Olret.id – Undercover High School Episode 3 dimulai dengan Hae-seong dan Dong-min yang menemukan mayat di bawah lantai studio balet. Namun Hae-seong menyadari mayat itu tidak nyata, melainkan plastik! Di balik sepatu balet, Hae-seong menemukan sebuah kunci.
Tepat saat itu, Kepala Sekolah Park memergoki mereka dan Hae-seong menjelaskan bahwa mereka hanyalah siswa yang menyelidiki cerita hantu.
Hae-seong kemudian memberi pengarahan kepada timnya tentang temuannya. Ia menunjukkan segel pada kunci, yang cocok dengan segel Seo Byeong-mun. Mereka menyadari bahwa ia pasti telah membuat cerita hantu itu sebagai teka-teki yang menuntun mereka ke emas batangan.
Hae-seong mengatakan ada empat cerita hantu di sekolah dan ia harus menyelidiki semuanya. Di tempat lain, Kepala Sekolah Park memberi tahu Ketua Seo Myeong-ju apa yang terjadi dan ia sampai pada kesimpulan yang sama dengan Hae-seong.
Di sekolah, Hae-seong meminta Dong-min untuk menceritakan kepadanya cerita hantu lainnya. Sementara itu, Soo-a mendapat telepon dari nenek Dong-min yang mengatakan bahwa identitasnya diambil oleh sekolah. Namun, nama yang ia sebutkan adalah Jeong Hae-seong.
Dong-min menceritakan kisah hantu kedua kepada Hae-seong. Kisah ini berkisah tentang jam kakek yang disumbangkan oleh Seo Byeong-mun. Kisah ini menceritakan bahwa jika Anda sendirian di sekolah, jam akan berdentang dan “mata merah akan menghampiri Anda”.
Tepat saat itu, Oh Soo-a mengonfrontasi Hae-seong tentang identitas yang dicuri dan memerintahkannya untuk menemuinya di kantor konseling sepulang sekolah. Ia kemudian kembali ke kantornya. Ketika melihat headphone merah muda di lacinya, ia teringat hari pertamanya sebagai guru.
Sementara itu, di kantor polisi, Direktur Kim menerima laporan yang mengatakan bahwa patung yang diambil Hae-seong adalah palsu. Ia menyadari bahwa hal ini dapat mengacaukan misi Hae-seong dan merobek-robek laporan tersebut
Hae-seong kemudian mengirim pesan singkat kepada Oh Soo-a yang mengatakan bahwa ia membiarkan kompor menyala di rumah dan tidak dapat menghadiri sesi konseling. Sebaliknya, ia menghadapi petugas keamanan sekolah dan menuduhnya sebagai orang di studio balet. Pria itu segera menyerah. Ia mengatakan bahwa ia menemukan jalan rahasia ke dalam gedung saat memberi makan seekor kucing dan kemudian memeriksanya karena cerita hantu.
Ia menemukan kerangka itu dan menjatuhkan ponselnya di dalamnya. Ia sedang mengeluarkannya ketika Dong-min melihatnya dan mengira ia adalah hantu. Ia kembali membawa palu itu pada malam sebelumnya untuk memperbaiki papan lantai.
Hae-seong bertemu dengan rekan-rekannya dan menyadari bahwa mereka menjalankan toko roti lapis kecil di dekat sekolah agar mereka bisa lebih dekat dengannya sebagai markas rahasia bagi tim mereka.
Kembali ke kampus, Soo-a melihat Tae-soo mengajak Dong-min ke samping. Dong-min dengan berani meminta Tae-soo untuk mengembalikan kartu identitas neneknya. Tae-soo mengembalikannya tetapi kemudian menginjak tangan Dong-min ketika ia mencoba mengambilnya.
Soo-a memergoki Tae-soo dan menyuruhnya menemuinya di kantor konseling. Tae-soo menyuruhnya untuk tidak melihat ke arah lain dan menegurnya karena dia hanya pekerja sementara dan bukan guru tetap. Setelah Tae-soo pergi, bahkan Dong-min mengatakan padanya bahwa mereka hanya bercanda dan tidak perlu repot-repot.
Hae-seong sedang berjalan di jalan ketika dia melihat seorang wanita tua bergegas mengambil barang-barangnya di tengah jalan. Mobil Ye-na membunyikan klakson agar dia pindah dan Hae-seong turun tangan untuk membantu. Ye-na melihat ini. Hae-seong membantu wanita tua itu pulang dan ternyata dia adalah nenek Dong-min.
Soo-a senang mengetahui bahwa Hae-seong adalah teman Dong-min dan memberinya sedikit uang tunai untuk mereka belanjakan bersama. Dong-min kemudian memberi tahu Hae-seong tentang kegagalan kartu identitas dan meminta maaf karena tidak dapat memberi tahu Soo-a yang sebenarnya. Sebelum pergi, Hae-seong memberikan nomor teleponnya kepada Dong-min.
Di tempat lain, Soo-a menceritakan tentang Tae-soo kepada rekannya, Ri-an. Karena ayah Tae-soo adalah anggota dewan yang berkuasa, bahkan Ri-an menyarankan Soo-a untuk menutup mata terhadap insiden perundungan itu jika dia ingin mempertahankan pekerjaannya.
Hae-seong sedang mengambil barang dari sebuah toserba ketika Soo-a masuk dan mereka bertengkar ketika mereka mengambil minuman yang sama. Soo-a mengungkapkan bahwa dia tahu tentang Tae-soo dan meminta maaf karena salah paham tentangnya.
Dia memberinya salah satu uang kertas yang diberikan nenek Dong-min dan menyuruhnya untuk menjadi teman baik Dong-min. Soo-a memperhatikan Hae-seong menyingkirkan kacang polong dari makanannya dan teringat seorang anak laki-laki dari masa kecilnya yang biasa melakukan hal yang sama.
Masalah muncul saat polisi tiba di rumah Dong-min dan membawa neneknya pergi karena terkait dengan situs web perjudian. Dong-min menelepon Hae-seong untuk meminta bantuan dan dia serta Soo-a bergegas datang. Hae-soo menyadari bahwa ini karena tindakan Tae-soo dan memberi tahu Soo-a bahwa dia harus turun tangan dan membantu.
Keesokan harinya, sebuah unggahan muncul di papan diskusi sekolah yang menuduh Tae-soo menindas Dong-min dan melibatkan neneknya dalam perjudian. Hal itu menyebabkan kehebohan besar dan wakil kepala sekolah memberi tahu Soo-a untuk menghubungi orang tua Tae-soo dan Dong-min untuk bertemu dengan Ketua Seo Myeong-ju. Meskipun, kita segera mengetahui bahwa unggahan itu diunggah oleh Soo-a sendiri.
Malam harinya, Hae-seong mencoba menggunakan kunci untuk membuka jam kakek di sekolah. Ketua Seo Myeong-ju menangkapnya dan memperkenalkan dirinya. Dia membuat beberapa komentar samar tentang keingintahuannya dan menyuruhnya untuk menghubunginya jika dia butuh bantuan.
Dong-min memberi tahu neneknya bahwa ia akan segera membebaskannya dari penjara. Ia kemudian pulang dan mendapati Tae-soo duduk di dekat rumahnya. Keesokan harinya, para siswa bertemu dengan Myeong-ju, tetapi Dong-min mengatakan bahwa unggahan daring itu bohong. Ia malah menyalahkan Hae-seong atas semua kejadian itu. Kilas balik menunjukkan Tae-soo mengancam Dong-min dengan pisau dan bahkan mengancam neneknya, sehingga memaksanya untuk berbohong.
Yoo-jung dan siswa lainnya mendengar berita itu dan Yoo-jung khawatir tentang Hae-seong, yang kemudian diketahui Ye-na. Hae-seong kemudian mengonfrontasi Dong-min tentang situasi itu, menanyakan apakah ia diancam. Dong-min mengakui bahwa ia diancam dan mengoceh tentang seluruh situasi itu. Namun, Hae-seong memberi tahu Dong-min bahwa itu bukan salahnya.
Saat dia pergi, Hae-seong menelepon Young-hoon dan menyuruhnya mencari tahu segalanya tentang Park Tae-soo. Young-hun memberi tahu dia tentang pemilik situs web perjudian yang diberi kartu identitas oleh Tae-soo. Keesokan harinya, sekolah mengadakan sesi komite anti-perundungan.
Hae-seong terlambat dan wakil kepala sekolah hendak mengeluarkannya ketika dia tiba-tiba muncul dengan sepedanya, dengan pemilik situs web perjudian di belakangnya. Kembali di toko sandwich, Seok-ho dan Mi-jung menyadari bahwa Young-hoon membantu Hae-seong.
Kilas balik di akhir Undercover High School Episode 3 menunjukkan Hae-seong muda di sekolah, yang dirundung karena menjadi yatim piatu. Dia dikenal sebagai Si-hyun saat itu dan menolak untuk mengalah ketika orang tua lain memintanya untuk meminta maaf. Seok-ho adalah walinya dan setelah melihat apa yang dialami Hae-seong di sekolah, Seok-ho mengatakan kepadanya bahwa dia bisa belajar di rumah saja.
Pemeran Undercover High School Episode 3
Drama Korea ini tayang di Viu dengan jumlah 12 episode dan diperankan oleh aktor dan aktris populer. Berikut ini daftar pemeran drama korea Undercover High School Episode 3.
- Seo Kang Joon sebagai Jung Hae Seong / Jung Si Hyeon
- Jin Ki Joo sebagai O Su A
- Kim Shin Rok sebagai Seo Myeong Ju
- Jeon Bae Soo sebagai An Seok Ho [NIS team 4 team leader]
- Jo Bok Rae sebagai Ko Yeong Hun [NIS team 4 agent]
- Yoon Ga Yi sebagai Park Mi Jeong [NIS team 4 agent]
- Kim Min Ju sebagai Lee Ye Na [Student council president]
- dan masih banyak lagi.
Untuk epsisode sebelumnya Undercover High School Episode 2 dan Undercover High School Episode 4
Responses (2)