Pada saat kita didzolimi oleh orang lain, rasa sakit hati seringkali membuat kita mengharapkan hal buruk terjadi pada orang yang mendzolimi kita tersebut, sebagaimana keburukan yang telah ia sebabkan pada kita. Apalagi, do’a orang yang terdzolimi adalah do’a yang mustajab dikabulkan Allah.
Lalu, bolehkah kita mendoakan keburukan untuk orang yang berbuat dzolim pada kita? Allah SWT berfirman :
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya.” (QS. An-Nisa ayat 148).
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa ucapan buruk tersebut tidak boleh dilakukan kecuali oleh orang yang dianiaya. Jika kita merupakan orang yang terdzolimi, apakah kita termasuk orang yang dianiaya yang boleh mengucapkan doa yang buruk? Allah SWT berfirman :
“Kalau sekiranya Allah menyegarkan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka.” (QS. Yunus: 11).
Selanjutnya dalam ayat ini disebutkan bahwa keburukan yang mungkin diharapkan manusia tersebut mungkin saja merupakan keburukan yang bisa menyebabkan keburukan bagi manusia lainnya, termasuk dirinya sendiri. Namun, Rasulullah juga mengingatkan bahwa do’a orang yang didzalimi adalah do’a yang perlu ditakuti.
Rasulullah SAW bersabda : “Takutlah kamu akan doa orang-orang yang kamu zalimi. Karena sesungguhnya antara Allah dan orang itu tidak terdapat dinding yang menghalanginya.”
“Sesungguhnya Allah mengulur-ulur waktu kepada orang yang zalim. Namun, apabila Allah telah memegangnya, orang itu tidak akan bisa keluar dari cengkeraman-Nya. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat Al-Quran, ‘Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras’.”
Namun, firman Allah berikut ini mengingatkan bahwa sebelum kita mendoakan orang yang mendzalimi kita, maka hendaknya kita berkaca diri, karena mungkin saja secara tidak sadar kita juga telah mendzalimi orang lain.
Di dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman :
“Wahai manusia! Engkau mendoakan buruk orang yang menzalimimu. Sedangkan, ada orang lain yang mendoakan buruk kepadamu, karena ia kau zalimi. bila kau mau, Aku kabulkan permintaanmu dan permintaannya. Namun bila kau sabar, Aku tunda penerimaan kedua doamu tadi sampai hari kiamat, agar keduanya mendapatkan maaf-Ku.”
Mungkin do’a orang yang terdzolimi memang mustajab dan didengar Allah, namun akan lebih baik jika kita mendoakan kebaikan untuk diri kita sendiri di saat seperti itu dibanding jika harus mendoakan keburukan untuk orang lain.
Wallahu ‘aalam bisshawab
Artikel ini merupakan status Facebook di Motivasi Hijrah Indonesia. semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk di share.
*****
Istri yang Dimuliakan Allah Adalah Istri yang Menghormati Suaminya
MENGAPA RIDHO SUAMI ITU SYURGA BAGI PARA ISTRI?
Pertama, Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
Kedua, Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa.Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
Ketiga, Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu.Padahal dia tahu, di sisi ALLAH, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya.Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi ALLAH.
Keempat, Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri.Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi.padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar.namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.
Kelima, Suami berusaha memahami bahasa diammu,bahasa tangisanmu sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja.Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kal
Keenam, Bila engkau melakukan maksiat,maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri.
Semoga wanita yg membaca tulisan ini mendapatkan jodoh yg sholeh dan lelaki pula mendapatkan jodoh yang sholehah pula yg di Ridhoi ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal’alamin.
Artikel ini merupakan status Facebook Saudara Hijrah Indonesia, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk di share