Jika kau itu memang indah, itu tak membuatku berkomentar atas karunia yang diberikan oleh Tuhanku kepadamu. Tak perlu aku sebut seperti itu jika kau memang begitu adanya. Jadi, tak heran jika aku pernah bercerita tentangmu di sini. Di dalam sebuah tulisan yang pernah aku tulis jika aku menyebut namamu ada di dalamnya.
Jujur aku katakan untuk sebuah keindahan seperti yang ada pada wajahmu. Bukan hal yang biasa untuk aku lakukan, namun pada hari itu, di mana senyum itu terlalu asing untuk aku terjemahkan dalam kamus bahasa hidupku.
Makanya aku lebih banyak bertanya kepada waktu: apakah aku bisa mengabadikan senyum itu dalam sebuah cerita hidupku atau bisakah aku melihatnya untuk kedua kalinya?
Hingga warna senyum itu semakin terang. Aku hampir kehabisan kata-kata untuk memuji keindahanmu itu. Hingga aku binggung harus bagaimana, aku lebih memilih diam saja dengan perasaan hati yang makin membuatku bertanya kenapa dengan perasaanku yang ingin sekali membicarakan semua itu kepadamu saat ini.
Bercerita tentang rasa dan rindu yang kini menyebar luas dalam aliran darahku. Hingga aku tak mampu menutup mata ketika malam berlalu karena kau selalu membayangi, ada dalam kelopak mataku dan selalu mengikuti arah ke mana aku melangkah.
Kau seperti bayangku saja, di mana aku berdiri kau selalu mengikutiku dan di mana pun aku berasa, kau selalu tampak mendekatiku. Ada apa dengan senyum itu? Ada apa dengan diriku sehingga aku begitu resah dengan hatiku ini? Kenapa aku hanya mampu diam saja sementara rasa yang ada begitu sakit untuk aku rasa memendam rindu yang begitu mendalam atas namamu?
Tak sadarkah kau di sana? Tak pernahkah kau berpikir jika aku hampir mati dibendung rindu di sini, atau memang aku ini terlalu semangat dan terlalu tak tau diri inginkan hatimu yang kini telah terisi dengan cerita yang lain.
Aku sadari jika kau tak sendiri lagi saat ini. Walaupun masih ada peluang yang menunggu untuk bisa mendatangkan dirimu lalu berkata jika aku mencintaimu: itu sepertinya sulit bagiku. Ku sangat mengerti dan memahami jika keadaanku sangat sulit saat ini.
Bukan karena keadaan diri yang kurang komplit namun memang aku sadari jika aku hanya akan meneteskan air mata ketika itu aku lakukan. Karena hadirmu bukan untukkmu aku miliki. Namun, hanya perantara waktu di mana suatu hari nanti kau akan pergi dan aku tak akan pernah bisa lagi melihat senyum yang kau pernah perlihatkan kepadaku.
Cukup aku bisa bercerita seperti ini saja. Aku masih sulit untuk mengatakannya, apalagi untuk bilang jika aku menyukaimu. Itu butuh keajaiban sepertinya untuk aku dapatkan karena aku bukanlah orang yang berani untuk berkata seperti itu.
Semoga saja aku tak sakit hati dengan apa yang aku rasa ini kepadamu dan semoga saja aku juga tak terlalu berharap kepadamu untuk dapat menjadikan cerita ini nyata. Bahagia itu akan selalu aku simpan agar aku mampu melewati waktu ketika dirimu benar-benar tak pernah aku lihat lagi nanti.
Jika itu memang, maka cerita ini dapat aku jadikan bukti jika aku pernah bercerita tentangmu dan berharap itu menjadi alasanku untuk bilang jika aku pernah jatuh cinta kepadamu.
*****
Daftar Isi
Jangan Menyerah, Karena Bila Jodoh Pasti Akan Bertemu
Jalan hidup apapun yang kau pilih, itu adalah hak mutlak atas dirimu. Dalam menjalaninya, kau baik, kurang baik atau pun buruk. Berhasil atau tidak, semua tergantung dirimu yang mengarahkannya dalam bentuk rencana yang baik, sejalan dengan usaha dan jangan lupakan Allah SWT disetiap Do;amu dalam mewujudkannya.
Seperti mencari jodoh, kau memilih pacaran atau memilih suci dalam penantian halalmu alias jomblo fisabilillah. Tak ada yang melarang, semua kembali diri masing-masing. Semua kau yang rasa, kau yang menjalani, dan kau yang bertanggung apapun yang terjadi setelahnya.
Mau Memilih Dengan Cara Pacaran atau Menanti Dalam Suci Alias Jomblo Fisabillah Semua Mutlak Keputusanmu.
Jika kau memilih menjalani pacaran, maka jalani dengan baik tanpa harus melakukan sesuatu diluar batas sebelum halalmu bersamanya. Jangan terlalu cinta dan jangan terlalu berharap, karena ketika kau terlalu cinta dan berharap kepada Manusia selain Allah SWT, maka kecewa akan mendatangimu.
Jika kau memilih jomblo fisabilillah, kau juga harus mengerti juga resikonya, dimana semua yang ada di dunia penuh dengan resiko, dan berharap kau mengerti tentang jalan yang kau pilih tak membuat hidupmu resah dan galau sepanjang setiap hari, itu tak baik untuk hatimu.
Jika memilih di antara keduanya, maka aku lebih memilih jomblo fisabilillah untuk menjadikanmu seseorang yang halal bagiku. Untuk itulah, aku ingin mengungkapkan dan mengatakan sesuatu kepadamu, agar kau mengerti tentang aku yang menginginkanmu tanpa harus memilih pacaran untuk mendapatkanmu.
Untukmu yang aku kenal dirinya. Begini, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu.
Kalimat yang mungkin akan membuatmu paham tentang aku yang memilih diam dalam cinta sebelum halal itu datang. Perlu kau ketahui, jika aku bukan orang yang akan suka memprediksi Allah SWT dengan selalu menyebut dan mengeja namamu disetiap do’aku.
Bukan, aku bukan orang seperti itu. Aku bukan orang yang mudah terpikat oleh parasmu lalu berontak hati ini menginginkanmu lebih dari apapun. Bukan, lagi-lagi aku bukan orang seperti itu. Jika aku sedang memikirkanmu, biarkan pikiranku saja yang seperti itu.
Aku terpikat oleh dirimu, biarkan aku saja. Tanpa perlu ku gumamkan dalam doa, tanpa perlu keamini agar Terijabah. D
alam konsep jodoh yang aku ketahui, jika kau suka, aku suka, lalu ada masa depan yang memang harus kita jalani berdua nanti, kita akan bertemu, kita pasti bersama, sesulit dan sesukar apapun rintangan yang menghadang.
Jika usahamu dan harapanmu atas namaku, namun aku tak pantas dan terbaik untukmu, lalu bagaimana jika Allah SWT menjadikan kita jodoh? Tak perlu kau merasa risau, kita cukup berusaha memantaskan diri untuk orang yang terbaik versi Allah SWT.
Bukan berontak untuk orang yang kita lihat paraas, lalu menginginkannya. Bukankah lebih menakjubkan, jika kelak kita akan bersama orang yang Allah SWT siapkan untuk kita? Dan, siapa yang lebih tahu kecocokan kita selain-Nya?.
Bukankah kejutan Allah SWT itu lebih indah dari apa yang ktia pikirkan?. Sesuatu yang tidak pernah kita sangka-sangka tapi jadi nyata. Kau tak perlu mengoreksinya. Ku perbaiki diriku bukan karenamu, dan kau perbaiki dirimu jangan karenaku, lakukan semua karena Allah SWT.
Mulai saat ini, Kita sama-sama perbaiki niat, Cukuplah Allah SWT jadi penolong, harapan, dan tujuan kita. Cukuplah Allah SWT jadi tempat kita bergantung semuanya bukan kepada hamba-Nya. Tanpa perlu mencari alasan apapun selain lillahitaala.
Tapi jangan lupa riuhkan harapanmu tentang sesuatu yang akan mampu memperbaiki dirimu, keluargamu, masa depanmu, dan yang terpenting untuk agamamu. Semoga kau mengerti dan memahaminya dengan hati bukan dengan janji.