Bukan Sekadar Teori! Temukan “Buku Manual” Diri Anda dan Hentikan Overthinking dalam 7 Hari

Hentikan Overthinking
Hentikan Overthinking

Di tengah hiruk pikuk Jakarta, stres dan overthinking seringkali menjadi tamu tak diundang. Kita terus mencari solusi, padahal jawabannya mungkin terletak pada satu hal: mengenali diri sendiri.

Podcast Suara Berkelas baru-baru ini mengupas tuntas sebuah tools revolusioner bernama Human Design (HD) bersama Samara Fahrana, seorang Human Design Coach dan guru meditasi. Menurut Samara, Human Design bukan hanya teori, melainkan “buku manual” yang bisa memetakan cara kita mengambil keputusan, mengelola emosi, hingga menemukan lingkungan yang paling sehat.

Tertarik untuk menemukan manual Anda? Mari kita selami.

Human Design: Perpaduan Antara Sains dan Kearifan Kuno

Perpaduan Antara Sains dan Kearifan Kuno
Perpaduan Antara Sains dan Kearifan Kuno

Apa yang membuat Human Design begitu spesifik dan akurat? Ternyata, ia adalah sintesis luar biasa dari ilmu kuno dan modern. Human Design menggabungkan:

  • Ilmu Kuno (Ancient Wisdom): Sistem Cakra, Astrologi Barat, I Ching dari Tiongkok Kuno, dan Kabalah Tree of Life.
  • Sains Modern: Fisika Kuantum dan Biokimia.

Perpaduan ini menghasilkan chart (peta) unik yang dibuat berdasarkan tempat, tanggal, dan waktu lahir Anda. Hasilnya sangat mendalam—bukan hanya memprediksi, tetapi menjelaskan blueprint energi Anda. Anda bisa mulai mengecek chart Anda di jovianarchive.com.

Menguak 5 Tipe Energi Human Design

Setiap orang memiliki tipe energi tertentu, dan kunci untuk hidup “selaras” adalah memahami energi unik Anda. Human Design menyediakan indikator emosi atau perasaan yang muncul ketika Anda berada di jalur yang benar. Inilah yang disebut “Signature” (Tanda Tangan Energi):

Read More :  5 Alasan yang Membuatmu Patah Hati Sebelum Bertemu yang Terbaik
Tipe Energi (Aura) Signature (Rasa Selaras) Jika Tidak Selaras (Rasa Pahit)
Generator Merasa Kepuasan (Satisfaction) Frustrasi (Kecewa)
Manifestor Merasa Tenang (Peace) Marah
Projector Merasa Sukses Pahit/Getir
Manifesting Generator Merasa Tenang dan Puas Frustrasi dan Marah
Reflector (Hanya 1%) Merasa Sangat Terkejut (Pleasantly Surprised) Kecewa

Ketika Anda mulai merasakan rasa pahit (misalnya, frustrasi bagi seorang Generator), itu adalah sinyal bahwa Anda sedang berada di luar jalur energi alami Anda.

Jurus Ampuh Melawan Overthinking

Bagi Samara, emosi negatif seperti frustrasi atau sedih justru adalah hal yang positif. Mengapa? Karena itu adalah data atau informasi tentang apa yang sedang tidak berjalan baik di hidup Anda.

Daripada melarikan diri, gunakan dua jurus praktis ini untuk memproses luapan pikiran:

1. Brain Dumping (Tumpahkan Pikiran)

Otak bukanlah tempat yang dirancang untuk menyimpan segala hal. Jika overthinking datang, segera tuliskan semua yang ada di pikiran (Brain Dumping) ke dalam jurnal. Mengeluarkannya ke atas kertas akan membebaskan kapasitas mental Anda.

2. Gunakan Energi Fisik Anda

Emosi adalah energy in motion (e-motion). Ketika emosi (dan pikiran) sudah menumpuk, hal terbaik adalah menggerakkannya. Olahraga atau aktivitas fisik lainnya berfungsi sebagai katarsis alami untuk mengeluarkan energi yang terperangkap.

Meditasi Praktis: Kunci Ketenangan di Tengah Macet

Samara menegaskan bahwa meditasi tidak harus selalu duduk diam dengan mata tertutup di tengah hutan. Meditasi dapat dilakukan kapan saja, bahkan saat Anda terjebak macet.

Tips Meditasi untuk Pemula:

  • Menghitung Napas: Teknik termudah. Tarik napas (hitung 1), hembuskan (hitung 2), dan seterusnya. Ini membantu menarik fokus Anda dari pikiran yang berputar kembali ke momen kini.
  • Fokus yang Fleksibel: Jika pikiran Anda mulai melantur, jangan marah! Latihannya adalah menyadari bahwa Anda melamun, lalu kembali lagi ke titik fokus Anda (hitungan napas, suara AC, atau objek visual).
Read More :  6 Alasan Dibalik Hubungan Yang Semakin Lama Semakin Terasa Hambar

Kunci dari semua metode ini adalah kesadaran. Dengan menjadi lebih sadar akan energi dan pola pikir diri sendiri, kita bisa lebih mudah bernegosiasi dengan masalah dan, pada akhirnya, berhenti mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu.

Seperti kata filsuf Romawi yang dikutip Samara: “We suffer more in imagination than in reality.” (Kita lebih menderita dalam imajinasi daripada dalam kenyataan).

Kamu juga bisa membaca artikel menarik kami lainnya seperti Ketika Fase Dewasa Terasa Berat: Izinkan Dirimu untuk Belum Tahu Jawabannya

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *