Perlu diingat bahwa tidak semua orang yang terlihat baik itu benar-benar baik.
Kamu mungkin menemukan orang yang ramah, penuh senyum, bahkan terlihat membantu. Namun sebenarnya kebaikan mereka tidaklah tulus alias ada tujuan tertentu.
Masalahnya, tujuan tersebut bisa saja memberikan dampak kerugian yang lebih besar bagi dirimu, jika tidak berhati-hati.
Nah, menurut psikologi ada beberapa cara untuk menandai orang yang nampak baik tapi sebenarnya tidak tulus. Apa saja itu yuk simak!
Daftar Isi
1. Meminta Validasi Dari Setiap Kebaikannya
Tanda pertama kebaikan seseorang tidaklah tulus adalah sering meminta validasi/pengakuan atas kebaikan yang sudah dilakukan. Baik secara sengaja atau dengan pancingan, seperti menunjukkan kebaikan tersebut di ruang publik.
Menurut Psikologi, ada perasaan tidak aman dalam diri sendiri. Sehingga menggunaman m
‘kebaikan’ untuk membuat perasaan lebih nyaman.
Selain itu, ada perasaan puas ketika mendapatkan pujian dari banyak orang. Dorongan itulah yang membuat dirinya melakukan kebaikan meski tidak tulus.
2. Mengontrol Seseorang Dengan Kebaikan
Pernah tidak kamu merasa enggan, takut, khawatir untuk menolak keinginan seseorang yang “sudah berbuat baik” untukmu?
Perasaan itu bisa muncul ketika kamu mendapatkan kebaikan dari seseorang yang bermaksud mengontrolmu. Hal lebih buruk ketika kebaikan tersebut bertujuan untuk memanipulasi.
Biasanya kebaikan mereka dikarenakan ada maksud terselubung. Contoh sederhananya, calon pemimpin yang memberikan uang/bantuan supaya dirinya dipilih.
3. Mengungkit Kebaikan Secara Terus Menerus
Ciri selanjutnya orang yang tidak tulus adalah dia yang suka mengungkit kebaikan tersebut. Baik secara langsung ataupun tidak.
Hal itu seolah mengingatkan dirimu jika kamu mempunyai hutang atas kebaikan darinya.
Sama seperti nomor dua, ini juga termasuk awal dari tindakan manipulasi.
4. Punya Wajah Yang Berbeda
Bermuka dua juga termasuk ciri orang yang tidak tulus. Mereka seolah bersikap baik di depan, tapi senang mencari masalah di belakang.
Bisa juga dengan menunjukkan wajah yang berbeda melihat siapa yang menjadi lawan bicara atau kondisi pembicaraan.
Itu menunjukkan bahwa kebaikan mereka hanyalah topeng untuk mencapai tujuan tertentu.
5. Tidak Menerima Kritik
Orang yang benar-benar baik akan menerima saran dan kritik dengan baik. Bahkan menggunakannya untuk lebih membangun diri supaya jadi lebih baik.
Namun, orang yang berpura-pura, biasanya bersikap defensif, marah dan tidak menerima kritik dari orang lain.
Menurut Psikologi, kritik bagi orang yang berpura-pura akan merusak citra diri mereka yang sudah payah dibangun lewat mengumbar “kebaikan” selama ini.
6. Memanipulasi Emosi Seseorang
Memberikan kebaikan bisa menjadi salah satu cara untuk memanipulasi emosi seseorang.
Dia membuat orang merasa enggan untuk menolaknya, membuat orang menjadi simpati/kasihan, bahkan merasa bersalah jika tidak membantu kesejahteraan mereka.
7. Menghindari Tanggung Jawab
Orang yang baik akan berusaha memperbaiki kesalahan dan tidak ragu meminta maaf.
Namun sebaliknya orang yang pura pura baik akan bersikap defensif bahkan memutar balikkan fakta. Hal itu karena khawatir citra baiknya akan hilang. Sehingga lebih memilih menghindari tanggung jawab atau menyalahkan orang lain.
Jika kamu menemukan orang “baik” dengan ciri-ciri diatas, lebih baik waspadai saja. Jangan sampai justru berakhir merugikan dirimu sendiri!