Sama-Sama Sibuk Memperbaiki Diri, Mendoakan Lalu Bertemu dan Berjodoh

Cari Jodoh Asal Jangan Cepat
Cari Jodoh Asal Jangan Cepat

Kamu dan dia adalah sepasang asing. Sibuk dengan urusan masing-masing. Berjuang dan bertahan tanpa keraguan. Berdoa dan meminta tanpa jeda. Sebaiknya kamu tak banyak berharap.

Pada sesuatu hal yang terlihat berlebihan. Jangan terlalu risau apakah nanti kau dan dia bisa bertemu, jika ada campur tangan yang Maha Kuasa di dalam skenario perjumpaan itu semua akan menjadi pasti. Katakan pada hatimu yang saat ini penuh rindu. Sabarlah, Bila tiba saatnya, kamu dan dia pasti bersama.

Kami dan dia sibuk dengan urusan masing-masing, sebelum akhirnya bertemu tetaplah menjadi sepasang yang diam-diam saling mendoakan untuk saling bersatu.

Kamu Cukup Mengakui Saja Di Hadapan Rabb-Mu Bahwa Sebenarnya Kamu Dengan Terang-Terangan Menyebut Namanya Dalam Setiap Doamu.

Club Friday Season 16 New Story, Old Love Episode 3
Club Friday Season 16 New Story, Old Love Episode 3

Mentari pagi ini begitu indah. Begitu pun senja kemarin yang kulihat sambil termangu di teras rumah. Diksi-diksi itu hadir dengan sendirinya. Tapi kau sebenarnya berbohong, Sebagian besar dirinya adalah alasan terbesar dari setiap kata yang tertulis. Kau mendoakannya dengan sengaja. Tidak salah.

Dengan semangat penuh harapan doamu kau lantunkan disepertiga malam. Awalnya kau khawatir, Terlihat jelas dari parasmu. Kekhawatiran yang nantinya membuatmu ringkih. Bila nanti kau dan dia tak pernah bertemu. Semangat ya. Teruslah berjuang dengan kesungguhan.

Sebelum Sah Menjadi Kekasih yang Halal, Kamu Tak Perlu Berkabar Denganya. Cukup Selalu Merayu Sang Pemilik Hatinya.

Club Friday Season 16 New Story, Old Love Episode 3
Club Friday Season 16 New Story, Old Love Episode 3

Syukurlah. Kini kau telah mengetahui. Bahwa saling berkabar dengannya bukanlah hal yang baik. Kau mampu menahan itu? Aku yakin kau mampu. Niatkan semua hal selalu karena-Nya. Termasuk saat ini kau melatih rasa agar tak menghantam batasan. Sebenarnya peluang itu sangat besar.

Namun, jangan terlena. Ingat saja, Apa yang kau jaga juga pasti akan bertemu dengan yang terjaga. Semoga kau mampu. Jangan khawatir. Dia yang memampukanmu. Kau harus bisa. Aku yakin kau bisa. Artikel ini merupakan kumpulan status isntagram.com @budysatriaa yang di edit sebagian kecil oleh admin. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk di share ya.

Bu, Bukan Aku Tak Menyayangimu, Tapi Aku Memilih Berjuang Bersama Pujaanku

Kami akan menunggu restumu ibu

Ibu, perkenalkan laki-laki yang setia dalam susah maupun senangku.Laki-laki sederhana yang memberi warna dalam hidupku. Aku tahu dia tak seperti menantu idamanmu.Tak beruang tak pula bertahta.Dia hanya pegawai biasa di sebuah Bank Swasta, bu.

Read More :  Sejak Kau Memutuskan Tak Lagi Peduli, Aku Pun Memutuskan Tak Lagi Menaruh Hati

Namun dia mampu membimbing putri manjamu ini jadi lebih dewasa. Dia punya pribadi yang santun dan sopan, menghargai dan menghormatiku sebagai wanita tidak seperti laki-laki sebelumnya yang pernah ku kenalkan padamu bu, yang selalu menjadikan fisik sebagai standart-nya.

Ibu, aku tahu kau menentang pilihanku. Aku tak memaksamu tuk menerimanya.Aku tak ingin karena dia hubungan kita renggang bu. Kau perempuan yang melahirkanku. Aku percaya surga dibawah kakimu.Aku percaya neraka tempatku jika mendurhakaimu. Aku mengerti kecemasanmu tuk melepasku dengan lelaki yang ‘masa depannya’ mungkin tak mampu memberi kemewahan layaknya dirimu, bu.

Bukankah sebuah pernikahan itu ibadah yang melapangkan pintu rezeki? Maaf ibu,aku tak bermaksud menguruimu.Tapi percayalah bu, aku tak masalah hidup sederhana aku tak mengharapkan kemewahan darinya. Aku mencintainya karena kesederhanaan yang ia tawarkan. Karena bahagia tak diukur dari materi.

Bu, usiaku tak lagi muda. Sampai kapan kami harus menunggu?

Bu, sejak penolakanmu delapan tahun lalu. Aku diam-diam dibelakangmu menemuinya menata masa depan bersamanya.Sungguh sulit bu bermain dibelakangmu. Bu,usiaku telah lebih dari seperempat abad. Fase yang tak lagi muda. Wanita ada batas waktunya bu. Kau pasti memahami yang kumaksud. Aku sangat ingin mengakhiri kesendirian ini menghalalkan hubungan kami.Tak maukah ibu menimang cucu dari putrimu ini? Aku pun ingin memakai gaun pernikahan layaknya para sahabat seusiaku yang telah lebih dulu membina keluarga. Aku ingin merasakan hidup bersamanya tanpa rasa takut tanpa harus bersembunyi. Bu, sampai kapan kami harus menunggu?

Bu, jika sampai akhirnya restumu tak juga menghampiri. Jika sampai akhir waktunya kau gigih dengan keputusanmu. Tak ada jalan bagi kami. Maaf ibu. Aku memilihnya.

Aku tahu ini salah. Aku lelah menunggu bertahun-tahun bu. Terlalu banyak yang kami harus lewati untuk sampai pada keputusan ini. Kami lelah terpisah jarak beribu kilometer, menahan rindu yang menyesakkan, menunggu restumu yang tak kunjung menghampiri.

Read More :  Jika Tuhan Sudah Restu, Pasti Hati Mudah Bertemu dan Menyatu

Kami pernah mencoba mengakhiri kisah melodrama ini. Namun (lagi) langkah kami bertemu ditujuan yang sama. Ya.Kami tak mampu saling melepas. Tak mampu menemukan sosok pengganti untuk diri kami senidri.Kami saling mencintai. Terlepas dari kau suka atau tidak padanya.

Aku menyayanginya.

Ibu, maafkan putri mu yang tak tahu diri ini. Maafkan aku bu. Aku pergi bu. Aku pergi bersama laki-laki pilihanku. Dia yang tak berdasi dan tak bermobil. Jangan cemaskan aku bu. Aku akan kembali bersama suami dan cucumu nanti.. Ya..nanti saat kau bisa menerima pernikahan kami.

Salam dari putri manjamu yang sangat merindukanmu, Ibu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *