Banyak wanita yang tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat karena berbagai alasan. Salah satunya karena perasaan cinta juga harapan pasangan bisa berubah masih tertanam kuat.
Padahal Pria toxic pasti memberikan efek buruk, baik pada fisik maupun mental. Pria toxic akan berusaha memanipulasi, melakukan pelecehan seksual dan lain sebagainya.
Untuk itu, meski tetap bertahan, sebagai wanita kamu harus punya beberapa sikap untuk melindungi diri sendiri, juga masa depanmu.
Nah apa saja sikap itu, yuk simak artikel berikut!
Daftar Isi
1. Tegas Membuat Batasan Yang Jelas
Pertama, miliki tegas dalam membuat batasan yang jelas dengan priamu. Seperti tidak memenuhi permintaannya yang bertentangan dengan prinsip.
Misalnya saja, ketika pasangan melakukan pelecehan seksual. Jangan takut untuk menolak dengan tegas!
Jelaskan bahwa kamu ingin membangun hubungan yang sehat. Dimana kamu dan pasangan bisa saling menjaga dan menghormati.
Masalahnya, beberapa pria toxic sangat mungkin berusaha memanipulasi dan membuat dirimu tertekan. Untuk itu, kamu harus selalu tegas menjaga prinsip dan tidak mudah terpengaruh.
2. Lebih Menghargai dan Mencintai Diri Sendiri
Boleh saja kamu mencintai dan tetap bertahan dengan seorang pria, seburuk apapun dia. Namun, jangan sampai rasa cintamu padanya, melebihi rasa cintamu pada diri sendiri.
Sebab, kunci membangun hubungan sehat dan seimbang, adalah rasa cinta yang sepadan.
Selain itu, dengan menghargai dan mencintai diri sendiri, kamu bisa terlindungi dari sikap manipulasi dan toxic Priamu.
Dia tidak akan bisa mempengaruhi kamu dengan hal negatif, sebab kamu sendiri sadar bahwa itu adalah hal yang buruk.
3. Coba Bangun Komunikasi Yang Sehat
Diskusikan lebih mendalam tentang pandangan masing-masing terhadap hubungan ini.
Jika dia bersedia memahami dan mendukung tujuan hidupmu, kalian bisa melanjutkan hubungan dengan kompromi yang sehat.
Namun, tentu saja membangun komunikasi yang sehat dengan pria toksik bisa sangat berat. Selain dia berusaha mencari pembenaran, dia juga senang memaksakan kehendak.
Untuk itu butuh kesabaran dan waktu yang panjang yang harus kamu siapkan. Selain itu, jangan mudah termanipulasi dan tetap fokus pada kebaikan diri sendiri.
4. Minta Saran Dari Pihak Ketiga
Beberapa masalah dalam rumah tangga memang tidak selalu bisa diselesaikan sendiri. Disinilah peran pihak ketiga seperti konselor pernikahan untuk membantu.
Usahakan pihak ketiga adalah orang yang didengar oleh pasanganmu. Sehingga kata-katanya bisa benar diresapi dan dilakukan.
5. Fokus Pada Kebahagiaan Diri Sendiri
Bersama dengan pria toksik akan membuatmu sulit merasa bahagia. Kamu harus punya ekstra kesabaran, jika tetap ingin bertahan.
Untuk itu, fokuslah pada kebahagiaan diri sendiri dan masa depan. Berhenti berharap terlalu banyak pada pasangan.
Lakukan aktivitas positif dengan keluarga, anak-anak atau teman dekat. Supaya stok kebahagiaanmu tetap terisi dan bisa lebih tenang ketika menghadapi ketoksikan pasangan.
6. Akhiri Hubungan
Jika sikap toksik pasangan semakin keterlaluan, bahkan adanya kekerasan secara fisik. Ambil langkah tegas untuk mengakhiri hubungan.
Percayalah rasa sakit kehilangan orang toxic bisa tanggung, daripada terus bersamanya dalam kesakitan.
Meski ada beberapa resiko yang harus ditanggung. Berani mengambil sikap tegas dan baik untuk diri sendiri adalah langkah paling bijak.
Ingatlah, bahwa tidak ada jaminan pasangan toksik bisa berubah lebih baik. Bahkan ada pula yang semakin buruk sampai menyerang fisik. Untuk itu, ada batas waktu dimana kamu harus bersabar dan bertahan.
Hal itu bukan hanya menghargai diri sendiri, tapi juga melindungi hal-hal penting dalam hidupmu.
Meski awalnya sulit, percayalah seiring waktu kamu akan bisa mengatasinya. Sebab manusia memiliki kemampuan beradaptasi dengan sangat baik.
Namun, jika sekarang kamu masih bertahan, miliki 6 sikap ini dan terus doakan pasangan. Semoga Tuhan membantu merubah hati pasanganmu menjadi lebih baik dan lebih bisa menghargai dirimu.