Bagi kamu yang saat ini sedang mati-matian dalam mencari tulang rusukmu yang hilang. Atau bagi kamu yang saat ini dengan sangat sabarr menanti dia yang akan mengganpkan agamamu tak kunjung menemukanmu.
Sedangkan usia sudah tak mudah lagi, dan gunjingan tetangga dan teman selalu menyalahkan kamu yang terlalu pilah-pilih perihal jodoh.
Kamu tak perlu gelisah dan resah, meski semua orang selalu membahas topik yang sama setiap kali bertemu dengamu. Mana pasanganmu dan kapan menikah? Percayalah, seberapa besar pun kita keinginan kita untuk menikah dan membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah bila belim memang saatnya. Semua permintaan kamu tak akan pernah dikabulkan oleh Allah.
Daftar Isi
- 1 Karena Allah Akan Mendatangkan Jodohmu Saat Kamu dan Pasanganmu Sudah Benar-Benar Siap dan Membutuhkannya.
- 2 Jika Ada yang Nyinyir Karena Usiamu, Katakan “Allah Lebih Tahu Kapan Aku Pantas Berjodoh”
- 3 Jangan Khawatir, Tidak Ada yang Bisa Merubah Masa, Kecuali Allah Sang Pengatur Segalanya
- 4 Saat Aku Menikahimu, Aku Berjanji Untuk Menjadi Suami yang Bertanggungjawab
- 5 Aku Akan Belajar Untuk Menempatkan Diri Dengan Baik.
Karena Allah Akan Mendatangkan Jodohmu Saat Kamu dan Pasanganmu Sudah Benar-Benar Siap dan Membutuhkannya.
Meski usia kamu sudah tak mudah lagi, dan kamu merasa sudah saatnya ingin membina rumah tangga namun sampai sekarang belum juga bisa terjadi. Itu semua sebenarnya sudah ditakdirkan oleh Allah dalam garis hidup kita.
Jadi dalam masa pencarian atau pun penantianmu, tetaplah tenang dalam menunggu dan mencari pasangan halal kamu. Bila menurut Allah kita sudah benar-benar siap dan membutuhkannya, tak mustahil bagi Allah untuk mempertemukannya dalam waktu yang sangat dekat.
Dan bahkan jodohnya pun tak disangka-sangka, bisa jadi dengan dia yang sudah lama kamu kenal dengan baik atau orang yang bari saja kamu kenal.
Jika Ada yang Nyinyir Karena Usiamu, Katakan “Allah Lebih Tahu Kapan Aku Pantas Berjodoh”
Bila saat ini banyak yang nyiyir kepadamu mengingat usia kita sudah sungguh matang dan sewajarnya menjalin rumah tangga. Katakanlah kepada mereka bahwa Allah lebih mengetahui kapan kamu pantas untuk menikah dan berjodoh. Jangan gegabah dan marah-marah ataupun tersinggung.
Santai saja, semua akan menikah pada waktunya. Setiap orang mempunyai waktu yang indah dan percayalah bahwa jodoh tak akan tertukar dan rezeki juga sudah tertakar. Lantas buat apa khawatir, bukankah janji Allah itu sudah pasti?
Jangan Khawatir, Tidak Ada yang Bisa Merubah Masa, Kecuali Allah Sang Pengatur Segalanya
Jangan pula kamu khawatir yang berlebihan, karena tidak ada yang bisa merubah masa kecuali Allah sang pengatur segalanya. Janganlah kamu berburuk sangka kepada Allah, lebih baik tetap fokus dalam memperbaiki diri saja. ******
Saat Aku Menikahimu, Aku Berjanji Untuk Menjadi Suami yang Bertanggungjawab
Kita Tak Bisa Membahagiakan Semua Orang, Akan Selalu Ada Orang yang Kita Kecwewakan.
Tak ada yang lebih mengkhawatirkan bagi seorang perempuan lajang yang memasuki usia 25 tahun, selain urusan jodoh. Bolehlah dia sembunyi dibalik sibuknya pekerjaan, silahkan saja pura-pura tenang seolah tak ada apa-apa, atau bersikap biasa-biasa saja. Tapi akan selalu ada ruang kosong di hatinya yang terganggu karena perkara jodoh itu.
Sebagian ada yang bisa mengatasi gangguan tersebut dengan kesabaran, tapi banyak juga yang tak punya kesabaran yang cukup untuk menghadapinya. Repotnya, kesabaran hanya bisa menutupinya, tapi tak bisa mengisinya. Ruang kosong itu hanya bisa diisi oleh sesosok makhluk bernama laki-laki. Laki-laki yang bukan sekedar laki-laki, tapi laki-laki yang memang sudah ditentukan Tuhan sebagai peng-genap hidupnya. [Kutipan Buku Genap]
Aku Akan Belajar Untuk Menempatkan Diri Dengan Baik.
Sayangnya itu nggak semudah yang dikatakan. Perlu penyesuaian bertahun-tahun, ada banyak konflik yang harus dihadapi antara kepentingan kantor dan urusan rumah tangga, ada banyak air mata sedih dan keringat lelah yang harus ditumpahkan untuk menjalankan peran-peran itu dengan baik.
But it’s okey? Pada akhirnya setiap orang akan beradaptasi dan berdamai dengan keadaan, kan? Hanya masalah berapa lama waktu yang dibutuhkan. Selama kita terus berusaha dan sabar, kita akan sampai pada waktunya.
Aku Sudah Memutuskan Bersusah Payah Mengkondisikan Hati, Mari Kita Maju. Tolong Kuatkan Aku.
“Kamu yakin, sudah siap?”
Ah, tolong jangan tanyakan itu lagi. Aku sudah memutuskan. Jangan buat aku ragu dengan bertanya lagi. Karena untuk menjawabnya, aku harus flashback mengingat kembali proses pengambilan keputusan itu. Aku sudah memutuskan, bersusah payah aku mengkondisikan hati, keinginan, mimpi dan hal lainnya untuk sampai pada keputusan itu. Mari kita maju. Tolong kuatkan aku. Jangan buat aku ragu lagi.
“Iya…”
Akhirnya aku mengangguk sambil tersenyum. Kamu membalasnya dengan senyuman lega. Kamu dekap tanganku dengan tanganmu seraya mengucapkan terima kasih. Ku peluk erat-erat rasa terima kasihmu itu. Aku pasrahkan, aku relakan, aku lepaskan, aku percayakan. Semoga itu bisa membuatmu ridho kepadaku, Suamiku. Semoga itu bisa menjadikan keluarga kecil kita lebih berkah dan bahagia. [Kutipan Buku Genap2]