Hey kamu! Terima kasih sudah menemani hari-hariku beberapa bulan belakang. Terima kasih sudah bisa membuat aku nyaman saat berbincang-bincang denganmu. Jujur, aku tak bisa mendeskripsikan rasa yang aku miliki saat ini.
Ya, rasaku terhadapmu itu. Apakah ini yang dinamakan cinta? Apakah betul saat ini aku sedang jatuh cinta? Apakah ini yang disebut dengan rasa sayang hingga takut kehilangan?
Aku tak ingin buru-buru mengatakan bahwa aku jatuh cinta. Aku tak ingin buru-buru menyebut bahwa rasa yang aku miliki ini adalah rasa sayang terhadapmu.
Sebab aku takut untuk meyakini hatiku sendiri, saat kamu belum benar-benar mengungkapkan rasa. Aku takut untuk kecewa. Aku belum siap jika harus merasakan luka, jika ternyata yang aku dapati kamu tak memiliki rasa yang sama.
Aku hanya ingin meminta kepadamu, jikalau nanti rasa yang aku miliki ini semakin dalam, dan memang benar nyatanya bahwa ini adalah rasa sayang, aku mohon agar kamu jangan menghilang. Jangan tiba-tiba pergi dan minta agar aku mencari. Karena perasaan bukanlah hal yang bisa dibawa bercanda.
Daftar Isi
- 1 Jangan mempermainkan perasaan ia yang mulai menaruh rasa sayang
- 2 Kamu berhasil membuat aku nyaman, hingga sampai membuatku takut akan kehilangan
- 3 Aku Butuh Cinta yang Disertai Pembuktian, Bukan Hanya Kata-Kata Semata
- 4 Jika kau memang menaruh rasa suka, lebih baik kau buktikan. Jangan hanya sekedar kata-kata saja
Jangan mempermainkan perasaan ia yang mulai menaruh rasa sayang
Kamu tahu hal apa yang menyakitkan perihal mencintai dan menyayangi? Hal yang paling tak diinginkan terjadi oleh setiap orang yang sedang merasakan jatuh cinta. Yaps! Ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya.
Aku pun tak ingin jikalau ini sampai terjadi. Aku tak ingin jika kenyataannya kamu hadir di hidupku hanya untuk mempermainkan perasaanku. Saat aku mulai merasa nyaman. Saat aku mulai timbul rasa sayang. Lalu kamu tiba-tiba menghilang. Tidak, aku tak ingin sampai begitu!
Aku tak habis pikir jika kamu sampai melakukan itu kepadaku nanti. Kamu yang berhasil membuat aku nyaman, begitu teganya membuat aku merasa tersakiti. Kamu sudah membuat aku nyaman, namun pada akhirnya kamu juga yang memilih meninggalkan. Dan semoga ketakutan-ketakutan aku ini tak akan terjadi. Dan semoga kamu memang tulus untuk mendekati dan mendapati hatiku.
Kamu berhasil membuat aku nyaman, hingga sampai membuatku takut akan kehilangan
Mungkin memang benar, bahwa rasa sayang itu bisa timbul sebab rasa nyaman. Dan itu lah yang aku rasakan saat ini terhadapmu. Aku benar-benar merasa nyaman denganmu. Kamu selalu ada saat aku butuh teman bercerita hingga saat aku merasakan duka. Kamu selalu menemani hari-hariku dan tak pernah absen mengisinya.
Aku sangat berterima kasih karena kamu sudah selalu ada untukku. Karena sudah selalu mengerti dan menemani hari-hariku. Mohon jangan pergi saat aku mulai jatuh hati.
Mohon jangan menghilang saat aku mulai merasa sayang. Jikalau kamu memang memiliki rasa yang sama, bisakah kita saling berbicara perihal apa yang kita rasa? Atau jikalau memang pada akhirnya aku dan kamu tak bisa disatukan dalam sebuah hubungan, setidaknya kita saling tahu, bahwa antara aku dan kamu pernah muncul perasaan.
******
Aku Butuh Cinta yang Disertai Pembuktian, Bukan Hanya Kata-Kata Semata
Aku bukan seseorang yang mudah percaya kata-kata manis dan rayuan. Jika kau menganggap aku begitu, kau salah besar. Aku juga bukanlah orang yang mudah luluh sebab diberi perhatian.
Bagiku, rasa cinta dan kasih sayang itu butuh pembuktian. Bukan hanya sekedar kata-kata semata, juga perhatian-perhatian yang tak seberapa. Sebab, aku sudah cukup lelah dengan semua omong kosong orang-orang yang dengan mudahnya mengobral kata manis.
Setiap orang yang mendekatiku, mungkin akan berfikiran bahwa aku ini terlalu jual mahal. Terserah apa kata mereka. Aku pun sudah tak peduli. Aku hanya tak ingin tersakiti lagi untuk kesekian kalinya. Aku hanya ingin bisa menata hatiku. Memberikannya kepada seseorang yang memang pantas untuk menerimanya. Bukan kepada ia yang dengan mudahnya mencampakkannya.
Bagiku, jika memang seseorang benar sayang dan cinta kepadaku, ia pasti akan berjuang untuk bisa mengambil hatiku. Bukan malah mundur dan menganggap bahwa aku terlalu jual mahal saat didekati karena sulitnya dalam mendekatiku. Sebab aku bukan lah orang yang bisa dengan mudah kau taklukkan.
Tersakiti sebab patah hati membuatku menjadi berhati-hati dan membuatku tak ingin terluka untuk kesekian kali lagi. Menurutku, aku punya cukup alasan jika kau menganggapku sebagai seseorang yang sok jual mahal.
Sebab kau berhadapan dengan seseorang yang tak lagi mudah menaruh hati dan memberikan hatinya kepada seseorang. Sebab aku pernah merasakan kecewa, juga luka dari seseorang yang pernah teramat aku sayang.
Jika kau memang menaruh rasa suka, lebih baik kau buktikan. Jangan hanya sekedar kata-kata saja
Aku sudah muak dengan orang-orang yang mengatakan rasa suka dengan mudahnya. Aku sudah tak percaya kata-kata. Aku butuh pembuktian. Aku butuh usaha dan keseriusan, agar hatiku benar-benar yakin kepada seseorang yang tengah berjuang untuk mendapatkan hatiku. Kau memang butuh sedikit berusaha keras jika kau memang menaruh rasa suka terhadapku. Sebab hatiku memang tak mudah lagi untuk menaruh percaya kepada seseorang.
Aku butuh menilai usaha dan keseriusan seseorang. Dan itu aku nilai dari usahamu dalam berjuang untuk mendapatkanku. Dalam meluluhkan hatiku yang mungkin sedikit keras, dibanding orang-orang yang pernah kau dekati sebelum aku. Ya, ini lah aku. Jika kau tak kuat, kau boleh pergi. Kau boleh berhenti berjuang. Sebab hatiku hanya berhak untuk seseorang yang benar-benar mampu berjuang meluluhkan hatiku ini.
Jika diawal saja kau sudah menyerah, aku tak cukup yakin bahwa kau akan benar-benar serius terhadapku. Sebab jika kau benar serius, kau tak akan pasrah. Kau tak akan berhenti berjuang meluluhkan hatiku yang sedikit keras ini. Kau seharusnya benar-benar menunjukkan dan membuktikkan kepadaku bahwa perjuanganmu ini memang benar dari hatimu. Perjuanganmu ini memang tulus untuk mendekatiku.
Hatiku hanya butuh yakin kepada orang-orang yang mendekatiku. Hanya butuh percaya, bahwa kelak mereka tak akan memberikan luka dan juga kecewa kembali. Sebab jika mengingat-ingat kembali apa yang dulu pernah aku rasa dan terjadi, aku rasanya tak ingin membuka hati lagi. Namun aku sadar, menutup diri dari orang baru hanya akan menyusahkan diriku sendiri. Aku perlu bangkit dari masa lalu yang pernah aku alami.