Hati-hati dengan perhatian lelaki, sapaan manisnya, dan perhatiannya yang melenakan, takut semua itu hanya jalan untuk mematahkan hatimu nanti. Sudah biasa perhatian yang luar biasa disuguhkan diawal, sudah biasa obrolan basa-basi begitu indah ditujukan kepadamu, tapi dibalik itu pasti ada akal-akal nakal yang sebenarnya dipersiapkan.
Lantas jangan gampang percaya omongan lelaki, jangan gampang baper dengan godaan lelaki, karena jika kamu tidak hati-hati maka kamu yang nantinya patah hati.
Daftar Isi
- 1 Lelaki Memang Begitu Pada Mulanya, Datang Dengan Begitu Manis Dan Perhatian Mengagumkan
- 2 Sedikit Demi Sedikit Dia Akan Melenakanmu Dengan Kebaikannya Bertutur Kata Dan Memberi Sapaan Manja
- 3 Perlahan Dia Ingin Tahu Segalanya Tentangmu, Demi Masuk Kedalam Hati Dan Pikiranmu
- 4 Tujuannya Memang Untuk Membuatmu Nyaman, Tapi Itu Hanya Basa-Basi Sekedar Ingin Kamu Tetap Tinggal
- 5 Dia Hanya Ingin Menyelami Seberapa Dalam Hatimu, Setelah Apa Yang Diharapkan Tidak Sesuai, Maka Dia Pun Pergi Tanpa Bersalah
- 6 Tidak Ada Yang Bisa Menerima Kenyataan Bahwa Suaminya Tengah Berselingkuh
- 7 Mudah Saja Orang Berkata Sabar, Padahal Memang Sudah Berusaha Sabar Tapi Sangat Menyesakkan
- 8 Ketika Dia Pergi, Orang Lain Berkata “Ikhlaskan Saja” Tapi Sayangnya Tidak Semudah Itu Mengikhlaskan
- 9 Memang Benar Saat Dia Menyakiti Maka Lebih Baik Dia Pergi, Tapi Sayangnya Kenangan Saat Bersama Terus Saja Menghantui
- 10 Dan Ini Bukan Hanya Soal Mengikhlaskan Dan Lebih Baik Pasrah, Tapi Lebih Kepada Kecewa Yang Ada Begitu Menyiksa
- 11 Apalagi Jika Tahu Bahwa Seseorang Yang Dipercaya Tidak Akan Neko-Neko, Tiba-Tiba Berselingkuh Dengan Yang Tidak Disangka-Sangka
Lelaki Memang Begitu Pada Mulanya, Datang Dengan Begitu Manis Dan Perhatian Mengagumkan
Kamu pun harus tahu, lelaki itu memang pandai sekali membual, lelaki memang begitu manis bersilat lidah, tapi itu semua ketika memang dia penasaran sama kamu. Lelaki memang begitu pada mulanya, datang dengan begitu manis dan perhatian yang mengagumkan. Tahu untuk apa? untuk menyelami hatimu, dia ingin tahu seberapa kuat hatimu.
Sedikit Demi Sedikit Dia Akan Melenakanmu Dengan Kebaikannya Bertutur Kata Dan Memberi Sapaan Manja
Sudah biasa, trik lelaki manapun pasti begitu, bermanis-manis ria, sedikit demi sedikit dia akan melenakanmu dengan kebaikannya, bertutur kata yang indah dan menyapamu dengan manja.
Perlahan Dia Ingin Tahu Segalanya Tentangmu, Demi Masuk Kedalam Hati Dan Pikiranmu
Kemudian, secara perlahan-lahan dia akan semakin berani ingin tahu segalanya tentangmu, demi masuk ke dalam hatimu, untuk meyakinkanmu akan aksinya, sehingga akhirnya pikiranmu kadang sudah tak dapat berpikir dengan baik.
Tujuannya Memang Untuk Membuatmu Nyaman, Tapi Itu Hanya Basa-Basi Sekedar Ingin Kamu Tetap Tinggal
Kamu terlena, iya tujuannya dia memang begitu, membuatmu nyaman, membuatmu bergantung kepadanya, membuatmu merasa hanya dialah yang paling mengertimu, tapi itu hanya basa-basi belaka sekedar ingin kamu tetap tinggal sebagai hiburannya.
Dia Hanya Ingin Menyelami Seberapa Dalam Hatimu, Setelah Apa Yang Diharapkan Tidak Sesuai, Maka Dia Pun Pergi Tanpa Bersalah
Sadis, iya memang kadang sadis perlakuan laki-laki yang demikian, dia hanya ingin menyelami seberapa dalam hatimu, setelah apa yang diharapkannya tidak sesuai dengan yang digalinya, maka dia pun pergi dengan tanpa bersalah.
Tetapi, tidak semua laki-laki begini tentunya, ada yang memang awalnya modus, tapi saat dia tahu kamu pantas dipertahankan, maka perlahan dia pun merubah niatnya dan benar-benar akan memperjuangkanmu. Ingatlah satu prinsip, bahwa lelaki itu harus tegas, bila cinta nikahi jangan pacari.
Tidak Ada Yang Bisa Menerima Kenyataan Bahwa Suaminya Tengah Berselingkuh
Iya, sekuat apapun wanitanya jika menyangkut soal perasaan yang dikhianati, tentu akan merapuh juga pada masanya. Apalagi ketika tahu bahwa laki-laki yang dipercayanya selama ini, yang disanjungnya, yang mungkin sangat diharapkan kebaikannya, kesetiaannya, tiba-tiba didengar kabar bahwa sedang berselingkuh.
Hancur, iya itulah ungkapan yang paling benar, karena kecewa dan marah bercampur menjadi satu hingga kadang tidak membuat wanita itu tidak mampu berkata-kata lagi selain menangis sakit.
Mudah Saja Orang Berkata Sabar, Padahal Memang Sudah Berusaha Sabar Tapi Sangat Menyesakkan
Dan kadang pula orang lain hanya dengan santainya berkata “sabar”, padahal memang sudah berusaha sabar dari awal tapi masih saja terasa sangat menyesakkan dada.
Penyesalan satu persatu muncul dalam benak, perasaan ingin mengutuk buruk satu persatu muncul dalam pikiran, seakan ingin begitu sadis menghakimi.
Ketika Dia Pergi, Orang Lain Berkata “Ikhlaskan Saja” Tapi Sayangnya Tidak Semudah Itu Mengikhlaskan
Lalu ketika dia pergi, orang lain pun ada yang berkata “ikhlaskan saja” sudah jangan pikirkan lagi tentangnya.
Iya memang berkata demikian seakan begitu bijak, dan mudah sekali kedengarannya, tapi sebenarnya ada rasa sakit yang harus dipaksa untuk diam demi mencapai ikhlas.
Memang Benar Saat Dia Menyakiti Maka Lebih Baik Dia Pergi, Tapi Sayangnya Kenangan Saat Bersama Terus Saja Menghantui
Memang benar, saat dia menyakiti maka lebih baik dia pergi saja, tidak usah muncul lagi dalam kehidupan kita, tapi sayangnya kenangan saat bersama dulu kadang terus saja menghantui.
Dan Ini Bukan Hanya Soal Mengikhlaskan Dan Lebih Baik Pasrah, Tapi Lebih Kepada Kecewa Yang Ada Begitu Menyiksa
Dan ketahuilah, ketika kamu dihadapkan pada masalah yang demikian, tentu ini bukan hanya soal mengikhlaskan, memaafkan, lalu selesai.
Apalagi saat orang lain berkata pasrah saja, iya memang mudah berkata demikian. Tapi ketahuilah, besarnya rasa kecewa yang hadir dalam hati seakan begitu keji menyiksa.
Apalagi Jika Tahu Bahwa Seseorang Yang Dipercaya Tidak Akan Neko-Neko, Tiba-Tiba Berselingkuh Dengan Yang Tidak Disangka-Sangka
Apalgi jika tahu bahwa seseornag yang kita ketahui baiknya kebangetan, perhatiannya luar biasa, dan bahkan tidak ada gelagat dia tengah berselingkuh, tiba-tiba terungkap bahwa dia tengah bermain dengan wanita lain.
Sakit, iya sakitnya itu bukan hanya sekejap saja, bukan hanya ingin mengumpat, tapi lebih dari itu yang akhirnya menjadikan diri ini tidak sanggup berkata-kata lagi.