Perihal bahagia memang tak bisa dipaksa. Sebab itu adalah perihal perasaan yang masing-masing orang yang akan merasakannya. Kau boleh saja mengatakan bahwa kau bahagia.
Tapi, itu semua bisa tampak terlihat dari raut wajahmu. Bahwa kau benar-benar bahagia, atau kau hanya pura-pura bahagia saja. Kau tak bisa menutupi itu dan membohongi perihal apa yang kau rasa. Sebab aku bisa melihat itu dari raut wajahmu meskipun kau berusaha untuk menutupinya.
Untuk apa kau menyembunyikan rasamu itu. Jika kau memang tak bahagia, lebih baik kau katakan saja. Kau tak perlu harus pura-pura bahagia dalam hubungan kita ini.
Terlihat bahagia hanya akan membuatmu terluka. Memaksakan hubungan seperti ini juga tak akan membuat akhir yang bahagia. Kau hanya perlu jujur terhadap apa yang kau rasa. Kau tak perlu menyembunyikan itu semua dariku.
Daftar Isi
- 1 Untuk apa kita bertahan dan menjalankan hubungan dengan keterpaksaan
- 2 Sebagaimanapun kau berusaha untuk terlihat bahagia, tetap aku tak melihat bahwa kau benar-benar merasa bahagia
- 3 Bahagia Itu Rasa Setia dan Keinginan Saling Menjaga. Bukan Hanya Kata Cinta Semata
- 4 Kamu boleh jatuh cinta, asalkan bisa membuat dia bahagia
Untuk apa kita bertahan dan menjalankan hubungan dengan keterpaksaan
Sekarang, jika memang kau tak pernah merasa bahagia pada hubungan kita ini, sudahlah. Sudah! Kau tak perlu memaksa. Kau tak perlu terlihat baik-baik saja. Aku sudah mencoba bertahan sejauh ini. Ini menyiksaku. Dan juga menyiksamu. Sebelum kita terlalu jauh menjalin hubungan ini, lebih baik kita sama-sama jujur terhadap apa yang kita rasa. Tanpa perlu berbohong dan menutupi apapun itu.
Bertahan dengan hubungan seperti ini malah membuatku menjadi takut. Takut jika nanti salah satu dari kita tersakiti. Dengan melihat kau pura-pura bahagia saja sudah membuatku merasa bahwa kau tersakiti.
Sebab kau memaksakan harus bahagia menjalin hubungan denganku. Aku tak ingin jika nanti akan ada kesakitan lain yang masing-masing kita rasakan. Bukankah sedari awal aku tak pernah memaksakan kau perihal rasa? Lantas kenapa kau harus memaksakan untuk bahagia bersamaku?
Kau harusnya tahu, bahwa perihal rasa itu tak bisa dipaksa. Jika alasanmu harus terpaksa membalas rasaku agar aku tak tersakiti, kau salah. Malah dengan keterpaksaan rasamu itu lah yang membuatku merasa sakit.
Sebab kau tak benar-benar tulus. Sebab kau melakukan itu semua dengan keterpaksaan. Mungkin akan lebih baik jika diawal kau sama sekali tak membalasa rasaku. Sebab kau juga tak perlu pura-pura bahagia saat bersamaku.
Sebagaimanapun kau berusaha untuk terlihat bahagia, tetap aku tak melihat bahwa kau benar-benar merasa bahagia
Aku tahu bahwa selama ini kau hanya pura-pura bahagia. Bahwa kau selama ini hanya menjalin hubungan sebab keterpaksaan saja. Aku melihat itu semua dari dirimu.
Aku melihat bahwa kau itu tak bahagia. Hanya saja kau berusaha untuk bahagia. Entah apa maksudmu dari semua ini. Yang jelas, tak ada gunanya untuk terlihat baik-baik saja dan menyembunyikan apa yang kau rasa.
Aku tahu bahwa jujur itu menyakitkan. Tapi akan lebih menyakitkan jika kita menjalin hubungan seperti ini terus-terusan. Bukankah menjalin hubungan itu untuk saling membahagiakan pasangan? Yang kita lakukan ini malah sebaliknya. Kita malah saling menyakiti satu sama lain.
Sudah lah, jika memang kita harus berakhir, aku tak mengapa. Sebab aku pun tak ingin jika kita harus memaksakan hubungan yang seperti ini. Untuk apa pura-pura terlihat bahagia jika kenyataannya kau tak pernah benar-benar merasa bahagia.
*****
Bahagia Itu Rasa Setia dan Keinginan Saling Menjaga. Bukan Hanya Kata Cinta Semata
Bahagia itu banyak macamnya. Ada seseorang yang bahagia karena suatu keinginan yang tercapai, hingga bahagia bersama pasangan. Setiap orang tentunya memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan bentuk rasa bahagianya. Dan bahagia dalam hubungan itu tidak hanya perihal memiliki pasangan yang tampan atau cantik parasnya, tapi setiap orang pun akan bahagia jika memiliki pasangan yang setia dan saling menjaga satu sama lainnya.
Setiap kita tentunya ingin memiliki pasangan yang setia dan saling menjaga. Ya, tentunya bukan hanya sekedar kata-kata semata, tapi juga adanya pembuktian nyata.
Ya, gak mau dong kan diawal ngomongnya kita harus saling setia dan menjaga, tapi setelahnya malah bertolak belakang! Menjalin hubungan bukan hanya perihal cinta saja kan? Tapi juga perlu pembuktian, kesetiaan, kepercayaan, dan saling menjaga. Tidak hanya menjaga hati, tapi juga saling menjaga satu sama lain.
Kamu boleh jatuh cinta, asalkan bisa membuat dia bahagia
Cinta itu tak selalu perihal bahagia bukan? Jatuh cinta juga bisa membuat seseorang terluka. Entah karena pengkhianatan. Entah karena kekecewaan yang disebabkan oleh hilangnya rasa percaya.
Entah karena alasan menyakitkan lainnya. Jika jatuh cintamu tidak bisa membuat orang yang kamu cintai bahagia, apakah itu yang kamu sebut dengan mencintai seseorang dengan hati? Seharusnya jatuh cinta jangan sampai menyakiti. Menyakiti ia yang kamu cintai dan juga sayangi.
Jika kamu belum siap untuk jatuh cinta dan belum yakin untuk bisa membuat dia bahagia, lebih baik jangan jatuh cinta. Jangan main-main perihal rasa. Sebab nanti bisa saja membuat seseorang terluka dan kecewa karena cinta. Kamu sendiri tentunya juga tidak inginkan jika harus terluka karena cinta nantinya kan?
Tak ada yang salah dari mencintai dan menyayangi. Yang salah itu saat kamu hanya ingin bermain-main dengan rasa cinta dan kasih sayang. Kamu tak benar-benar ingin serius dengan seseorang. Lalu seseorang tersebut merasakan kekecewaan yang teramat dalam disebabkan oleh ulahmu mempermaikan perasaannya. Mencintai dan menyayangilah jika kamu benar-benar tulus dan ingin serius kepadanya.
Jatuh cinta itu memang menyenangkan jika kamu memang tahu bagaimana bisa membuat senang pasangan. Tapi akan menjadi menyakitkan jika kamu sendiri tak benar-benar siap akan namanya jatuh cinta, lalu kamu memberikan luka dan kekecewaan.
Teruntuk aku, kamu, dan kita semua, jatuh cintalah jika kamu memang benar-benar siap. Sebab jatuh cinta itu bukan hanya perihal bahagia. Namun kamu juga harus siap jika nanti harus merasa terluka dan kecewa.
Bukan ingin menakut-nakutimu soal mencintai, hanya agar hatimu bisa siap jika kelak ada rasa sakit yang kamu rasa. Sebab disetiap hal baik, tentunya juga ada hal buruk. Dan kamu harus siap akan hal itu.