Yang dibutuhkan dalam berumah tanggga itu bukanlah kemapanan akan tetapi rasa tanggung jawab yang cukup. Maka menikahlah kalau engkau merasa sudah yakin bisa bertanggung jawab meski belum mapan. Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan dan berbahagialah mereka yang mendapatkan pasangan sebelum mapan.
Percayalah Sampai Kapanpun Tidak Akan Pernah Siap Dan Tidak Akan Mapan, Jika Engkau Menunggu Mapan
Percayalah kalau engkau mau menikah tapi masih menunggu mapan dulu, sampek tua pun engkau gak bakalan nika-nikah. Kalau masa mudamu engkau masih belum mapan, mungkin kemapananmu dimulai dari pernikahanmu, engkau menikah maksudnya.
Kalau Menikah Niat Karena Ibadah Kepada Allah Insya Allah Rejeki Untukmu Akan Lancar. Menikahlah karena niat ibadah kepada Allah, maka insya Allah, Allah akan memudahkan rejeki untuknu. Bisa saja kesuksesanmu dimulai dari dengan engkau menikah, engkau sukses atau mapan berkat rejeki untuk istrimu lewat dirimu.
Sesungguhnya Kemapanan Itu Bukan Soal Seberapa Kaya Dirimu Tapi Mapan Itu Soal Kesiapan Dirimu Untuk Bertanggung Jawab Pada Pasanganmu
Sesungguhnya kemapanan itu bukan soal materi, atau seberapa kaya dirimu. Kemapanan itu adalah seberapa siapkah dirimu bertanggung jawab pada pasanganmu, bertanggung jawab melakukan atau menjalankan posisimu ketika menikah kelak.
Kalau kemapanan dinilai dari materi, banyak orang kaya yang belum menikah kok itu alasannya ya sama belum mapan juga, yang sesungguhnya dalam hatinya mereka hanya belum siap bertanggung jawab. Tanggung jawab itu tidak diukur dari uang ya.
Beruntunglah Mereka Yang Menikah Sebelum Mapan Dan Berbahagialah Mereka Yang Mendapatkan Pasangan Sebelum Mapan
Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan, berarti mereka mendapatkan pasangan yang setia, mau menikah dengan bukan karena kekayaan tapi karena cinta dan kepercayaan pada Allah bahwa kau dianggap mampu. Bukankah hal itu bakalan menjadi sesuatu yang membahagiakan bagimu? mendapat pasangan yang menemanimu dari nol hingga engkau sukses.
Hanya Orang-Orang Cerdas Yang Penuh Optimisme Sekaligus Empati Yang Tinggilah Yang Akan Memilih Menikah Meski Belum Mapan
Hanya orang-orang yang cerdaslah yang penuh optimisme bahwa dirinya cukup mampu hidup dalam keadaan apapun yang akan memilih menikah meski dirinya masih belum mapan. Sahabat dakwah, Maka Menikahlah engkau sebelum mapan.
karena itu adalah pilihan, pilihan bagi setiap orang yang siap dengan segala resiko yang akan dihadapinya. Nah, itulah Nikah Jangan Nunggu Mapan. Karena Keridhaan Allah Atas Kemapananmu Dimulai Dari Nikahmu .
*****
Karena Mengekspresikan Cinta Tak Harus Pacaran. Tetap Jaga Hati Sampai Pelaminan
Cinta itu luas, jadi jangan selalu membatasinya bahwa yang mencinta harus berpacaran. Dan cinta pun bisa diekspresikan dengan banyak hal yang baik bukan dengan mengajak untuk bermaksiat.
Justru jika memang benar benar cinta harusnya bisa saling menjaga, saling melindungi dari dosa. Hingga disaat yang tepat dan benar benar siap, meminangya untuk diajak ke pelaminan.
Pacaran Mungkin Memang Ekspresi Cinta. Tapi Lebih Banyak Pacaran Menjadi Sarang Maksiat.
Faktanya, pacaran sekarang ini bukan lagi mengekspresikan cinta yang tulus dan sejati. Justru lebih banyak yang menjadikan pacaran sebagai lembah dosa dan nafsu belaka. Yah. Itu mungkin hanya cinta. Tapi sekedar cinta yang semua dan menyesatkan.
Gak ada cinta yang merusak. Cinta itu sebenarnya indah, yang dijatuhkan dalam hati manusia agar saling mengasihi, menjaga perdamaian dan saling membantu satu sama lain.
Dan gak ada cinta sejati yang akan menghancurkan hidup orang yang dicintainya. Justru dia akan memberikan hidupnya sebagai bukti ketulusannya. Sehingga Cinta yang menjagamu, tak menyentuhmu dan tidak menodai kehormatanmu adalah cinta yang sesungguhnya.
Cinta Adalah Wujud Doa Yang Suci. Yang Diminta Dengan Penuh Sujud Dalam KeharibaanNya. Tapi Tak Pula Memaksakan Untuk Memilikinya.
Ekspresi cinta yang paling nyata dan suci bukan dengan mengajak jalan, memberikan kado spesial ataupun saling bercumbu di kesepian. Tapi mendoakan dalam malam malam yang sunyi. Diatas sajadah yang rapuh adalah bukti cinta yang sebenarnya.
Saat dia memang memintamu dari Allah karena dia sadar bahwa setiap makhluk adalah milikNya. Dan diapun tak memaksakan untuk memilikimu dan hanya ingin yang terbaik buatmu.
Jika ingin menunjukkan cinta tak perlu dengan berpacaran. Ada banyak cara dan yang terbaik adalah dengan mendoakannya jika memang hatimu belum siap untuk serius. Daripada membiarkan perasaan yang tadinya cinta berubah menjadi kebencian saat terluka. Jadi jagalah hatimu, jangan biarkan terluka karena cinta yang semu.
Hingga Nantinya Jodohmu Datang Dan Langsung Mengajakku Ke Pelaminan. Membuktikan Cinta Yang Sejati Dan Nyata Dalam Keluarga Samawa.
Jagalah hati, sampai disaat yang tepat Allah SWT mengirimkan jodoh yang tepat untukmu, yang tidak hanya mengekspresikan cinta dalam ucapan tapi juga ikatan pernikahan yang sakral. Dan mewujudkan keluarga yang SAMAWA.