Kini Kamu Hanya Orang Asing yang Pernah Datang disatu Ingatan

Kini Kamu Hanya Orang Asing
Kini Kamu Hanya Orang Asing

Kita dua anak manusia yang terlalu lama terjebak dalam zona pertemanan. Kamu yang sibuk menarik ulur hatiku. Dan aku yang harap menunggu kepastian.

***

Kamu terlalu lihai mengorek perasaan yang sekuat hati aku jaga. Aku bertaruh pada dua kemungkinan. Kita yang masih bisa berteman baik atau cukup sampai disini kita saling bercanda.

Kini Kamu Hanya Orang Asing
Kini Kamu Hanya Orang Asing

Aku ikuti alur yang kau ciptakan. Meski aku sendiri tidak mengerti. Apa dimatamu aku masih pendengar yang baik untukmu atau lebih dari sekedar teman. Aku tidak berani bertanya. Nyaliku tak sekuat itu.

Sikap dan ucapanmu kadang membuat aku bingung. Sebab sering tak beriringan. Kau bersikap seolah aku kekasihmu nyatanya kita hanya berteman. Lisanmu bilang kita tidak pantas lebih dari teman tapi perlakuanmu seolah aku adalah milikmu.

***

Maaf jika rasaku ini menganggumu. Seharusnya kita berteman tanpa membawa perasaan. Terlalu nyaman nyatanya berbahaya.

Tolong katakan dengan sejujurnya. Aku siap jika rasa ini tidak berbalas. Aku sudah bahagia menjadi tempatmu membuang resah. Yang kau datangi saat sulitmu.

Aku tidak berharap lebih. Soal perasaanku itu urusanku biar aku yang mengaturnya sendiri.

***

Jika dulu aku bilang suka mungkin kini ku tarik kembali segala ucapanku.
Jika dulu aku mengagumimu maka kini kau tak lebih dari orang asing.

Kamu terlalu lama kawan membiarkan perasaanku terkatung-katung tanpa kepastian.

Perhatian saja tidak cukup aku butuh kepastian. Kau lupa pada hakikatnya hati. Pada Tuhan yang mudah membolak-balikan hati manusia.

Aku sudah tak berharap pada balasanmu. Aku memilih pergi untuk membuka hati pada cinta yang pasti. Kamu terlalu lama berpikir dan aku lelah menunggu keputusanmu.

***

Kini kamu hanyalah orang asing yang pernah singgah dalam satu ingatanku. Yang tidak ingin aku ungkit-ungkit lagi ceritanya.

Maaf jika aku tidak seperti seseorang yang dulu kamu kenal. Iya move on itu tidak boleh setengah-setengah bukan? Maaf jika aku menolak tawaran pertemananmu kembali, tidak perlu kembali menjadi dekat itu lebih baik. Sebab sejatinya pertemanan laki-laki dan perempuan selalu melibatkan perasaan.

Jika satu hari kamu berubah pikiran coba ketuk rumahku dan sampaikan niat baikmu pada kedua orangtuaku. Iya aku butuh komitmen yang jelas. Bukan sekedar teman tapi mesra. Jika kamu masih penuh keraguan lebih baik menjauh dariku. Tidak perlu menyapaku sebab kamu hanya orang asing.

Artikel ini merupakan tulisan dari Dewi Aryanti yang dipindahkan dari websute kami sebelumnya yaitu Bapermulu.com yang akan tidak dilanjutkan lagi.

Read More :  5 Pengaruh Buruk Sosial Media Terhadap Hubunganmu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *