Pada awalnya tidak ada yang akan baik-baik saja bila didzalimi, disakiti, dan dihina, siapapun pasti akan terenyuh hatinya. Baik sakit menahan sabar atau malah perih menahan kebencian yang meradang.
Tetapi bila kita termasuk yang perih karena menahan rasa benci, belajarlah untuk memaafkan, jangan mau kalah dengan nafsu. Perangilah kebencian yang hadir dengan terus mengingat Allah, agar hati kembali tenang dan lebih ikhlas.
Daftar Isi
- 1 Sesakit Apapun, Tetaplah Ingat Bahwa Segala Sesuatunya Sudah Allah Rencanakan.
- 2 Jangan Membenci, Sebab Allah Tidak Menyukai Hati yang Kotor Dengan Rasa Benci
- 3 Belajarlah Tenang Karena Allah, Karena Bila Segala Sesuatunya Kembali Kepada Allah, Maka Untuk Ikhlaspun Akan Lebih Mudah.
- 4 Memaafkan Bukan Karena Lemah Tapi Menyadari Setiap Orang Tak Sempurna
- 5 Rasulullah bersabda,
Sesakit Apapun, Tetaplah Ingat Bahwa Segala Sesuatunya Sudah Allah Rencanakan.
Karena sesakit apapun keadaan hati kita, tetaplah ingat bahwa segala sesuatunya sudah Allah rencanakan. Rasa perih dan rasa sesal yang ada berlabuh dihati pasti akan ada hikmahnya tersendiri, karena seburuk apapun kisah yang kita alami pasti akan membawa kita pada kebaikan.
Ajarkanlah hati untuk memaafkan, jika tidak bisa teruslah berjuang dengan terus mengingat Allah. Karena kesedihan dan kebahagiaan datangnya dari Allah, maka ketika disakiti dan semacamnya cepat kembalikan segala sesuatunya kepada Allah dengan ikhlas.
Jangan Membenci, Sebab Allah Tidak Menyukai Hati yang Kotor Dengan Rasa Benci
Mungkin memang akan sulit untuk tetap baik-baik saja kepada yang telah menyakiti kita, tapi bagaimanapun kita harus memerangi ego yang mulai tumbuh mengaka dihati. Iya, perangilah hati yang mulai resah akan kebencian dengan terus memperhitungkan pandangan Allah, sebab Allah tidak menyukai hati yang kotor dengan rasa benci.
Sabar dan sabar, mungkin rasa inilah yang harus kita jadikan penengah agar hati lebih mudah memaafkan. Karena dengan menyikapinya dengan rasa sabar maka untuk mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah tentu akan lebih mudah.
Belajarlah Tenang Karena Allah, Karena Bila Segala Sesuatunya Kembali Kepada Allah, Maka Untuk Ikhlaspun Akan Lebih Mudah.
Sebab itulah mengapa kita harus mengajarkan hati untuk memaafkan, dan jika tidak bisa maka belajarlah untuk bisa karena Allah, karena sangatlah tidak baik bila hati terus-terusan dengan kebencian. Lagipula, bila hati terus saja diajarkan untuk berjuang karena Allah, maka pasti memaafkan dengan rasa ikhlaspun akan lebih mudah. *****
Memaafkan Bukan Karena Lemah Tapi Menyadari Setiap Orang Tak Sempurna
Siapa di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Siapa di antara kita yang tidak pernah bersalah terhadap Tuhannya? Dan apakah engkau mengira, kesalahan-kesalahan kita hanya kita sendiri yang melakukannya dan belum pernah dilakukan orang lain?
Sama sekali tidak. Sehari pun kita tidak bisa seperti malaikat yang sama sekali tidak pernah berbuat maksiat terhadap Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Akan tetapi kita adalah manusia yang sangat mungkin berbuat kesalahan. Setiap hamba Allah yang shalih yang pernah engkau temui, pastilah ia pernah berbuat kesalahan dan dosa.
Ibnu Mas’ud berkata kepada para sahabatnya yang mengikutinya, “Kalau kalian mengetahui dosa-dosaku, tentulah kalian akan melempariku dengan batu.”
Rasulullah bersabda,
“Jikalau kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menggantikanmu dengan suatu kaum yang pernah berbuat dosa, hingga mereka memohon ampunan dan Allah mengampuni mereka,” (HR. Muslim).
Kita tak akan luput dari kesalahan-kesalahan tersebut bahkan kita tidak bakal terhindar darinya. Karena itu, marilah kita usir setan dengan istighfar yang bersumber dari hati kita atas kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita yang telah lalu.
Marilah kita perbaiki taubat kita kepada Allah. Hendaknya taubat kita benar-benar bersumber dari hati yang bersih, hingga sesuai dengan firman Allah,
“Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi,” (Al-A’raf: 23). []
Artikel ini merupakan status di grup Facebook Motivasi Hijrah Indonesia oleh Hawnan. Dan sumber foto di artikel ini adalah instagram.com/dailyhijabtraveler