Pada Akhirnya Janji-Janji yang Tertulis Akan Kalah Dengan Bukti-Bukti Tertulus

Janji-Janji yang Tertulis
Janji-Janji yang Tertulis

Dalam menjalani hubungan pasti kamu pernah berjanji kepada pasanganmu. Memang janji-janji dalam masa pacaran sudah menjadi hal yang biasa, ada yang berjanji ingin menikah denganmu setelah dia lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan.

Ada pula yang berjanji ingin mengajak hidup bahagia hingga akhir hayat. Namun pada kenyataanya tidak semua janji bisa ditepati. Ada yang tidak menepati karena memang dia tak bisa melakukannya dan ada juga karena memang sengaja mengingkari.

Memang pada kenyataannya sebuah janji bisa menenangkan pikiran orang yang diberikan janji. Bisa membuatnya semakin nyaman dan tenang, namun ada juga yang justru tambah emosi karena selalu diberikan janji.

Apalagi dalam urusan uang, bahkan banyak yang berjanji untuk mengembalikan uang kamu dalam waktu cepat tapi kenyataannya ketika waktunya tiba dia menghilang. Dan yang paling parah lagi, dia lebih emosi dibanding kita sebagai orang yang dirugikan.

Dalam Menjalani Hubungan, Janji Memang Kadang Bisa Membuat Nyaman dan Semakin Tenang.

Janji-Janji yang Tertulis
Janji-Janji yang Tertulis

Banyak di kalangan anak muda yang selalu berjanji cinta sampai mati, tetapi pada kenyataanya belum juga mati sudah berpindah kelain hati. Yang memberikan janji pergi begitu saja mengingkari tanpa merasa berdosa karena bagiinya janji adalah sebuah kata-kata untuk menenangkan kamu dan mendapatkan semua yang dia inginkan. Ketika sudah tercapai tujuannya, dia dengan mudah meninggalkanmu begitu saja.

Read More :  Cara Mengembalikan Keintiman yang Hilang dalam Pernikahan

Lantas bagaimana dengan kamu yang menjadi korban janji? Sebenarnya bukan salahnya yang membuat janji pergi begitu saja, hanya saja kamu juga harus berfikir realistis apakah iya memang janji-janjinya bisa dipercaya. Sudah seharusnya sebelum menerima janji, kamu juga harus meyakinkan dirimu terlebih dahulu.

Karena Sejatinya, Janji-Janji yang Tertulis Akan Kalah Dengan Bukti-Bukti yang Tulus.

Maria Poonlertlarp
Maria Poonlertlarp

Atau kamu pernah juga menjadi orang yang mengingkari janji. Misalnya ketika orang yang mengaku ingin menikah denganmu nyatanya tak ada kepastian. Setiap di tanya hanya jawabnya, iya nanti aku akan menikah denganmu sayang. Tapi entah kapan? Sehingga pada akhirnya ada orang yang datang kepadamu tidak memberikan janji-janji yang manis. Bahkan dia hanya mengajakmu mengobrol seadanya saja tanpa membicarakan masa depan yang muluk-muluk.

Namun siapa sangka, jutsru dialah orang yang bisa meyakinkan kamu bahwa ini adalah jodoh yang tepat. Karena memang dia selalu memberikan bukti-bukti nyata dan tulus, tidak seperti dia kekasihmu. Hingga akhirnya kamu pun memutuskan untuk mengingkari janji dengan kekasihmu karena tidak ada sebuah kepastian.

Dia Meluluhkan Hatimu Dengan Kata-Kata Mesra dan Janji-Janji Indah?

Lee Min Ki
Lee Min Ki

Kamu, perempuan yang hatinya begitu mudah diluluhkan hanya dengan kata-kata manis, gombalan-gombalan semu, yang ragamu mudah disentuh olehnya. Kelak, dia juga bisa saja dengan mudah melepaskanmu. Membenamkanmu pada kesedihan yang teramat dalam. Meninggalkanmu. Ya, itu bisa saja terjadi.

Maka beruntunglah bagi perempuan yang menolak hati lelaki yang hanya ingin main-main. Sebab, perempuan itu kelak akan sangat beruntung ketika dimiliki. Yang sulit dilepaskan, sebab hatinya tak mudah diluluhkan. 🙂

Dia meluluhkan hatimu hanya dengan kata-kata mesra, janji-janji indah? Sadarlah, betapa mudah dia mendapatkan hatimu. Kelak dia bisa saja melepaskan hatimu dengan mudah

Belajarlah Dari Mereka yang Pernah Kehilangan Namun Sering Berdoa Di Dalam Keheningan.

Ketika bersedih, ada dua cara melampiaskannya. Yang pertama, menangis habis-habisan, mengutuk keadaan, hatinya semakin jatuh. Dan yang kedua, terbangun dalam keheningan, mencurahkan segala isi hati pada Sang Pemilik Semesta, lalu hatinya terasa lega.

Read More :  Hati-Hati! Pasangan Tempramen dan Suka Main Tangan Lebih Baik Lepaskan

Bagi yang kedua, ini adalah tipikal orang-orang yang selalu melibatkan Allah dalam perkara hati. Baik suka maupun duka. Dan sungguh, itulah suatu bentuk kebijaksanaannya. Yang akan membuat dia selalu merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dia memang kehilangan manusia, tapi dia tak pernah kehilangan Tuhannya. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Maka hendaklah kita belajar dari orang-orang seperti ini. 🙂

Belajar Mencintai Nasi Diri Sendiri Sangat Penting. Sebab Banyak yang Membahagiakan Seseorang di Hatinya Hingga Ia Rela Untuk Tidak Merasakan Bahagia.

Di belahan bumi sana, ada yang begitu keras membahagiakan seseorang di hatinya, padahal dirinya sendiri tidak merasakan bahagia. Alhasil, banyak rasa sakit yang ia terima. Diacuhkan, diabaikan, ditenggelamkan dalam kesedihan. Tapi seolah tak perduli dengan hal-hal demikian. Nah, ini berarti dia tidak pernah belajar mencintai dirinya sendiri. Sampai rela tidak bahagia, demi membahagiakan seseorang.

Sedangkan bagi mereka yang belajar mencintai diri sendiri, setiap rasa sakit itu adalah sebuah pertanda untuk berhenti. Berhenti mengagumi, berhenti bertahan, berhenti memperjuangkan. Sebab mereka tahu hatinya telah banyak dipenuhi luka, dan dengan berhenti memperjuangkan, ia tahu hatinya akan mulai membaik. Dan itulah kenapa, belajar mencintai diri sendiri sangat penting. 🙂

Dan Pada Akhirnya Mereka yang Begitu Keras Memperjuangkan Rasa Memilih Untuk Mundur Secara Perlahan.

Beruntunglah siapapun yang akhirnya mengusaikan segenap perjuangan rasa. Yang dengan kedewasaan dirinya ia mampu menyadari bahwa mundur secara perlahan adalah pilihan terbaik, dibanding terus berharap pada orang yang sama, dan selalu berakhir dengan rasa sakit yang sama.

Sungguh, banyak di antara mereka yang pernah begitu keras memperjuangkan rasa, namun akhirnya mundur secara perlahan. Sebab mereka tahu, jika cinta membuatnya menjadi seorang pengemis hati, lantas di mana letaknya harga diri? 🙂

Read More :  Jodoh Udah Tuhan Yang Ngatur, Jadi Kalo Sayang Itu Di Jaga, Bukan Malah Diajak Pacaran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *