Akhir-akhir ini pemberitaan soal pabrik atau perusahaan yang tutup, sehingga ribuan karyawan yang terkena PHK menjadi viral.
Salah satunya yang paling heboh adalah PHK massal PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menjelang Ramadhan 2025 ini.
Perusahaan tekstil yang berada di Sukoharjo ini resmi tutup pada 1 Maret 2025 akibat kondisi pailit. Dampaknya, sebanyak 10.669 buruh Sritex kehilangan pekerjaan.
Tentu saja bagi karyawan atau pekerja yang mendapatkan fakta jika dirinya di PHK adalah kabar terburuk yang sulit diterima. Apalagi jika sepanjang hidupnya, dia sudah berkontribusi besar pada perusahaan. Selain itu, menggantungkan pendapatan hanya dari pekerjaan tersebut. Belum lagi, jika di PHK di usia yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Tentu kabar PHK tersebut, menjadi kabar yang sangat menyakitkan sekaligus membingungkan. Hingga muncul pertanyaan “bagaimana nasib hidup selanjutnya?”
Daftar Isi
- 1 1. Berusaha Mencerna dan Menerima Keadaan
- 2 2. Pastikan Kamu Mendapatkan Hak, Tunjangan Atau Pesangon Setelah Di PHK
- 3 3. Jujur Pada Keluarga dan Dapatkan Motivasi Yang Positif
- 4 4. Evaluasi dan Periksa Kondisi Keuangan
- 5 5. Manfaatkan Jaringan, Perluas Relasi dan Lamar Pekerjaan Baru
- 6 6. Pertimbangkan Freelance Atau Pekerjaan Sementara Waktu
1. Berusaha Mencerna dan Menerima Keadaan
Saya yakin tidak ada yang benar-benar siap ketika mendengar kabar jika dirinya di PHK. Dia pasti akan jadi syok, tertekan, bingung, tidak bisa berpikir jernih, sedih marah dan sangat panik.
Namun, mau tidak mau kabar tersebut harus diterima karena sudah menjadi keputusan petinggi atau owner perusahaan.
Langkah paling bijak pertama adalah berusaha mencerna, menerima, mengontrol emosi dan tetap berusaha menenangkan diri.
Jangan ambil keputusan apapun di saat emosi dan pikiranmu masih labil juga kosong.
Jika memang menangis membantumu, maka menangislah. Jika dengan meratap bisa sedikit melegakan, merataplah. Namun pastikan setelahnya kamu jauh lebih tenang dan tidak mengambil keputusan yang merugikan.
2. Pastikan Kamu Mendapatkan Hak, Tunjangan Atau Pesangon Setelah Di PHK
Setelah hati lebih tenang dan mampu berpikir jernih kembali. Langkah selanjutnya adalah memastikan jika kamu mendapatkan hak ketika terkena PHK.
Caranya dengan mengecek kontrak kerja dan kebijakan perusahaan terkait pesangon, uang kompensasi, tunjangan kesehatan, atau hak lainnya.
Jika ada ketidaksesuaian, jangan ragu untuk menanyakan kepada HR atau berkonsultasi dengan pihak yang lebih paham tentang hukum ketenagakerjaan.
Sehingga kamu bisa mendapatkan hak kamu, juga menjadikannya modal untuk melanjutkan hidup selanjutnya.
3. Jujur Pada Keluarga dan Dapatkan Motivasi Yang Positif
Jika kamu sudah punya keluarga yang bergantung pada pendapatan darimu. Maka, kamu harus tetap jujur jika terkena PHK. Dengan begitu, bukan hanya dirimu tapi keluargamu bisa bersiap dengan perubahan kondisi finansial kalian.
Selain itu, orang-orang tulus dalam keluargamu, juga teman-teman baikmu pasti akan memberikan semangat dan motivasi. Itu akan sangat membantu, supaya kamu tidak merasa terpuruk sendirian, serta memicu kembali semangat untuk bangkit.
4. Evaluasi dan Periksa Kondisi Keuangan
Ketika di PHK, kamu akan kehilangan salah satu atau satu-satunya sumber pendapatan. Tentu saja, akan sangat berpengaruh pada kondisi finansial.
Karena itu, perlu untuk mengevaluasi dan memeriksa supaya keuanganmu tetap stabil.
Hitung total tabungan yang dimiliki, mulai memangkas pengeluaran dan membuat anggaran baru yang lebih ketat. Selain itu, prioritaskan pada kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, tagihan bulanan.
Jika memungkinkan mintalah keringanan cicilan atau pembayaran tertentu dengan bernegosiasi dengan pihak terkait. Sehingga saat kamu belum mendapatkan pekerjaan pengganti, kondisi keuanganmu tetap stabil.
5. Manfaatkan Jaringan, Perluas Relasi dan Lamar Pekerjaan Baru
Buat kamu yang masih ingin bekerja. Jangan jadikan PHK sebagai akhir dari segalanya. Kamu masih bisa mencari pekerjaan baru, kamu bisa mendapatkan kesempatan dan peluang baru.
Terpenting adalah mau menambah relasi dan tidak ragu untuk mengirimkan lamaran pekerjaan. Manfaatkan Jaringan seperti keluarga, teman, kenalan dan relasi untuk mendapatkan informasi pekerjaan baru.
Kamu juga dapat mendapatkan berbagai info lowongan kerja terpercaya lewat aplikasi atau website jobstreet atau job seeker.
Selain itu, jangan lupa memperbarui profil LinkedIn, aktiflah di komunitas profesional, dan ikuti seminar atau acara networking untuk memperluas koneksi.
6. Pertimbangkan Freelance Atau Pekerjaan Sementara Waktu
Sambil menunggu mendapatkan panggilan pekerjaan yang diharapkan, tidak ada salahnya untuk mencoba pekerjaan freelance atau pekerjaan sementara waktu untuk menutupi biaya kehidupan sehari-hari dan menambah pendapatan.
Ada beberapa pekerjaan freelance yang bisa kamu coba sesuai keahlian yang dimiliki. Misal mendaftar ojek online, menulis dan lain sebagainya.
Apalagi, jika kamu menjalani pekerjaan freelance dengan profesional, tidak memungkinkan, kamu bisa mendapatkan pendapatan yang jauh lebih besar.
Kehilangan pekerjaan adalah kabar terburuk tapi bukan akhir dari segalanya. Lagipula Percayalah, selama masih hidup rejekimu tetap ada dan tidak selalu itu berasal dari gaji.