Anak Teknik yang Menerangi Dakwah: Kisah Inspiratif Ustadz Muflih Safitra

Kisah Inspiratif Ustadz Muflih Safitra
Kisah Inspiratif Ustadz Muflih Safitra

Bagaimana Latar Belakang Insinyur Justru Menjadi Amunisi Kuat dalam Menyampaikan Ilmu Syar’i

Seringkali muncul pandangan dikotomis bahwa ilmu agama dan ilmu umum adalah dua jalur yang terpisah. Namun, kisah perjalanan Ustadz Muflih Safitra, alumni teknik yang kini dikenal luas sebagai dai, membuktikan sebaliknya.

Dalam sebuah episode podcast KHAIRoom, Ustadz Muflih membagikan cerita menakjubkan tentang bagaimana alur hidup yang “tidak terencana” justru membawanya dekat dengan ulama besar dan menjadikannya seorang penyampai dakwah yang sistematis.

Titik Balik di Balik Latar Belakang Teknik

Kisah Inspiratif Ustadz Muflih Safitra
Kisah Inspiratif Ustadz Muflih Safitra

Ustadz Muflih Safitra memulai pendidikan tingginya di bidang yang jauh dari ilmu agama: Teknik Geologi UGM, dan kemudian beralih ke Teknik Industri UII. Awalnya, beliau hanya berniat menjadi seorang PNS atau pegawai migas. Namun, takdir berkata lain.

“Kalau seandainya aku harus lanjut di UGM, tolong bangunkan aku… tapi kalau seandainya aku enggak usah untuk lanjutkan di sini, tolong enggak usah dibangunin.” — Ustadz Muflih Safitra (Berdoa sebelum ujian Geologi

Beliau hanya bertahan satu semester di Geologi. Pindah ke Teknik Industri UII di Yogyakarta, beliau terpaksa menjadi pengurus masjid karena ketiadaan biaya kos. Keputusan ini menjadi kunci (wasilah) bagi hijrahnya. Di lingkungan masjid, beliau bertemu dan berguru langsung kepada ulama seperti Ustaz Jafar Umar Thalib, Ustaz Afifi Abdul Wadud, dan Ustaz Aris Munandar.

Nasihat yang Mengubah Arah Hidup

Pertemuan dengan para ustadz di Jogja mengukir visi baru. Ustaz Afifi Abdul Wadud pernah berpesan, tingginya IPK (beliau lulus S1 tercepat dengan IPK 3,89) harus menjadi bekal untuk berdakwah.

Kuncinya, kata Ustadz Muflih, adalah tentang mindset.

“Aku harus belajar agama, nanti Allah akan bantu aku dalam kuliah umumku. Mungkin pemahamanku dua kali lebih cepat daripada kalau aku tidak ikut kajian.”

Inilah prinsip dalam hadis Nabi ﷺ: “Tolonglah agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu.” Ilmu agama justru menjadi akselerator dalam studi umum.

Memperkuat Sanad Ilmu di Negeri Dua Tanah Suci

Kisah Inspiratif Ustadz Muflih Safitra
Kisah Inspiratif Ustadz Muflih Safitra

Jalur Teknik dan kemenangan MTQ tingkat PNS menjadi jembatan emas menuju Arab Saudi.

Jalur Unik ke Saudi: Hadiah umrah memicu keinginan Ustadz Muflih untuk melanjutkan S2 di Arab Saudi. Atas saran Ustaz Abdullah Roy, beliau mengambil S2 Teknik Industri di King Saud University (KSU), Riyadh. Keputusan ini strategis, memungkinkan istrinya (yang juga berlatar belakang Teknik) untuk ikut belajar ilmu syar’i di Dar Zikr.

Mulazamah Maraton: Selama di Riyadh, beliau menjalankan jadwal kajian intensif (mulazamah) dengan para masyaikh di luar jam kuliah. Beliau berguru kepada Syekh Saalih bin Fawzaan dan Syekh Sa’ad Asy-Syatsri.

Keistimewaan Syekh Asy-Syatsri: Ustadz Muflih intensif belajar kepada Syekh Asy-Syatsri selama 6 hari dalam seminggu. Kelebihan Syekh ini adalah jumlah murid yang sedikit, yang memungkinkan interaksi dan tanya jawab langsung. Syekh Asy-Syatsri bahkan memberikan tazkiah (rekomendasi) kepada Ustadz Muflih.

Beliau berhasil lulus S2 sebagai lulusan tercepat dengan IPK tertinggi (4,67). Ketika Syekh Khatlan menyarankannya untuk lanjut S3, Ustadz Muflih memilih untuk kembali ke Indonesia demi berbakti kepada orang tua yang sudah sepuh.

Pola Pikir Terstruktur: Kelebihan Insinyur dalam Dakwah

Menjawab kritikan mengenai orang non-agama yang berdakwah, Ustadz Muflih menegaskan bahwa yang terpenting adalah memiliki basic ilmu agama dan berguru kepada ulama, bukan sekadar gelar.

Menurut Ustadz Muflih, latar belakang teknik justru memberikan keunggulan dalam berdakwah:

Berpikir Terstruktur: Pola pikir yang terbiasa dengan analisis, rumus, dan hierarki membuat penyampaian materi menjadi sistematis dan mudah dipahami, tidak melompat-lompat.

Menyusun Tesis: Disiplin ilmu umum membantu dalam menyusun catatan kajian (fawaid) dari para ulama dengan rapi, yang akhirnya menjadi bekal dakwah yang terstruktur.

Kisah Ustadz Muflih Safitra adalah pengingat bahwa semua ilmu yang kita pelajari dapat menjadi wasilah (perantara) dan amunisi untuk mendalami dan menyampaikan agama Allah. Ketika Allah melihat kesungguhan seorang hamba dalam mencari ilmu syar’i, Dia akan memudahkannya dalam urusan dunia.

Kamu juga bisa membaca artikel menarik lainnya seperti Tragedi Sudan: Kisah Kelam Perang Saudara yang Berawal dari Mafia Emas dan Pengkhianatan!

Read More :  Viral Kasus Bunuh Diri Dokter Aulia Risma, Ini Hukum Bunuh Diri Dalam Islam, Buddha, Hindu dan Kristen

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *