang yang sempat begitu kamu harapkan untuk bisa berdua bersama selamanya. Tapi dibalik rasa kecewamu itu, seharusnya kamu pun patut bersyukur.
Sebab akhirnya Allah tunjukkan bahwa ia bukanlah yang terbaik untukmu. Karena ia memilih pergi dari hidupmu dan mencari jalannya sendiri.
Kamu tak perlu meratapi ia yang sudah pergi dan mengharapkannya untuk bisa kembali ke sisi. Percayakan saja pada Allah bahwa kelak ia akan mengganti seseorang yang telah pergi dan sempat mengecewakanmu dengan seseorang yang lebih baik lagi. Janji Allah itu pasti. Hanya tergantung kamunya saja bisa percaya dan sabar dalam menunggu setiap rencana indahnya datang kepadamu.
Berjuang itu boleh. Tapi jika berjuang sendirian, lantas apa gunanya?
Kamu mungkin menginginkan agar hubunganmu dapat terselamatkan. Tapi bagaimana dengannya? Apakah ia juga menginginkan demikian? Hey, kamu harus sadar! Jika dia lebih memilih pergi dan melupakan semua kenangan, lantas untuk apa kamu berjuang sendirian? Usahamu hanya akan menjadi sia-sia. Sebab ia yang kamu harapkan lebih memilih melupakan dan menyudahi hubungan.
Bukankah sebaik-baiknya memperbaiki hubungan itu ketika kedua-duanya saling berjuang dan mempertahankan? Jika hanya salah satu saja, lantas apa gunanya? Sudahlah relakan saja dia yang memilih pergi. Sebab niatmu yang ingin mempertahankan juga tidak ia hargai. Ikhlaskan saja apa yang sudah pergi. Percayalah, yang terbaik akan menghampiri nanti.
*****
Untuk Si Bungsu, Adek Perempuan yang Aku Sayangi
Masih teringat kenangan jauh di lubuk hati tentang dirimu yang masih kecil dan sering merengek meminta belikan jajanan. Bukan kah kita di kasih uang jajan yang sama oleh ayah.
Tapi, kamu selalu berbuat tidak adil dan manja. Bahkan untuk sekedar maen kelereng bersama teman-temanku. Kamu tak mau absen untuk tidak ikut, bukankah kamu seharusnya bermain dengan temanmu? Entahlah, yang pasti kamu tetap digendong di pundakku karena kamu tak mau berjalan.
Sampai sekarang, pundak ini masih merindukan dirimu yang dulu, kecil, lugu dan cengeng. Tapi itu hanya keinginan seorang abang yang tak mungkin terjadi lagi.
Dan sekarang, setelah kamu mulai beranjak dewasa. Kami sebagai abangmu juga masih khawatir dengan dirimu. Kami takut kamu menemui pria yang tidak baik, yang dapat membuat hatimu terluka. Tapi, kamu selalu bilang, tenang saja bang. “Aku bisa mengatasinya”.
Tapi, rasa khawatir kami sampai sekarang masih banyak, untuk kamu si bungsu. Ini loh kekhawatiran kami sebagai abangmu :
1. Kami Takut, Kamu Jatuh Cinta dengan Pria yang Tidak Baik
Seiring bertambahnya usia, tentu kamu juga sudah mulai merasakan yang namanya jatuh cinta. Kami juga sangat penasaran, seperti apa pria yang bisa meluluhkan hatimu. Apakah dia sebaik kami, yang selalu melindungimu?
Atau malah dia seorang pria yang suka mempermainkan wanita? Yang pasti, Di dalam sujudku, aku selalu mendoakan supaya kamu mendapatkan pria yang lebih baik dariku atau minimal sama denganku, yang bisa melindungi dan selalu mendoakanmu.
2. Kami Takut, Kamu Tidak Bisa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi
Sebenarnya, kami tidak begitu peduli dengan nilai raport mu. Apakah kamu juara atau tidak? Cukup bagi kami, kamu termasuk nilai menengah di kelas karena kami sudah tahu kemampuannmu sejak kecil. Dan jika kamu bercerita tentang akademikmu dan gurumu yang super killer. Kami hanya tertawa, karena kami juga sudah mengalaminya. Yang pasti, jangan lupa mengerjakan PR mu dan sering-seringlah belajar kelompok.
3. Kami Takut, Tidak Bisa Memberikan Bantuan Untukmu Ketika Kamu Membutuhkannya
Sebagai anak bungsu, tentunya kamu mempunya kelebihan-kelebihan yang harus kami turuti. Mulai dari minta dibelikan HP atau sekedar minta uang jajan untuk mentraktir teman-temanmu. Kami pun selalu menyiapakan dana cadangan untukmu, karena kami yakin kamu akan selalu meminta. Dan yang pasti, kami tidak bisa menolak permintaanmu. Dan pada akhirnya pun, kami mengurangi jadwal nonton dan hange out kami bersama teman-teman kami.