Kamu sudah tahu pasti bila Tuhan menciptakan semua yang ada di bumi ini mempunyai fungsi masing-masing. Tak ada yang tak berguna di dunia ini, meski kadang semua tak berjalan yang diharapkan. Bahkan ada juga yang tak berfungsi sesuai dengan kegunaannya.
Jadi jangan terlalu pernah lelah untuk berdoa kepada sang pencipta karena darinya lah semua tercipta. Termasuk dalam hal mecinptakan satu hati dan dua tangan.
Daftar Isi
- 1 Tuhan Menciptakan Satu Hati Dua Tangan, Agar Kamu Berharap Banyak Memberi Tanpa Berharap Dicintai
- 2 Tuhan Juga Menciptakan Dua Kaki dan Satu Otak, Agar Kamu Melangkah Pergi Tanpa Berpikir Banyak.
- 3 Lalu Nanti, Saat Aku Pergi Semua Akan Usai Begitu Saja
- 4 Kepercayaan Yang Kuberi Berulang Kali, Nyatanya Kamu Ingkari Berulang Kali Juga.
- 5 Seiring Berjalannya Waktu, Serentak Aku Merindu dan Baru Teringat Olehku Bahwa Kamu Telah Mempunyai Kekasih Baru.
- 6 Untukmu Mantan Kekasihku, Terima Kasih atas Cintamu di Kota Kecil Itu
- 7 Magelang, Kota Seribu Bunga yang Menjadi Awal Perjumpaan Kita. Berkesan dan Terukir Apik Memang.
- 8 Sore Itu, Pandangan dan Pertemuan Kita Nyataya Menjadi Awal Benih-Benih Cinta Mulai Bersemi.
- 9 Minggu Pagi Menjadi Agenda Rutin Kita Untuk Menikmati Hijaunya Padi Sambil Menghirup Udara Segar
- 10 Pada Akhirnya Jarak Pun Memisahkan Kita, Meski Tak Ingin Berpisah Tapi Rindu Ini Terlalu Mahal Untuk Digadaikan Dengan Ribuan Kilometer
- 11 Satu Hal Yang Selalu Menjadi Bagiaan Dari Doa-Doa Ku, Semoga Kamu Mendapatkan Pengganti Yang Jauh Lebih Baik Dariku
Tuhan Menciptakan Satu Hati Dua Tangan, Agar Kamu Berharap Banyak Memberi Tanpa Berharap Dicintai
Kamu tahu tidak, kenapa Tuhan menciptakan satu hati dua tangan? Mungkin salah satu alasannya adalah supaya kita sadar bahwa lebih baik banyak memberi tanpa harus mengharapkan kembali. Begitu juga dengan cinta, jika kamu memberikan sesuatu dengan cinta, meski tak di balas. Tak mengapa karena itu semua sebagai pembelajaran buat kita.
Dengan kedua tanggan, kita bisa melakukan berbagai hal yang baik dan jangan sampai melakukan yang tidak baik. Gunakan hatimu untuk menilai apakah perbuatan tanganmu sudah baik atau belum, jangan cuma bermain dengan perasaan dan logika saja.
Tuhan Juga Menciptakan Dua Kaki dan Satu Otak, Agar Kamu Melangkah Pergi Tanpa Berpikir Banyak.
Tuhan juga menciptakan dua kaki dan otak supaya kamu melangkah pergi tanpa berfikir panjang. Adakalanya memang lebih baik pergi tanpa berpikir panjang dan penuh logika, misalnya tentang perasaan. kadang perasaan tak membutuhkan logika. ****
Lalu Nanti, Saat Aku Pergi Semua Akan Usai Begitu Saja
Mungkin kutemukan lagi pijakan itu. Tempat tuk sejenak singgah, dari lelahnya netra yang enggan terbuka. Menciptakan taman penuh bunga, terus bersemi seiring mengejar hari. Ciptakan segaris memanjang di bibir ‘tuk hiasi malam penuh bintang.
Tak perlu takut pintu itu terbuka, Juga tak perlu jamuan istimewa. Sejenak singgah hanya melepas dahaga. Tak perlu kucuri, sekalipun cukup menarik hiasan di sana. Tak perlu kumeminta, hanya cukup memandang saja. Lalu nanti, saat aku harus pergi segalanya akan usai begitu saja. Juga untuk pemilik beranda tanpa membawa dan meninggalkan luka.
Kepercayaan Yang Kuberi Berulang Kali, Nyatanya Kamu Ingkari Berulang Kali Juga.
Ada saat dimana, Aku tidak lagi peduli. Dengan labilmu, dengan butuhmu, dengan segala hal yang mengesalkan darimu. Ada saat dimana aku berdiri sendiri tanpa sedikit pun dendam dan marah. Dan ketika itu aku berhenti untuk memberi kepercayaan padamu. Kepercayaan yang kuberi berulang kali Yang kau rusak berkali-kali
Kau sudah pergi darinya kan? Ya sudah, tinggalkan saja orang yang tidak pernah menghargai kepercayaan!
Seiring Berjalannya Waktu, Serentak Aku Merindu dan Baru Teringat Olehku Bahwa Kamu Telah Mempunyai Kekasih Baru.
Kadang kenangan kita memang selalu menghantui diri ini. Wajar saja karena terlalu banyak waktu yang kita lalui. Kenangan manis dan berujung pada kenangan pahit selalu datang silih berganti. Kadang aku merindu tentang dirimu.
Dalam dunia khayalanku, selalu ingin bersamamu meski pada akhirnya aku tersadar. Bahwa kini kamu telah mempunyai kekasih baru.
****
Untukmu Mantan Kekasihku, Terima Kasih atas Cintamu di Kota Kecil Itu
Magelang, kota kecil seribu kenangan. Kota yang paling singkat aku tinggali namun menyimpan kenangan pahit dan manis di hidupku. Kota ini mengajariku mencintai tanpa harus memilki, berjuang dengan penuh doa serta hidup dalam perbedaan. Kota ini juga mengajariku pahitnya dunia kerja atau aku hanya saja kurang beruntung di kota ini.
Magelang, Kota Seribu Bunga yang Menjadi Awal Perjumpaan Kita. Berkesan dan Terukir Apik Memang.
Awalnya, aku gak yakin untuk hidup di kota dengan sekecil ini. Kota yang merupakan salah satu kota paling kecil di Indonesia ini. Kota dengan seribu pesona wisata dan penuh dengan surga dunia. Bagiamana tidak, selain penduduk yang ramah khas jawa, kamu akan dengan mudah menembah teman di kota ini.
Sebagai kota nan mungil, terhitung dengan jari berapa mall yang ada di sini. Tahun 2012 hanya ada mall di pusat kota yaitu di sekita alun-alun magelang. Disinilah anak muda magelang bersantai ria atau hanya sekedar menghabiskan malam minggunya.
Sore Itu, Pandangan dan Pertemuan Kita Nyataya Menjadi Awal Benih-Benih Cinta Mulai Bersemi.
Sore itu, di salah satu pusat perbelanjaan di kota kecil yang mungil ini. Kau dan aku bertemu dan saling menyapa, lalu mengobrol santai gaya anak muda. Sama-sama sebagai pendatang baru di kota ini, tak banyak teman dan sahabat.
Akhirnya kita pun mulai akrab dan sering saling menyapa, mulai dari sapaan yang manis semanis madu di pagi hari sampai dengan jogging bareng di pinggir sawah. Ya dipinggir sawah, sambil menikmati hijaunya padi serta kicauan burung-burung. Ah, Magelang. Meski hanya empat bulan kau hadir dalam hidupku. Disinilah aku belajar hidup mandiri, bebas dari meminta uang jajan dari ayah. Dan tentunya hidup bahagia dengan kesederhanann dan bersahaja
Minggu Pagi Menjadi Agenda Rutin Kita Untuk Menikmati Hijaunya Padi Sambil Menghirup Udara Segar
Minggu pagi, menjadi hari bahagia bagi kita, menikmati sang mentari bangun dari tidurnya. Menghirup udara segar bersama dan tak lupa menangkap belalang di pinggir sawah sambil istrahat. Kita memang gila, gila terhadap kota ini. Kota yang menawarkan keindahan alam serta keramahtamahan penduduk. Dan akan menjadi kenangan terindah bagi kita.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya kita mulai saling jatuh hati. Entah siapa yang memulai, tapi yang pasti status pacaran melekat pada kita. Pertemuan demi pertemuan kita lalui bersama, sejengkal demi sejengkal tanah di kota ini mulai kita telusuri.
Pada Akhirnya Jarak Pun Memisahkan Kita, Meski Tak Ingin Berpisah Tapi Rindu Ini Terlalu Mahal Untuk Digadaikan Dengan Ribuan Kilometer
Empat bulan kita lalui secara bersama, dan tibalah akhirnya cobaan mulai melanda kita. Aku terpaksa resingn dari kerjaan karena sesuatu hal. Dan akan segera hijrah ke Jakarta, Ibukota dengan seribu problema.
Dan akhirnya kita memutuskan untuk berpisah karena jarak dan waktu. Keputusan yang sulit, tetapi kita berjanji untuk saling komunikasi. Terima kasih banyak untukmu gadis yang pernah mengisi ruang hampaku selama di kota ini. Meski hanya singkat, bagiku itu sangat berarti.
Satu Hal Yang Selalu Menjadi Bagiaan Dari Doa-Doa Ku, Semoga Kamu Mendapatkan Pengganti Yang Jauh Lebih Baik Dariku
Meski aku sudah pergi dari hidupmu, aku bukan benar-benar pergi seutuhnya. Aku hanya terpaksa meninggalkanmu karena jarak dan waktu. Kelak, jika ada pria lain yang mendekatimu, terimlah dia jika sesuia dengan kriteriamu. Apalagi dia jauh lebih baik dariku.
Aku berharap, kamu akan bahagia menjalani kisah-kasihmu dimanapun kau berada. Dan aku akan selalu mendoakanmu supaya bahagia dunia dan akhirat. Pun kelak kita bersua entah dimana, jangan lupa saling menyapa karena bagaimanapun kita pernah menjadi pasangan kekasih atau setidaknya kita pernah saling mengenal.