Banyak pasangan yang terkadang memilih untuk tetap bertahan meskipun rasa nyaman itu tak lagi ia rasakan. Ada banyak faktor yang menyebabkan mereka memilih bertahan.
Entah itu sebab merasa hubungan yang dijalankan sudah cukup lama lalu sayang untuk diselesaikan. Entah itu sebab keluarga yang sudah saling mengenal satu sama lain.
Tidak ingin memulai hubungan dengan orang yang baru. Atau bisa juga sebab tak ingin merasakan sendirian sehingga tidak ingin meninggalkan dan kemudian lebih memilih untuk bertahan. Rasa tidak nyaman pun bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Seperti terlalu banyaknya kekangan dari pasangan yang membuatnya tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Pasangan yang terlalu mengatur akan hidupnya. Tidak ada lagi rasa keterbukaan bagi masing-masing, dan berbagai hal lainnya. Apalagi dia sudah sampai posesif, berhenti posseesive pada pasangan, sayang juga bukan berarti harus mengekang.
Bila Memang Kenyamanan Sudah Tak Ada Lagi, Ada Baiknya Berpisah Daripada Hanya Mempertahankannya Dengan Penuh Rasa Sakit.
Membangun hubungan dan memulai dengan seseorang itu memang butuh proses yang tentunya tidak lah sebentar untuk saling mengenal. Namun, bukan berarti juga ketika tidak ada lagi kenyamanan yang kamu rasakan, bertahan menjadi pilihan yang harus kamu lakukan. Mungkin sah-sah saja ketika kamu mencoba bertahan dengan harapan ada perubahan yang kamu dapatkan dari pasanganmu.
Tapi jika bertahan malah membuatmu semakin merasa tidak nyaman, lantas sampai kapan kamu akan menjalani hubungan yang seperti itu?
Hubungan yang tak ada lagi kenyamanan yang kamu dapatkan. Terkadang, saat apa yang kamu rasakan sudah terlalu mengganggu bagimu, kamu memang perlu mengambil sebuah keputusan. Meskipun keputusan yang kamu ambil itu nantinya menyakitkan sekalipun.
Karena jika bertahan malah membuatmu semakin kepikiran dan bertanya-tanya hubungan seperti apa yang kamu jalani ini, mungkin keputusan menyakitkan pun memang harus kamu pilih untuk membuat hidupmu menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Setiap orang pastinya menginginkan kebahagiaan ketika menjalin sebuah hubungan. Namun jika hubungan yang kamu jalankan lebih kepada toxic relationship, apakah masih ada lagi kebahagiaan yang kamu rasakan ketika menjalankan hubungan seperti itu? Atau malah ketidak nyamanan yang kamu rasakan?
Terkadang kamu memang perlu mengambil keputusan untuk mendapatkan ketenangan
Masih bertahan sebab tak ingin hubunganmu berakhir karena terlalu banyak kenangan yang tak ingin dilupa antara kamu dan dia? Hey! Jika tidak ada lagi rasa bahagia, tidak ada lagi kenyamanan dalam hubunganmu, mengapa harus memaksa? Apa sih yang sangat kamu takutkan dan khawatirkan ketika hubunganmu berakhir nantinya?
Takut mengenal orang baru kembali? Takut memulai dari awal lagi? Atau kamu takut untuk membuka hati kembali? Bukankah kebahagian dirimu itu lebih penting dari semua rasa cemas dan kekhawatiran yang kamu rasakan?
Mungkin di awal memang kamu akan merasakan banyak hal yang berubah ketika kamu memutuskan untuk mengakhiri hubunganmu dengannya sebab tak ada lagi rasa nyaman. Namun, perlahan kamu pasti akan bisa melaluinya. Bangkit itu memang butuh proses. Semua tidak ada yang instan. Tapi setidaknya mengakhiri hubungan toxic itu lebih baik jika kamu terus-terusan memilih bertahan.
Jangan Risau dan Khawatir, Karena Pada Akhirnya Setiap Hubungan Punya Tantangan Masing-Masing.
Kamu tak perlu risau akan semua ketakutan dan kekhawatiranmu itu. Buang jauh-jauh pikiran buruk yang mengganggu dirimu itu. Percayakan saja, kelak kamu pasti akan menemukan seseorang yang bisa membuatmu jauh lebih bahagia dibandingkan dengan hubunganmu sebelumya.
Yang terpenting saat ini adalah kamu tidak lagi terjebak pada hubungan toxic ketika memutuskan untuk menyudahkan. Sehingga kebahagiaan dirimu pun akhirnya kamu dapatkan. Terkadang melepaskan juga salah satunya cara untuk menciptakan kebahagiaan yang lebih baik lagi.