Cinta Itu Dibuktikan Dengan Menemani Dalam Segala Keadaan, Setuju?

Menemani Dalam Segala Keadaan
Menemani Dalam Segala Keadaan

Jika ada yang salah padaku, maka temani dan bimbinglah aku. Bukan pergi setelah tahu kekuranganku dan berpikir ada yang lebih baik dariku

Aku tahu aku pasti punya kekurangan. Entah kekurangan itu dari sikap, sifat atau mungkin dari karakter yang terlanjur tertanam dalam diriku. Namun, bukan berarti karena kekurangan yang aku miliki, lalu kamu memilih untuk melangkah pergi.

Bukankah aku pun sudah menerima kekuranganmu. Bukankah aku sudah bertahan sejauh ini dengan kamu. Jadi, jika memang kamu sungguh cinta. Temani dan bimbinglah aku untuk menjadi lebih baik. Bukannya pergi, karena merasa telah menemukan seseorang yang lebih baik dari diriku.

Cinta Itu Harusnya Saling Menerima. Ketika Aku Sudah Berusaha Menerima Kamu, Bukankah Seharusnya Kamu Juga Menerima Diriku?

Menemani Dalam Segala Keadaan
Menemani Dalam Segala Keadaan

Yang kutahu cinta itu seharusnya saling menerima dan tidak menuntut pasangan. Saat pertama kali kata cinta itu terucap, kamupun meyakinkan bahwa akan menerima diriku apa adanya dan tetap berjuang bersama dalam segala keadaan.

Tak tahukah kamu, bahwa kamu juga banyak kekurangan yang fatal. Namun, aku lebih memilih menelan semua kekurangan itu, sebab masih ingin bertahan atas nama cinta.

Jadi seharusnya, jika memang apa yang kamu janjikan itu benar, apa yang kamu ucapkan adalah sebuah kesungguhan. Setelah bersama dan tahu banyak kekurangan yang ada pada diriku.

Kamu berusaha pula untuk menerimanya dan belajar mencintainya. Sebab kamu sudah berjanji untuk menerima aku apa adanya dan aku pun sudah membuktikan dengan menerima kamu sepenuhnya.

Cinta Itu Seharusnya Bertahan dan Berjuang Sampai Akhir. Kamu Tahu Akan Ada Saatnya Aku Pun Berubah Lebih Baik Sebab Mencintaimu. Tapi, Kenapa Kamu Tak Bisa Bersabar Untuk Menunggunya?

Peaceful Property Episode 4
Peaceful Property Episode 4

Ah, mungkin kita memang bukanlah jodoh dan tak ditakdirkan untuk bersama. Oleh sebab itu, segala omonganmu hanya berakhir menjadi omong kosong. Janji dan harapanmu hanya menjadi tong kosong yang tak berharga.

Sebab nyatanya kamu menyerah, kamu pergi dan tidak bisa bersabar menungguku untuk berubah menjadi lebih baik. Setidaknya, seperti apa yang kamu mau atau harapkan.

Padahal akupun sedang berusaha, sayang. Padahal aku sedang berusaha setengah mati merubah diriku sebagaimana yang kamu inginkan. Walau itu terkadang membuatku tak nyaman atau merasa tak seperti diriku sendiri. Tapi, karena aku tahu kamu inginkan adalah hal yang baik, maka aku berusaha untuk mengupayakannya.

Jadi, kenapa kamu tidak bisa bertahan dan bersabar. Saat aku juga bersabar dan tetap bertahan, menunggu kamu juga berubah menjadi lebih baik untuk hubungan kita.

Cinta Itu Harusnya Bisa Menjaga Komitmen Yang Kita Buat Bersama. Namun, Ketika Kamu Membandingkanku Dengan Orang Lain. Melihat Orang Lain Lebih Baik Dariku. Tak Sadarkah Bahwa Hatimu Sedang Mendua?

Hubungan Lebih Romantis
Hubungan Lebih Romantis

Ketika kamu ternyata diam-diam memperhatikan orang lain yang menurutmu lebih baik dariku. Tak sadarkah, bahwa saat itu telah menjadi pintu masuk syetan untuk menjerat dirimu. Membisikkan kata-kata bahwa mungkin, hidup bersamaku adalah sebuah kesalahan. Seharusnya kamu bersama dengan dia dan dia yang tampak lebih sempurna.

Padahal di awal hubungan, kamu dan aku sama-sama telah menjalin ikatan dan janji untuk berkomitmen. Kamu bilang cinta dan akan setia hingga akhir hidupmu. Kamu berjanji tidak akan mengkhianati dan tetap menjadikan aku sebagai satu-satunya prioritas dalam hidupmu.

sehingga, jika sekarang kamu membandingkan aku dengan orang lain dan melihat orang lain lebih baik dariku. Tak sadarkah bahwa kamu sebenarnya sudah mengkhianati komitmen yang kita bangun dan mendua meski baru di hatimu.

Cinta Itu Memang Terkadang Berakhir Dengan Kekecewaan. Dan Untuk Kamu Yang Pergi Karena Kekurangan. Mungkin Memang Ditakdirkan Mengecewakan.

Jika Sulit Melupakan Dia
Jika Sulit Melupakan Dia

Kamu telah gagal, kita sama-sama tak bisa berhasil mempertahankan hubungan ini. Aku tak punya kuasa untuk menahanmu pergi dan kamu terlalu bodoh dengan terlalu mudah terkecoh dengan kelebihan orang lain yang baru terlihat luarnya saja.

Aku tahu, memang tak semua cinta bisa dipertahankan dan harus berakhir dengan kekecewaan.

Jadi tidak ada yang bisa aku lakukan selain mengikhlaskan dan membiarkan kamu menuruti kebodohanmu, serta mendapatkan karma sendiri suatu hari nanti. Aku sudah cukup mempertahankan dan biarlah Tuhan yang memutuskan.

Setelah bangkit dan membuka lembaran baru, aku tetap yakin, ada seseorang yang lebih baik dan bisa menerimaku apa adanya, serta berjuang sampai akhir denganku.

****

Sikapku Tak Berubah, Perasaanku Masih Sama. Hanya Mengikuti Maumu

Membuat Hubunganmu Lebih Baik
Membuat Hubunganmu Lebih Baik

Jika kamu tidak bisa menjadi pensil untuk menulis kebahagiaan, maka jadilah penghapus untuk menghapus kesedihan orang lain.

Kamu mulai sering bertanya kenapa akhir-akhir ini aku mulai berubah. Apakah ada yang salah denganku? Atau justru aku yang mulai menjauh darimu karena perasaanku yang sudah mulai luntur.

Katamu cintaku tak seperti dulu, selalu menjadikanmu sebagai prioritas. Tapi kini mulai berubah, bahkan aku mulai acuh denganmu. Namun pernah kamu bertanya kembali untuk dirimu sendiri? Apakah justru sikapmu yang membuatku mulai berubah atau memang itu justru keinganmu.

Sikapku Tak Berubah, Perasaanku Masih Sama. Aku Hanya Mengikuti Kemauanmu Saja.

Bukan Kamu Yang Berkorban Yang Akan Menyesal
Bukan Kamu Yang Berkorban Yang Akan Menyesal

Jika kamu tak bisa berkaca dari sikapmu. Biarkan aku mengikuti semua kemauanmu. Kamu yang meminta untuk dijauhi meski sebenarnya aku masih mencintai. Namun aku tak ingin melihatmu bersedih lama. Biarlah perasaan ini kusimpan dan perlahan kuhapus.

Tenang saja, aku tak akan pernah mengganggu kebahagiaanmu. Karena aku sadar, jika cinta itu tak bisa dipaksakan. Satu pesanku sebagai orang yang pernah dekat denganmu, hargai pasanganmu, karena dia lah temanmu menua hingga ajal memisahkan.

Karena Aku Tak Pernah Meninggalkan Seseorang, Kecuali Dia Sendiri yang Memintanya. Entah Dari Sikap, Sifat, Cara dan Nada Bicara yang Ditujukan.

Aku Malu Karena Dilukai Beribu Kali
Aku Malu Karena Dilukai Beribu Kali

Aku paham betul, dalam hubungan rasa bosan itu pasti ada. Bukankah selalu ada yang lebih menawan dibandingkan dengan orang yang sudah lama bersama? Hal yang wajar sebenarnya, hanya saja kita tetap harus bisa menjaga rasa percaya dan setia.

Namun bila pada akhirnya salah satu ingin pergi. Bagiku tak perlu menahan, karena perasaana tak bisa dipaksakan. Jika ingin pergi, pegilah karena kakiku terlalu lelah mengejar kamu yang tak pasti.

Karena Pada Akhirnya, Terlalu Sering di Maafkan Menjadi Menyepelekan. Terlalu di Perjuangkan Justru Lupa Menghargai.

Mantan Meminta Tetap Berteman
Mantan Meminta Tetap Berteman

Sekali melakukan kesalahan hal yang wajar. Dua kali masih bisa kuberikan maaf, tapi jika masih terus di ulang kembali. Berarti pilihan kita memang harus berpisah. Tak perlu ada penyesalan dan rasa bersalah di antara kita berdua. Anggap saja sebagai takdir yang harus di hadapi.

Bukan kah kamu tahu bagaimana rasanya tak dihargai? Kamu tahu persis, karena dulu kamu pernah mengalaminya. Jika sekarang kamu melakukan hal yang sama, tentu saja sudah pasti tahu akbatnya. Jadi biarkan semua berkahir tanpa harus saling menyakiti lagi.

Mulai sekarang tak ingin ambil pusing lagi. Bila ingin pergi ya silahkan. Mau bertahan ya silahkan. Karena aku percaya bahwa terbaik akan selalu bertahan.

Read More :  Inilah 7 Penyebab Kamu Kehilangan Gairah Hidup. Yuk Segera Atasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *