Sejak pertama kita bersama, kamu selalu berkata bahwa kita berbeda. Kita berbeda dari banyak pasangan yang lainnya. Caramu menunjukkan rasa, caramu menjadi seseorang yang selalu ada, memang benar adanya tak sama dengan seperti mereka yang pernah singgah dalam hidupku yang sempat payah. Sempat aku bertanya-tanya perihal rasamu yang sebenarnya.
Karena nyatanya, banyak yang kamu lakukan tak seperti kebanyakan pasangan yang sedang saling mencinta. Bahkan kadangkala, kamu terlihat tak peduli adanya.
Walau pada akhirnya aku tetap temukanmu pada waktu-waktu yang tepat. Pada waktu dimana aku mulai terasa begitu payah dan lelah. Bahkan aku masih temukanmu pada pemutaran film yang menyenangkan, pada akhir waktu walau hanya melalui pesan.
Sempat aku masih sibuk bertanya, apa yang sebenarnya yang juga kamu rasa. Aku takut, jika pada akhirnya perjalanan kita sekian lama hanyalah rasaku saja yang bekerja, lalu denganmu yang tak ingin menimbulkan luka padahal tak merasakan hal yang sama.
Lalu, waktu yang berlalu laksana memberikan jawab yang ku cari sejak lama. Menyadarkanku bahwa kita manusia yang berbeda dengan lainnya. Yang tak melulu memiliki standar yang sama untuk tunjukkan rasa.
Daftar Isi
- 1 Seringnya Kita Tak Mampu Bersama Seperti Lainnya. Tetapi Berbagi Cerita Tak Pernah Terlewat Bagaimanapun Caranya
- 2 Tak Perlu Membandingkan Dengan Yang Lainnya, Karena Cerita Kita Melewati Segalanya Takkan Pernah Sama
- 3 Di Balik Tangis yang Menderu, Aku Bersyukur Bisa Dipersatukan Denganmu
- 4 Genggaman Tangannya Yang Kerap Menggenggamku Erat. Menyalurkan Tulus Rasanya Kepadaku Yang Masih Begitu Banyak Kekurangannya
- 5 Semesta Memang Tak Pernah Bercanda. Cara Kerjanya Tak Pernah Mampu Kita Taksir Akan Menjadi Seperti Apa Akhirnya
Seringnya Kita Tak Mampu Bersama Seperti Lainnya. Tetapi Berbagi Cerita Tak Pernah Terlewat Bagaimanapun Caranya
Jauh sebelum kita saling menemukan, kitalah si bebas itu. Dengan begitu banyak mimpi dan kesibukan yang kita kerjakan. Saling memahami adalah yang kemudian kita lakukan kemudian.
Mendukung satu dengan lainnya untuk tetap melakukan apa yang membuat bahagia. Walau pada akhirnya membuat kita tak setiap hari dapat bersama. Bahkan kadangkala, kesibukan menenggelamkan kita, membuatnya tak bertemu tatap atau bahkan memberi kabar bahwa kita baik-baik saja.
Lalu, setelah begitu banyak hari yang terlewati, dengan cerita yang kita bagi walau hanya sekedar dan jika sempat, berakhir pada pertemuan yang telah lama kita nanti. Memberikan waktu penuh, dengar dengan seksama, dan hadir sebenar-benarnya pada masing-masing kita.
Berbagi rasa melewati hari-hari yang tak melulu berakhir baik, saling menguatkan, atau bahkan kadangkala kita berbagi tangis bersama pada apa yang membuat kita terluka.
Tak Perlu Membandingkan Dengan Yang Lainnya, Karena Cerita Kita Melewati Segalanya Takkan Pernah Sama
Sekali waktu, kadang semesta ikut bercanda diantara hubungan kita. Memberi rasa yang begitu sulit di ungkap, melewati hari terasa begitu berat, lalu meminta temu yang tak kunjung didapat. Ego juga tak lupa untuk memberi semangatnya, membuat kita menahan diri untuk tak mengatakan apa-apa.
Padahal kita sendiri tahu, bahwa ia bukanlah dukun ramal yang tahu segalanya tanpa kita beri tahu. Lalu membuat kita lupa, kembali membandingkan dengan mereka di luaran sana.
Tanpa sadar, kadangkala berakhir menjadi alasan untuk kita bertengkar, memberi ruang, bahwa kita tengah merasakan kehilangan tanpa mampu di ungapkan dengan kata-kata seperti biasa.
Kita tak pernah sama dengan yang lainnya, perihal menunjukkan rasa. Walau kadangkala terasa begitu sulit untuk berjumpa, waktu masih berkenan berpihak kepada kita. Memeluk erat, dan meminta maaf atas kesibukan yang kerap membuat kita lupa.
Masih menjadi saling dengar atas segala rasa bahagia dan duka yang sempat terlewat, dan menggenggam erat tangan yang tengah lelah ataupun begitu bahagia. Kita tak pernah sama dengan lainnya, sibuk yang membuat kita terasa begitu berbeda. Dan waktulah yang akhirnya menjadi hal berharga diantara kita bersama.
Menghargai satu dengan lainnya, dan hadir sebenar-benarnya tatkala kita bersama
*****
Di Balik Tangis yang Menderu, Aku Bersyukur Bisa Dipersatukan Denganmu
Aku bertemu dengannya. Dengan cara yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Bahkan jika ditarik garis pun, rasa-rasanya bertemu dengannya adalah sebuah ketidakmungkinan.
Tetapi, aku selalu percaya, bahwa semesta tak pernah berhenti bekerja. Mempertemukan setiap manusia bahkan jika jarak tetap sejauh satu putaran bola dunia. Kadang kala, aku masih tak percaya tatkala aku menatapnya seperti saat ini. Seseorang dengan senyumnya yang begitu menularkan bahagia.
Lalu, pernah suatu waktu aku menemukannya dalam tangisnya yang begitu dalam. Terisak begitu dalam, pada rasa yang begitu penuh dengan kejujuran.
Perempuan ini, adalah sesosok yang pada akhirnya menemaniku hingga saat ini. Dengan jangka waktu begitu lama, yang tetap berusaha membuatku tetap baik-baik saja, dan bahagia. Aku tak memungkiri, bahwa acapkali banyak diantara mereka yang menyuruhnya untuk pergi meninggalkanku.
Sebab bahwa aku yang tak sama memperlakukannya seperti kebanyakan para pecinta lainnya. Tetapi nyatanya, masih kutemukan ia. Dengan senyumnya yang sama, dengan tatap matanya yang masih tetap sama setiap harinya.
Genggaman Tangannya Yang Kerap Menggenggamku Erat. Menyalurkan Tulus Rasanya Kepadaku Yang Masih Begitu Banyak Kekurangannya
Ia bukanlah seseorang yang sangat luar biasa. Ia seperti kebanyakan perempuan lainnya, yang memiliki rasa. Yang mengedepankan perasaan terdalamnya lalu kemudian logika. Jika dibandingkan dengan banyaknya perempuan diluaran sana, rasanya ia bukanlah apa-apa.
Ia juga memiliki begitu banyak kekurangannya. Yang bahkan kadangkala membuatku kebingungan dibuatnya. Tetapi, dibalik setiap kurangnya, ia adalah si gigih yang membuatku terpana. Dengan bagaimana caranya untuk memastikanku baik-baik saja, membuatku terus merasa bahagia bahkan tatkala di ujung hari segalanya terasa begitu menyiksa.
Seringnya ia menggenggamku dengan tiba-tiba. Entah tatkala langkah kita sedang bersama atau saat ia sedang bercerita begitu serunya, atau saat hening tercipta diantara kita, genggaman tangannya terasa seperti tengah berbicara, meyakinkanku bahwa segalanya akan baik-baik saja bagaimanapun pada akhirnya.
Hal-hal sederhana yang sering tanpa duga tercipta memberiku rasa bahagia, membuat detak jantungku berdetak tak beraturan saat sedang bersamanya. Menemukannya saat itu, berbincang dengannya, dan bahkan melewati banyak hal hingga saat ini adalah apa yang selalu ku syukuri karena telah bertemu dengannya.
Semesta Memang Tak Pernah Bercanda. Cara Kerjanya Tak Pernah Mampu Kita Taksir Akan Menjadi Seperti Apa Akhirnya
Adalah takdir yang membuat kita bersama hingga saat ini. Bahkan pertemuan kita adalah restu semesta yang tak pernah ku sesali adanya. Jatuh cinta kepadamu, diterima tanpa tapi dengan sepaket kekurangan dan kelebihan yang dimiliki adalah apa yang seringnya ku syukuri.
Aku tak pernah mampu berjanji bahwa aku bisa membahagiakanmu setiap hari. Karena nyatanya, kadangkala akulah yang menjadi pelaku dari luka yang datang kepadamu. Tetapi, biarlah caraku yang tak sama seperti kebanyakan lainnya tetap berjalan sebagaimana adanya. Menunjukkan rasaku kepadamu dengan cara yang tak biasa.
Aku tak pernah tahu bagaimana kita pada akhirnya. Biarlah ia tetap menjadi misteri yang tak pernah membuat kita menjadi terburu-buru menuntut semesta memberi tahu bagaimana nantinya. Biarlah setiap waktu berjalan bagaimana kita menghabiskan bersama seperti sejak pertama.
Saling ada, mendukung satu dengan lainnya, berterimakasih atas rasa, dan meminta maaf pada setiap luka yang kadangkala tak sengaja tercipta. Jatuh cinta kepadamu adalah apa yang tak akan ku selali pada akhirnya. Apapun yang akan menjadi takdir diantara kita. Karena ku tahu, jatuh cinta kepadamu, mengantarkanku pada perjalanan rasa yang tak terbayangkan sebelumnya.
Aku mencintaimu, perempuanku.