Olret.id – Pemanasan yang tidak tepat, teknik pernafasan yang salah, atau aktivitas yang berlebihan dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan atau memperburuk kondisi pernafasan kronis.
Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dr. Pham Thi Le Quyen, Departemen Kedokteran Pernapasan, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi, mencatat untuk menghindari beberapa latihan berikut untuk melindungi paru-paru.
Daftar Isi
Berolahraga di lingkungan yang tercemar

Selama berolahraga, paru-paru mungkin terpapar lebih banyak polutan karena pernapasan yang lebih dalam. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan peradangan pernapasan, bronkospasme, dan memburuknya penyakit seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis.
Dr. Quyen menganjurkan untuk memilih tempat berolahraga di tempat yang udaranya segar seperti taman, area yang banyak pepohonan, atau menghindari jam sibuk, saat tingkat polusi sering kali tinggi.
Berolahraga dalam cuaca yang sangat dingin dapat menyebabkan kejang bronkial, terutama pada penderita asma atau yang terlalu sensitif terhadap udara dingin. Sebaliknya, berolahraga dalam cuaca panas dan lembab meningkatkan risiko dehidrasi, menyebabkan lendir di paru-paru mengental, sehingga menyulitkan pembuangan racun. Orang harus menyesuaikan waktu dan intensitas latihannya dengan kondisi cuaca.
Tidak memulai dengan benar

Transisi mendadak dari istirahat ke aktivitas intensitas tinggi tidak memberi paru-paru cukup waktu untuk beradaptasi, menyebabkan sesak napas dan meningkatkan risiko bronkospasme pada penderita asma atau penyakit pernapasan lainnya. Lakukan pemanasan selama 5-10 menit dengan intensitas ringan untuk membantu paru-paru secara bertahap beradaptasi dengan peningkatan kebutuhan oksigen selama berolahraga.
Teknik pernafasan yang tidak tepat saat berolahraga

Dr. Quyen mengatakan bahwa banyak orang cenderung menahan napas atau bernapas pendek saat berolahraga, terutama saat mengangkat beban atau melakukan gerakan yang membutuhkan kekuatan. Kebiasaan ini mengurangi jumlah oksigen yang disuplai ke otot, meningkatkan tekanan pada dada dan paru-paru, dan dapat dengan mudah menyebabkan pusing atau tekanan darah tinggi.
Berlatih pernafasan yang tepat, menarik napas saat rileks dan menghembuskan napas saat mengerahkan tenaga, membantu mengoptimalkan pasokan oksigen tubuh dan mengurangi stres pada sistem pernafasan.
Berolahraga terlalu keras

Berolahraga dengan intensitas tinggi melebihi kapasitas tubuh dapat menimbulkan tekanan pada sistem pernapasan Anda. Kondisi ini umumnya terlihat pada pemula atau orang yang melakukan HIIT (high intensity interval training) secara tidak benar. Tingkatkan intensitas latihan Anda secara perlahan, dengarkan reaksi tubuh Anda dan sesuaikan sebagaimana mestinya.
Berolahragalah saat menderita penyakit pernapasan akut

Terus berolahraga saat Anda sedang pilek, radang paru-paru, atau penyakit pernapasan akut lainnya dapat memperburuk infeksi dan memperpanjang waktu pemulihan. Pasien rentan terhadap komplikasi seperti kegagalan pernafasan yang berbahaya. Pasien harus berkonsultasi dengan dokter sebelum berolahraga selama periode ini.
Response (1)