Kita Adalah Dua Raga Yang Berdoa Untuk Hati Yang Tetap Tabah Dalam Penantian

Seingatku, memang tak pernah ada janji untuk sehidup semati, pun tak ada janji untuk saling menanti. Namun, bila kau tengah menanti? Semoga aku tidak terlambat.

Jika ada yang datang lebih dulu untuk menjemputmu? Maka biarkanlah seluruh rasa itu pergi. Dan terima kasih jika memang benar pernah menanti. Namun kau harus terima ia yang datang dengan pasti. Di sini aku akan mengikhlaskan sekuat hati.

Dengan Bismillah Aku Tertatih Bangkit Dari Segala Kesedihan dan Mendekatkan Diri Kepada Allah.

Menata hati yang hancur sebab terjatuh, menyatukan kepingannya agar menjadi utuh. Gemuruh hati yang kecewa perlahan mulai reda, saat teringat bahwa Allah selalu ada. Coba mendekat agar hati lebih kuat. Dengan bismillah, aku tertatih bangkit dari segala kesedihan, dan meyakinkan hati bahwa semuanya pasti akan baik-baik saja.

Dengan bismillah aku tertatih bangkit dari segala kesedihan dan mendekatkan diri kepada Allah. Karena hanya Allah yang mampu mengutakan hati yang berdoa dengan luka. Sehingga membuatku yakin, bila hati berserah padanya maka semua akan baik-baik saja.

Ada Saatnya Memang Kita Melepaskan Seseorang Bukan Tak Mampu Mengejarnya Tapi Karena Kita Sadar Bahwa Ada Hati Yang Tak Boleh Tersakiti.

Dengan sungguh coba mengejar sesuatu yang kian menjauh. Hati seolah tak rela kehilangan sesuatu yang telah lama diperjuangkan. Rasanya tak bisa hidup bahagia tanpa ia. Benarkah? Bila itu yang selalu kita rasakan dan pikirkan, pasti hati akan lelah. Berhari-hari mengusap air mata di pipi. Ada rasa sakit yang tak terperi, menanti seseorang yang menjadi alasan mengapa hati tersakiti.

Kelak, semoga kita akan mengerti. Ada saat di mana kita memang harus melepaskan seseorang. Bukan karena tak mampu lagi mengejarnya. Melainkan ada hati yang tak boleh lagi tersakiti lebih dari hari ini.

Mencoba Mencintai Dengan Bijak Sering Kali Harus Mampu Menjaga Rasa dan Jarak.

Jika dua raga yang telah lama terpisah jarak namun akhirnya bersatu, maka akan tercipta rasa syukur dan kebahagiaan tertinggi atas hal itu. Namun bila akhirnya tidak dipersatukan? Maka hati harus mampu mengikhlaskan. Ujian cinta hadir bagi mereka yang coba mencintai dengan bijak. Yang seringkali harus mampu menjaga rasa dan jarak. Titik akhirnya, bisa bahagia sebab akad telah sepakat, atau ikhlas saat diri justru datang terlambat.

Mencoba mencintai dengan bijak sering kali harus mampu menjaga rasa dan jarak. Titik akhirnya bisa, bisa dipersatukan dalam kebahagiaan sebab akad telah sepakat. Atau terpisah dan harus merelakan hati sebab hendak mengutarakan rasa namun terlambat.

Maafkanlah Masa Lalu Agar Hati Menjadi Lebih Tenang Dan Maafkanlan Diri Sendiri Yang Pernah Dalam Menjalani Cinta.

Maafkan masa lalu. Sebab dengan begitu hati menjadi tenang. Pun maafkanlah diri sendiri yang pernah salah memaknai rasa cinta. Hingga ada luka yang sesakkan dada. Semoga diri mampu mengambil pelajaran berharga. Jangan ada lagi sesal. Cukupkanlah hal yang demikian itu. Bukalah lembaran baru, dengan cerita baru, yang lebih baik dari masa lalu.

Jangan Sesali Pertemuan Dengan Seseorang Yang Pernah Kamu Kenal Karena Dia Ada Dalam Hidupmu Karena Sebuah Alasan.

Setiap yang datang ke dalam hidup, mereka hadir bukan tanpa alasan. Ada orang-orang baik yang dihadirkan untuk membuatmu menjadi lebih baik, pun mampu memberi bahagia. Tapi ada pun orang-orang yang menurutmu kurang baik, dihadirkan untuk memberikanmu ujian dan merubahmu menjadi lebih dewasa, meski kadang harus lewat luka.

Maka jangan sesali pertemuan dengan mereka. Sebab hadirnya bukanlah sia-sia. Karena dia hadir dalam hidupmu dengan alasan. Entah itu membuatmu bahagia atau membuatmu menjadi lebih dewasa.

Artikel ini kumpulan dari status instagram @ilmanmualiman jangan lupa follow ya untuk mendapatkan update terbaru.