Anak muda usia 20-an sudah akrab dengan gagal ginjal, diabetes, dan asam lambung? Fenomena ini bukan lagi mitos. Dr. Ranti, seorang praktisi herbal, membuka mata kita bahwa kunci kesehatan sejati sudah tersedia di dapur, jauh dari konsumsi obat-obatan instan.
Di era serba cepat ini, gaya hidup instan telah menggeser pola penyakit. Minuman manis berlebihan dan gaya hidup kurang gerak memicu lonjakan kasus penyakit “jompo” di kalangan generasi milenial. Kabar baiknya, Dokter Ranti menawarkan solusi elegan: kembali ke kekuatan herbal lokal yang bekerja secara holistik.
Daftar Isi
Kunyit, Raja Pereda Nyeri dan Asam Lambung

Lupakan obat anti-nyeri kimia, karena Kunyit menawarkan solusi multi-aksi. Rimpang kuning ini mengandung senyawa Kurkumin yang berfungsi sebagai analgetik (anti nyeri) dan antiinflamasi (anti radang) alami yang kuat.
- Asam Lambung & Peradangan: Kunyit bukan hanya untuk jamu datang bulan. Senyawa anti-radangnya efektif meredakan iritasi lambung dan nyeri akibat peradangan pada berbagai bagian tubuh.
- Cara Pakai: Kunyit bisa diolah dengan mudah: diparut (untuk diminum airnya), diseduh, atau direbus (infusa).
Jauhi Manis, Mulai Minum Cukup!
Penyakit modern seringkali berakar pada dua kebiasaan sederhana: kurang minum air putih dan kelebihan gula.
1. Perangkap Minuman Manis
Waspada kopi kekinian dengan gula aren, krimer, atau kental manis! Dr. Ranti mengingatkan bahwa susu kental manis kini bahkan tidak boleh lagi disebut susu karena dominasi gula. Lonjakan gula darah ekstrem akibat minuman manis memaksa pankreas memproduksi insulin secara berlebihan, yang berujung pada resistensi insulin dan akhirnya diabetes
2. Atur Asupan Air

Kebanyakan orang Indonesia hanya minum 2 liter tanpa menghitung kebutuhan tubuhnya. Idealnya, kebutuhan air dihitung sekitar 40 hingga 50 cc per kg berat badan. Kurang minum membuat sisa metabolisme (sampah) menumpuk dan mengendap di ginjal, cikal bakal batu ginjal.
Solusi Herbal Instan untuk Masalah Harian
Tak perlu pusing mencari bahan eksotis, solusi herbal terbaik justru ada di lemari bumbu dan kebun rumah Anda:
Response (1)