Dahulu, aku pernah mencintai dengan sangat dalam. Aku mencintainyai dengan sepenuh jiwa dan tulus, kuberikan perhatian terbaik yang kupunya.
Kujadikan dia sebagai prioritas dalam hidupku, sehingga akhirnya tiba berpisah dengannya. Ternyata Tuhan lebih memilih dia untuk bersanding dengan orang lain. Sehingga akhirnya aku mulai menyadari, mencintai dalam ikatan yang tak pasti bisa juga berakhir dengan ketidakpastian juga.
Sehingga akhirnya aku pun mulai jatuh cinta dengamu, tak ada acara berpacaran lagi. Kamu dan aku hanya sebatas teman dan jika bepergian pun selalu bersama teman lainnya. Karena dari pengalaman sebelumnya, aku menyadari bahwa selama apapun pacaran tak menjamin ke pelaminan. Jadi jangan pacaran, itulah yang bisa kuambil dari kasih cinta masa lalu.
Di Depanmu Memang Aku Tak Banyak Bicara, Apalagi Perihal Hati dan Cinta. Cukup Bagiku Mendoakanmu dan Memohon Kepada-Nya.
Sebenarnya bukan aku tak cinta sama kamu, sejujurnya aku ingin menjadikanmu sebagai kekasih halalku. Tapi untuk saat ini, biarlah kujadikan kamu sebagai tema perbincanganku dengan rabbku. Aku hanya ingin memasrahkan semuanya kepada-Nya, perihal jodoh atau tidak biarlah nanti menjadi kisah tersendiri.
Saat ini aku sedang berusaha untuk mengumpulkan keberanian dan bekal untuk melamarmu. Karena aku yakin, akan tiba masanya kita akan bahagia. Dan semoga saja kita memang benar-benar ditakdirkan untuk bersama. Karena aku tak ingin lagi merasakan gagal menikah karena di khianati.
Jika Tak Ingin Memiliki, Lalu Kenapa Memberikan Perhatian yang Berlebih?
Jika dahulu memberikan perhatian yang berlebihan merupakan salah satu cara menunjukkan kasih sayang. Kini tak ada lagi memberikan perhatian untuk orang yang ingin kujadikan sebagai kekasih halal, karena kelak jika tak bersatu.
Tak ada kekecewaan yang mendalam bagiku dan baginya, tak akan keluar kalimat dari mulutnya dengan nada kecewa. Jika tak ingin memiliki, lalu kenapa memberikan perhatian yang berlebihan?
Kamu Jomblo, Aku Jomblo? Kenapa Kita Tak Kepekirian Untuk Saling Mengenal Lalu Menikah.
Jika dahulu aku mengatakan dengan candaan, kamu jomblo dan aku jomblo. Lalu kenapa kita tidak mencoba untuk jadian lalu menjalin kasih seperti orang lain. Kini tak akan kulakukan lagi hal seperti itu, karena sudah cukup bagiku pengalaman kelam atas kisah cinta masa lalu.