Terima Kasih Karena Telah Datang, Menemaniku Melewati Banyak Cerita Kehidupan

Cerita Kehidupan
Cerita Kehidupan

Dear, kamu. Pertemuan kita yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya, kini menjadi sesuatu hal yang seringnya memberiku bahagia. Walau tak lepas, kadang kala tetap ada luka dan emosi didalamnya. Tetapi,bukankah itu semua menjadi bagian lain yang membuat kita menjadi saling mengerti satu sama lain?

Kita yang memiliki begitu banyak perbedaan. Memiliki beragam sudut pandang, bahkan cara bagaimana kita merespon satu sama lain yang tak pernah bisa di samakan.

Aku yang sempat ingin berhenti, dari setiap usaha tentang cerita kita, yang mampu sampai pada titik ini. Kadang kala, perbedaan kita yang begitu besar membuatku merasa tak mampu mengimbangimu seutuhnya. Aku kewalahan. Sempat ku bilang, mungkin arena kita berbeda, hingga rasanya kita tak mungkin mampu bersama-sama dalam waktu lama.

Segalanya terasa begitu bertolak belakang. Aku yang kadang merasa begitu kelelahan, tetapi di sisi lain, ku temukan rumah sepertimu adalah apa yang harus ku perjuangkan hingga akhir. Lalu, tatkala aku ingin berhenti, aku mengingat katamu,, bahwa

Perbedaan tak pernah menjadi penghalang. Karena kita menjadi saling isi, melengkapi satu dengan yang lain

Saling Mengerti Dan Komunikasi Yang Menjadikan Kita Sampai Sejauh Ini. Walau Kadangkala Segalanya Terasa Begitu Tak Mudah

Cerita Kehidupan
Cerita Kehidupan

Bermula pada perbedaan, kita menjadi saling mengenal. Berbicang tentang banyak hal yang kadang tak sesuai dengan perasaan. Menyamakan setiap pola pikir yang ada, mengerti satu dengan lainnya. Bahkan, sikap kita yang berbeda, dalam banyak hal, membuat kita menjadi belajar lebih banyak tentang arti saling mengerti dan memahami satu dengan lainnya.

Read More :  Pada Akhirnya Ia Yang Pernah Begitu Peduli Akan Pergi, Saat Dia Tak Lagi Dihargai

Walau nyatanya, segalanya tak pernah mudah. Amarah dan ego yang tak mau mengalah. Atau kadangkala, mungkin kita yang terlalu sibuk dan tenggelam, hingga lupa bahwa di sudut sana ada yang menanti kabar dengan penuh kekhawatiran.

Pertengkaran sering tak mampu kita elakkan. Kamu si pendengar lebih sering memberiku waktu untuk mengungkapkan segala hal. Perlahan mengerti, dan memahami. Seringnya yang mampu meredam amarah yang meluap-luap tak tentu arah.

Kamu si pendengar yang selalu dengan sabar, tidak tergesa-gesa membuat segalanya menjadi lebih tenang tatkala pertengkaran itu datang. Memberi jeda, membuat segalanya terasa lega, lalu mengungkapkan semua.

Perbedaan kita yang begitu besar, semakin lama terasa tak lagi begitu berarti tatkala kita saling berusaha mengisi satu dengan lainnya, mengerti bagaimana salah satu dari kita seharusnya.

Hadirmu Membuat Hidupku Memiliki Cerita Yang Tak Biasa. Aku Berharap Perjalanan Kita Tak Kan Berakhir Saling Meninggalkan Luka

Drama Korea Kang Hoon
Drama Korea Kang Hoon

Sejak pertama pesanmu datang hari itu, lalu berlanjut dengan banyak perbincangan lainnya. Membuatku merasakan hal yang berbeda. Pun ditambah dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Menghabiskan waktu bersama, melewati banyak judul film yang seru, tetap ada tatkala hal berat itu datang menimpa.

Sering ku temukanmu di berbagai suasana. Hadirmu membuat segalanya terasa begitu lengkap adanya. Yang menjadi saling menguatkan, yang mendengar, yang tetap ada bahkan saat duka terdalam. Kamu datang dengan banyak hal baik yang mampu membuatku menjadi versi lebih baik.

Mengajariku bahwa kita tak mampu menyamakan semua penilaian terhadap satu dengan lainnya. Mengajariku bagaimana memeluk diri tatkala masalah tiba. Mendukung setiap hal baik yang sedang dan yang tengah ku rencakan.

Diterima begitu baik olehmu. Setelah begitu banyaknya hal yang datang dan berlalu. Yang masih dengan mudahnya menemukanmu, adalah hal yang seringnya membuatku merasa bahagia di sudut ruang tatkala aku sedang merasa tak mampu apa-apa.

Terima kasih karena telah hadir dan memberikan segalanya. Maafkan aku yang jauh dari sempurna. Semoga segala hal baik selalu datang kepadamu, dan kasih sayang Tuhan yang tak pernah henti menyelimutimu. Karena ku pikir, aku tak mampu memberimu hal yang serupa. Hanya harap dan do’a, serta berusaha untuk tidak membuatmu terluka.

Read More :  Aku Bertahan Karena Mencintaimu Dengan Tulus Dan Menerima Sisi Burukmu

*****

Apa Aku Harus Bilang Aku Cemburu agar Kamu Paham?

A time called you
A time called you

Aku kewalahan. Saat rasa ini tiba-tiba hadir dalam rasa. Membuatku terasa seperti seorang pecundang yang kalah. Lelah. Tak mampu melakukan apa-apa.

Aku menimbang-nimbang semua sebab yang tiba, bertanya mengapa seperti ini rasanya. Menyesakkan. Entah kamu tahu atau tidak. Entah kamupun sengaja melakukannya atau tidak. Kau terlihat baik-baik saja setelah melakukannya. Sedangkan aku, kini menjadi seseorang yang bertanya aku ini apa.

Mereka bilang ini cemburu. Tidak. Aku tidak mau mengakuinya jika ini cemburu. Karena ku pikir, aku tak sedalam itu jatuh cinta kepadamu. Seseorang yang bahkan baru beberapa bulan terakhir masuk kedalam hidupku. Menjadi rumah yang begitu menenangkan tatkala badai datang. Yang memeluk erat memberikan hangat dibalik ramainya kehidupan yang membuat bising tak karuan.

Ku pikir, ego dan gengsi yang kemudian ku buat semakin besar. Menampik segala rasa tak nyaman ini yang datang membuatku merasa baik-baik saja kemudian.

Tapi nyatanya tidak. Perasaan ini semakin lama membuatku kewalahan. Aku tak mengerti apa yang terjadi kemudian. Perasaan cemburu ini yang semakin lama membuatku memilih diam tanpa kata. Berharap kamu, sebagai pelakunya sadar kemudian, lalu menjelaskan segalanya.

Aku Tak Tahu Apakah Aku Pantas Mengatakannya. Tetapi Semakin Lama Aku Memilih Bungkam, Perasaan Ini Semakin Membuatku Sakit Tak Karuan

Jika Tuhan Sudah Restu
Jika Tuhan Sudah Restu

Kita hanyalah dua insan yang tiba-tiba saja dekat. Kadang merasakan rindu yang tak tahu karena apa jika beberapa waktu kita tak lagi bertemu. Pun orang-orang yang datang dalam kehidupan kita adalah orang yang berbeda-beda.

Yang tentunya, kita tak pernah tahu yang sebenarnya seperti apa kita menganggap mereka diantara kita. Aku sadar, cemburu itu hadir tatkala seseorang yang ku anggap lebih menarik untukmu dari pada aku mampu menarikmu begitu dalam.

Read More :  Kupilih Melepaskanmu Dengan Ikhlas, Karena Perasaan Tak Bisa Dipaksakan

Membuatmu terkagum-kagum terhadap apa yang ia tampakkan. Sedangkan aku, yang mencoba segala cara, rasanya tak kutemukan apa yang menarik bagimu di sela-selanya.

Aku tak ingin mengatakannya kepadamu. Bagaimana tak nyamannya cemburu ini yang hadir begitu saja. Walau ia begitu menyiksa. Walau ia membuatku tak mampu melakukan apa-apa selain menyalahkan diriku sendiri, dan berpikir harus seperti apa agar aku mampu membuatmu bangga.

Ku pikir, aku mampu mengatasinya. Rasa cemburu yang telah lama tak lagi kurasakan sejak terakhir kali ku merasakan apa itu yang mereka bilang cinta. Tetapi nyatanya, diamku tak meubah apa-apa. Semakin sering ingatan itu datang, semakin dalam cemburu ini menorehkan luka.

Izinkan Aku Mengatakan Rasanya Kepadamu. Entah Bagaimana Pikirmu, Asal Tak Lagi Kurasakan Sakit Yang Melanda Karena Cemburu

Butiran Air Mata
Butiran Air Mata

Aku menimbang segalanya. Mana yang tak mampu ku tanggung kemudian pada akhirnya. Karena ku pikir, kamu perlu tahu bagaimana rasanya cemburu yang membuatku akhir-akhir ini tak berani menanggapimu.

Jika pada akhirnya aku harus pergi karena ada sesuatu yang tak ku ketahui, biarlah jika memang itu yang harus ku tanggung ini. Karena setidaknya, aku tak membawa serta perasaan tak nyaman hanya karena cemburu pada apa yang tak ku ketahui.

Di hadapanmu, aku tak tahu harus mengatakannya seperti apa. Egoku yang tinggi berbisik agar aku tak begitu kentara memiliki rasa yang dalam kepadamu.

Tetapi pada akhirnya, aku yang tak mampu lagi membendung air mata, membuatku sesenggukan dihadapmu. Bercerita sambil menahan lara yang akhir-akhir ini kurasa. Mengakui bahwa cemburu ini membuatku tak mampu lagi harus melakukan apa agar aku baik-baik saja.

Terima kasih karena datang dan mau mendengarkan. Walau pada akhirnya, cemburuku hanya berakhir tertawa pada dirimu, karena katamu aku cemburu buta. Terima kasih karena kamu masih sedia menjelaskan segalanya kepadaku dan mengerti rasa ini begitu tak mengenakkan adanya.

Dan pada akhirnya, cemburu yang terucap membuatku menjadi lega, pun masih menemukanmu disampingku hingga kini adalah apa yang harus ku syukuri akhirnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *