Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sebagian orang tampak selalu diberkahi, sukses, dan dihormati dalam hidup? Menurut Ustadz Khalid Basalamah, rahasia ini terletak pada amal rahasia dengan Tuhannya. Mereka adalah orang-orang yang akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Ingin menjadi bagian dari golongan ini? Kunci utamanya adalah menjadikan hidup Anda sebagai perlombaan menuju kebaikan yang tiada henti, didasari oleh dua pondasi utama: ketakwaan dan keikhlasan.
Daftar Isi
1. Pondasi Utama: Niat, Rutinitas, dan Ikhlas

Tidak ada waktu yang boleh disia-siakan dalam kamus seorang Muslim. Tujuan utama adalah mengejar kebaikan di atas kebaikan, dan Allah menjanjikan bagi orang yang bertakwa: jalan keluar dari setiap kesulitan dan rezeki dari tempat yang tak disangka-sangka (QS. At-Talaq: 2-3).
Niat yang Menggugah Pahala
Amal tidak selalu harus sempurna. Bahkan sekadar niat tulus ingin melakukan kebaikan (seperti shalat malam atau sedekah) sudah cukup untuk mendatangkan pahala. Jika niat baik itu dilakukan, pahala dilipatgandakan 10 hingga 700 kali lipat.
Contoh Luar Biasa: Seseorang yang niat bangun shalat malam lalu tertidur hingga Subuh, ia tetap mendapatkan pahala shalat malam yang lengkap. Tidurnya justru dicatat sebagai sedekah dari Rabb-nya!
Rutinitas Ibadah yang Memberi Jaminan

Jika Anda berkomitmen penuh menjalankan ibadah wajib (seperti shalat lima waktu di masjid) dan sunnah (seperti Dhuha dan Witir) saat sehat, maka rutinitas ini akan menjadi “aset pahala” Anda. Ketika Anda sakit atau berhalangan, pahala yang sama akan tetap mengalir sempurna.
Kunci Utama Pengangkatan Derajat: Amal Rahasia
Derajat seseorang paling tinggi ketika ia memiliki “amal rahasia” yang tidak diketahui siapa pun, bahkan oleh pasangan atau anak-anaknya. Amal ini menjadi bukti keikhlasan total. Selalu usahakan ada ibadah—baik zikir, sedekah, atau doa—yang hanya diketahui oleh Anda dan Allah SWT. Amal yang terucap dan terekspos rentan tercampur dengan riya (ingin dipuji).
Kamu juga bisa membaca artikel menarik kami lainnya Rahasia Air Mata: Mengapa Menangis Saat Beribadah Adalah Karunia Terbesar
2. Meraih Pahala dari Hal Sederhana
Pintu kebaikan sangat luas, bahkan mencakup interaksi harian kita dengan manusia:
- Menjaga Lisan adalah Sedekah: Ucapan yang baik dan santun kepada sesama adalah sedekah. Berkata ramah, menanyakan kabar, atau menyapa adalah ibadah.
- Melayani Keluarga: Memberi nafkah, bahkan sekadar suapan yang diletakkan di mulut istri atau anak, sudah dicatat sebagai pahala.
- Berbuat Adil: Menyelesaikan perselisihan antara dua orang dengan adil adalah sedekah.
- Niat Kaya untuk Kebaikan: Jika Anda miskin namun memiliki niat yang jujur, “Jika aku punya harta, aku akan berbuat baik seperti si fulan,” maka pahala Anda akan sama dengan orang kaya yang beramal.
Ingat, jangan tertipu oleh kehidupan dunia. Penyesalan terbesar di akhirat adalah bagi mereka yang menyia-nyiakan kesempatan ibadah dan menunda-nunda berbuat baik.
Berbuatlah kebaikan, dan berilah yang terbaik dari apa yang Anda mampu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.
3. Bahaya yang Menggugurkan Amal
Segala kebaikan yang Anda tumpuk dapat gugur seketika jika Anda melanggar batasan-batasan ini:
Response (1)