Butuh sebuah penantian memang, untuk dapat memilikimu, namun, aku tak ingin jauh darimu. Jarak boleh terbentang, namun do’aku mengikat, dan sedekat urat nadi karena Jodoh Itu Sedekat Urat Nadi, Sudah Ada Sejak Dalam Kandungan. Allah melarangku untuk tak menyentuhmu namun bukan melarang ku tuk mengenal dan mendo’akanmu.
Jemariku tak bisa menjamah, namun do’aku masih dan tetap menggemah. Jadilah milikku, walau hanya masih sebatas dalam ikatan do’a.
Daftar Isi
- 1 Aku Cukup Kuat Hanya Untuk Tidak Menyapamu, Namun Aku Rapuh Tentang Rinduku Padamu.
- 2 Duhai Hati, Semoga Kamu Sabar Dalam Penantian dan Kuat Dalam Ikhtiar.
- 3 Memahami Sesuatu yang Rumit Itu Susah, Misalnya Bagaimana Aku Bisa Jatuh Cinta Padamu.
- 4 Pada Akhirnya, Jodoh Kita Adalah Orang yang Sah Menggenapi Kita
- 5 Jika Ada Keingininan Kita yang Tak Menjadi Nyata. Kita Hanya Harus Percaya. Kalau Allah Lebih Tahu Mana yang Lebih Kita Butuhkan Dari Apa yang Kita Minta.
Aku Cukup Kuat Hanya Untuk Tidak Menyapamu, Namun Aku Rapuh Tentang Rinduku Padamu.
Untuk sebatas tak menyapamu, mungkin aku rasa masih kuat, namun tuk merindukanmu, disanalah rapuhku. Maaf, aku selalu mencintaimu dengan diam-diam, maafkan aku yang diam-diam pula selalu merindukanmu. Aku tak peduli lamanya menunggu, tiada bosan bagiku mendo’akanmu, berharap kelak, aku dan kamu menjadi satu dan utuh dalam doa pak penghulu.
Maaf, aku yang belum bisa berkata jujur, tentang perasaan yang masih terbujur kaku, di dinginya peraduan rindu, do’akan aku, semoga lekas menjadi milikmu.
Duhai Hati, Semoga Kamu Sabar Dalam Penantian dan Kuat Dalam Ikhtiar.
Duhai hati, aku harap kamu bisa bersabar sedikit lagi dalam menanti, walaupun tak pasti, namun aku tahu, bahwa ini semua sang berarti, apalagi untuk kita yang tengah memendam hati. Dan semoga kamu kuat dalam ikhtiar, tuk mempersiapkan dan memastikan bahwa segalanya memang tlah siap di ikrarkan, bahwa memang benar, ini saatnya dua jadi satu, hitam putih tak lagi menjadi abu-abu.
Sabarlah, keep strong, rencana Allah lebih dari apa yang kamu persiapkan.😊
Memahami Sesuatu yang Rumit Itu Susah, Misalnya Bagaimana Aku Bisa Jatuh Cinta Padamu.
Jatuh cinta padamu tiada alasan dariku, jika ada seribu satu alasan, mungkin hanya satu yang tepat, yaitu, aku jatuh cinta padamu karena Allah, udah itu aja, agar aku tak punya alasan lain tuk mencintaimu.😌
Duhai jodohku, mau kah kamu nanti, jika sudah bertemu denganku, bercerita tentang kehidupanmu padaku. Ceritakan semua apa-apa yang kamu senangi, apa-apa yang dapat membuatmu bahagia, agar aku bisa menjadi pasangan yang selalu mengerti dan memahami tentangmu.
Dan tak usah kau ceritakan apa-apa yang dapat membuatmu bersedih, sebab, aku tak mungkin sanggup membuatmu menangis, bahkan melihatmu bersedih pun aku tak bisa. Do’akan aku, semoga kelak, aku bisa selalu membahagiakanmu dunia akhirat, insyaallah.😊
Artikel ini merupakan kumpulan dari status di instagram.com yang sudah di edit oleh admin sebagian kecil. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk share ya! ****
Pada Akhirnya, Jodoh Kita Adalah Orang yang Sah Menggenapi Kita
Jodoh adalah orang yang disiapkan Tuhan untuk menggenapi kita, untuk membersamai kita di sepanjang sisa usia. Jadi kalau kita belum berkesempatan untuk menikah dengan orang yang kita harapkan, sudah pasti orang itu bukan jodohnya kita.
Jadi, buat apa menghabiskan waktu, perasaan dan pikiran untuk orang yang bukan ditakdirkan menggenapi kita. Tenang saja, kita hanya berusaha untuk menggapai apa yang kita harapkan. Biarkan Allah yang maha baik yang memutuskan. Kalaupun itu baik bagi kita, Dia akan mempertemukan dengan siapa yang kita harapkan.
Kalaulah Dia tidak mempertemukan, berarti dia akan menggantinya dengan seseorang yang lebih baik untuk kita. Menurut kerentuan-Nya. Pada akhirnya, jodoh kita adalah orang yang sah menggenapi kita. Seberapa dekatpun kita dengan seseorang, seberapa dalam dan lamapun kita berhubungan dengan seseorang, orang itu belum tentu menjadi jodohnya kita.
Orang tersebut akan benar-benar menjadi jodoh kita, kalau sudah disahkan oleh aturan, aturan agama dan negara. Bisa jadi orang yang baru kita kenal, bahkan seseorang yang belum pernah kita kenal sebelumnya-lah yang ternyata sudah Tuhan siapkan untuk dipertemukan dengan kita, untuk saling menggenapi. Entah melalui perantara apa ataupun siapa. [Kutipan Buku Genap]
Jika Ada Keingininan Kita yang Tak Menjadi Nyata. Kita Hanya Harus Percaya. Kalau Allah Lebih Tahu Mana yang Lebih Kita Butuhkan Dari Apa yang Kita Minta.
Dimana lagi kita harus mencari kesabaran, selain di ruang tunggu yang tak berkesudahan? Tunggu yang selalu mengawali satu-persatu kehendak-Nya tiba, tunggu yang antri bergantian untuk mengantarkan kita dari satu takdir ke takdir yang lainnya, tunggu yang setia menunggu.
Disuguhinya kita dengan degup-degup kecemasan, dengan binar-binar harapan, dengan serpihan-serpihan kebingungan, dengan bongkah-bongkah keraguan, dengan serangkaian ketidakpastian, dengan kesedihan serta kegembiraan yang silih berganti. Yang semuanya memang harus disantap dengan penuh keyakinan.
Keyakinan, bahwa Dia sudah mempersiapkan yang terbaik untuk setiap episode kehidupan kita. Dan tentu saja sesuatu yang terbaik itu, akan didapatkan dengan usaha terbaik juga, harus dihadapi dengan penyikapan terbaik pula. Karena jika tidak, kita tidak pernah merasa kalau itu adalah yang terbaik bagi kita. [Kutipan Buku Menata Hati]