Wanita Ini Beri Makan Ratusan Monyet yang Kelaparan di Bali, Alasannya Bikin Miris! – Apa yang terbersit dalam pikiran kita ketika menyaksikan monyet berkeliaran di jalan, apalagi jika monyet-monyet tersebut sampai merebut makanan yang kita bawa? Cukup merasa terganggu bukan?
Namun, berbeda dengan perlakuan wanita pemilik akun instagram @tio_russ ini. Postingannya yang berisi kegiatan memberi makan ratusan monyet yang kelaparan menjadi viral. Banyak netizen merasa tersentuh akan aksinya tersebut.
Bagaimana tidak, alasan dibalik ratusan monyet itu berkeliaran karena kehilangan habitat aslinya akibat pembabatan hutan untuk kepentingan pariwisata di Bali. Hal itu merujuk pada caption unggahan @tio_russ yang berbunyi demikian.
“Untuk Tuan-tuan yang duduk di pemerintahan. Semoga video ini bisa Tuan-tuan lihat. Saya memang tidak lahir dan besar di Bali tapi lebih dari setengah umur saya tinggal di sini. Bali bagi saya adalah rumah saya.
Saya sebagai pendatang sedang sedih, karena tidak tahu sampai kapan saya akan sanggup memberi makan ratusan monyet-monyet ini. Jumlah yang kelaparan semakin banyak karena hutan yang dibabat habis atas nama pariwisata juga semakin luas. Hutan di Bali Selatan semakin habis.
Tuan tolong tengoklah sesekali mereka, ikutlah sesekali dengan saya, tinggalkan sekali saja ruang ber-ACnya dan berpanas-panasan dengan saya melihat penderitaan mereka. Siapa tahu hati Tuan akan terketuk sedikit.”
Sampai tulisan ini dipublikasikan video tersebut telah disukai lebih dari 23 ribu pengguna internet, mendapatkan 2 ribu lebih komentar dan direpost sebanyak 3.370 kali.
Warganet banyak yang memberikan dukungan kepada @tio_russ sekaligus mengeluhkan kebijakan pemimpin dalam kolom komentar. Terpantau inilah suara hati netizen.
“Dulu waktu kerja di Ungasan, di sebelah tempat kerja ada pembabatan lahan untuk villa baru. Di sore hari monyet-monyet berkumpul di samping jalan sambil melihat tempat mereka yang sudah rata dengan tanah,” tulis akun @di*n.
“Membabat alam demi pariwisata, ibarat membakar rumah demi mengusir rasa dingin,” lanjut akun @cal*a.
“Hampir semua daerah hutannya sudah dialihkan jadi tempat wisata, kebun dan perumahan. Tidak ada lagi tempat mereka mencari makan. Di tempat saya pemerintah kota malah menanam bunga yang tidak bermanfaat. Kenapa tidak diganti dengan menyelipkan menanam pohon buah-buahan sebagai ganti kita menebang hutan tempat mereka mencari makan,” kata akun @ra*8.
“Saya kerja di Nusa Dua. Hotel tempat bekerja juga adalah habitat monyet asli. Setiap punya buah lebih sering punya sisa lungsuran. Saya beberapa kali feeding di jalan menuju hotel. Pas berangkat taruh di trotoar karena kadang mereka belum lewat. Pas pulang dicek sudah habis. Senang tak ternilai,” ujar akun @er*2.
Dalam postingan lain @tio_russ menuturkan bahwa jumlah monyet liar yang ia beri makan semakin banyak sehingga satu bak mobil buah-buahan kadang tidak cukup. Jika kalian berada diseputaran Denpasar – Kuta Selatan dan mengetahui info penjual sisa-sisa roti atau punya makanan-makanan sisa seperti buah-buahan yang belum busuk, biskuit, roti, kacang-kacangan meski hanya satu kresek kecil bisa di drop makanannya di Green Vet, Jalan Sedap Malam Gang Rampai I No. 10, Kesiman, Denpasar.
Sejatinya sebagai manusia hendaklah kita merasa cukup, turut menjaga dan jangan mengusik tempat tinggal hewan yang butuh kelangsungan hidup sebab mereka juga makhluk Tuhan.