Semoga kita semua termasuk orang-orang yang menikah karena iman. Agar bisa menikah karena iman, kita mesti paham dulu hakikat dari sebuah pernikahan. Untuk paham, tentunya kita mesti belajar, gali ilmuny. Oh ya, orang yang ingin menikah karena ibadah, tidak mungkin ia melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat.
Apakah pacaran sesuai dengan syariat? Apakah berjalan berduaan sebelum halal sesuai dengan syariat? Apakah bergandengan tangan sebelum halal sesuai dengan syariat?
Apakah mesra-mesraan sebelum halal sesuai dengan syariat? Seperti di kutip dari instagram.com @menujumenikah ini membeberkan ada 7 nasehat pernikahan buat kamu yang ingin menikah atau pun sudah melangsungkan pernikahan. Berikut ini nasehat-nasehat tersebut.
Pertama, Jika engkau menikah karena ingin mendapatkan keturunan, bersiap-siaplah terjadinya perpecahan saat anak tak kunjung lahir
Kedua, Jika engkau menikah karena agar bisa melakukan hubungan se*ks, bersiap-siaplah saat terjadinya perpecahan saat layanan tak lagi memuaskan.
Ketiga, Jika engkau menikah karena harta, siap-siaplah terjadinya perpecahan saat mengalami keturpurukan.
Keempat, Jika engkau menikah karena fisik (ganteng/cantik), bersiap-siaplah terjadinya perpecahan saat fisik tidak lagi menawan.
Kelima, Jika engkau ingin menikah karena kepribadiannya, bersiap-siaplah terjadinya perpecahan saat pribadinya sudah tak sesuai lagi dengan harapan.
Keenam, Jika engkau ingin menikah karena cinta, ingatlah hati manusia itu tidak tetap mudah berubah dan sangat rentan terpikat pada hal-hal yang lebih dan lagi pula manusia yang dicintai juga akan mati.
Ketujuh, Namun Jika landasan pernikahan kamu adalah karena iman, menikah karena ibadah kepada Allah SWT maka tidak ada alasan apapun di dunia ini yang mampu meretakkan rumah tanggamu. Insyaallah.
Daftar Isi
- 1 Setelah Menikah, Stok Kesabaranmu Kudu Lebih Ditingkatkan. Tidak Hanya Bagi Suami Namun Bagi Istri Juga.
- 2 Karena Menjagamu Dalam Hubungan Tanpa Akad, Sama Dengan Menjaga Ketidakpastian
- 3 Jalan Yang Berbeda Hendak Kamu Pilih Demi Kebaikan Hatimu.
- 4 Demi Berubah Menjadi Baik, Demi Menata Hidup Yang Sempat Kacau. Kamu Berjalan Pada Arah Yang Berbeda.
- 5 Kamu Sadar Betul, Bahwa Ada Yang Dikorbankan Ataupun Direlakan Kepergiannya. Yaitu Merelakan Kepergiannya Dengan Kekasih Barunya.
- 6 Semenjak Perpisahan Itu Kamu Sadar, Kamu Pun Belajar Lebih Baik Dan Menghabiskan Penantian Dengan Kesendirian.
- 7 Ah Tak Mengapa, Tersenyumlah Saat Ia Asyik Tertawa Bersama Penggantimu Sedangkan Disini Kamu Masih Menyendiri.
Setelah Menikah, Stok Kesabaranmu Kudu Lebih Ditingkatkan. Tidak Hanya Bagi Suami Namun Bagi Istri Juga.
Satu atau dua bukan Pernikahan, itu masih masa senang-senang. Masih pengantin baru gitu lho. Pengennya nempel terus. Jalan 5 bulan, sifat asli pribadi masing-masing terlihat semua. Suami suka ini, istri tidak menyukainya. Jadi istri kudu sabar. Istri suka itu, Suami tidak menyukainya. Jadi Suami kudu sabar. Saling memahami dan berusaha memberikan yang terbaik itu jauh lebih baik. *****
Karena Menjagamu Dalam Hubungan Tanpa Akad, Sama Dengan Menjaga Ketidakpastian
Demi kebaikan hati, demi berubah menjadi lebih baik, ada hal-hal yang memang harus dikorbankan dan direlakan. Baik mengorbankan indahnya hubungan tanpa akad, atau merelakan ia yang telah lama dijaga. Meski akhirnya kau harus menyendiri, sedangkan ia mampu mencari pengganti.
Tak apa. Teruslah perbaiki diri. Saat ia asyik tertawa bersama pilihannya, sedangkan kau hanya bisa bersabar dalam kesendirian. Tersenyumlah, sebab itu tidak berarti bahwa ia lebih bahagia darimu, melainkan itulah bukti bahwa ia tak sekuat kamu.
Jalan Yang Berbeda Hendak Kamu Pilih Demi Kebaikan Hatimu.
Kamu pun mulai sadar bahwa menjalin cinta dengan cara pacaran hanya membuang waktumu dengan sia-sia. Jika dia memang jodoh tak akan kemana, meski kamu tak pacaran lagi kelak akan dipersatukan kembali. Kamu pun mulai sadar berapa lama waktu yang kamu buang dengan sia-sia hanya demi menjalin cinta yang tak pasti.
Akhirnya keputusan kamu pun bulat, kamu pun mulai memilih jalan yang berbeda. Daripada menghabiskan biaya kencan setiap minggu akhirnya kamu sisihkan untuk menambah tabunganmu. Karena memang tujuan kamu sudah jelas, ingin menikah dengan biaya sendiri.
Demi Berubah Menjadi Baik, Demi Menata Hidup Yang Sempat Kacau. Kamu Berjalan Pada Arah Yang Berbeda.
Selama ini memang kamu sudah beberapa kali putus cinta, dan yang terakhir kalinya sungguh sebuah kisah yang pilu. Bagaimana tidak, dia kekasih kamu yang sudah di pacari lebih dari 4 tahun ternyata memilih menikah dengan pria lain. Padahal kalian sendiri sudah tunangan dan dalam waktu 3 bulan akan menikah. Tapi tetap saja dia pergi meninggalkanmu demi lelaki yang baru saja memasuki ruang hidupnya dan mengajaknya menikah pula.
Pada akhirnya, kamu memang harus menata hati kembali. Karena tak mau jatuh di lubang yang sama, sekali lagi kamu memutuskan untuk menjalani hidup yang berbeda. Sedikit demi sedikit kamu mengikuti majelis taklim untuk menambah wawasan agama dan memperbaiki diri.
Kamu Sadar Betul, Bahwa Ada Yang Dikorbankan Ataupun Direlakan Kepergiannya. Yaitu Merelakan Kepergiannya Dengan Kekasih Barunya.
Sebenarnya sedari awal kamu sudah sadar betul, bahwa hubungan yang dijalin dengan cara pacaran (tanpa akad) bisa saja berakhir kapan saja. Memang bisa saja saat ini dia sangat mencintaimu, tapi dilain waktu bisa juga membencimu bahkan tak ingin lagi bersamamu.
Bukankah hati bisa berubah? Karena ada Allah yang bisa membolak-balikkan hati. Jika saja sedari awal kamu percaya, bahwa perkara jodoh mutlak keputusan Allah dan menjempunya menjadi tugasmu. Tentu saja kamu akan menjemputnya dengan cara yang di ridhoi Allah.
Semenjak Perpisahan Itu Kamu Sadar, Kamu Pun Belajar Lebih Baik Dan Menghabiskan Penantian Dengan Kesendirian.
Sebenarnya tak perpisahan yang tak membawa pelajaran dan pendewasaan dalam hidup ini. Begitu juga dengan perpisahan kali ini, perpisahan terakhir kisah cinta yang pernah kamu jalin. Pada akhirnya kamu memutuskan untuk berhijrah dan tak akan menjalin cinta yang salah lagi.
Dari perpisahan tersebut justru kamu sangat bersyukur, karena Allah sudah menunjukkan bahwa yang terbaik bukanlah dia. Dan suatu saat akan kamu temukan dia yang benar-benar cinta dan sayang, dengannya hidupmu semakin dekat menuju jannah-Nya.
Ah Tak Mengapa, Tersenyumlah Saat Ia Asyik Tertawa Bersama Penggantimu Sedangkan Disini Kamu Masih Menyendiri.
Setelah dia meninggalkanmu, dia memang sangat bahagia bersama kekasih barunya. Mungkin dengan pernikahannya juga dia sungguh terlihat bahagia, sedangkan kamu masih sendiri mengubur semua kenangan. Kamu tertatih hanya untuk bangkit dari lukamu.
Bersabarlah, kamu bangkitlah dengan secara perlahan dan terus memperbaiki diri. Karena kelak kamu akan dijodohkan dengan orang yang benar-benar cerminan dirimu. Biarkan saja saat ini dia bahagia dan yakinkan dirimu lebih bahagia setelah tak bersamanya kelak.