Orlet, Chef Devina Hermawan – Baru-baru ini Chef Devina Hermawan menuliskan keluh kesah perihal buku resepnya yang dibajak dan terjual bebas di salah satu marketplace terkenal.
Lewat postingan di akun instagram @devinahermawan, istri Anthony Tjandra itu menuliskan kalimat panjang lebar terkait perkara yang membuatnya geram.
“Jargonnya mendukung UMKM, hasil karya penulis kecil saja diembat. Baru tahu @sh*****D, itu tutup mata membiarkan buku dibajak (fotocopy, scan PDF dan sebagainya). Sudah berulang kali dilaporkan tanggapannya terkesan mempersulit pelapor dan terkesan dibiarkan,” ungkap Chef Devina Hermawan.
Pada slide selanjutnya, ibu tiga anak tersebut mengutarakan bahwa ia merasa tidak heran jika para penjual nakal berani menantang balik pelapor. Sebab kenyataannya walau dilaporkan tetap tidak ditindak tegas. Rupanya, banyak penerbit juga mengeluhkan hal yang sama.
Lebih lanjut, perempuan yang pernah mendapatkan penghargaan 10 Wanita Panutan 2017 itu berujar bahwa ia secara rutin membagikan resep berkualitas melalui sosial media dan gratis. Namun, untuk menerbitkan buku resep prosedurnya jauh lebih kompleks, panjang serta menelan biaya yang tidak sedikit.
“Bagaimana penulis-penulis di Indonesia bisa berkembang kalau seperti ini? Jadi penasaran siapa yang punya S****e Indonesia, pengen cek akunnya barangkali yang bersangkutan tidak tahu yang terjadi di lapangan.”
Chef Devina menyinggung jika di website S****e Singapura sangat ketat, tidak terlihat adanya buku bajakan yang dijual dan diiklankan. Berbeda dengan S****e Indonesia, buku bajakan malah menjamur dan pihak terkait justru seakan mengabaikan dan mempersulit pelaporan.
“Di satu sisi mengkampanyekan gerakan memajukan pelaku UMKM, namun disaat yang bersamaan membiarkan penjual yang menjual penggandaan suatu karya secara ilegal bahkan setelah diberikan aduan tertulis.”
Menurut Chef Devina Hermawan, efek jangka panjang akibat pembajakan ini adalah patahnya semangat calon penulis dalam negeri, membunuh industri penerbit serta toko buku tradisional, dimana ekosistem penulis lokal sangat bergantung kepada penerbit yang menjadi pemodal penerbitan proyek karya tulis.
Chef Devina juga menerangkan jika di zaman teknologi serba canggih saat ini, sangat mudah bagi pihak marketplace untuk mengatasi masalah pembajakan apabila mereka memiliki komitmen dengan melakukan pembekuan akun penjual, memblokir NIK pendaftaran baru, IP address dan nomer HP atau email. Chef Devina mempertanyakan etika dan tanggung jawab moral marketplace S****e.
“S****e berisikan orang-orang jenius, membukukan pendapatan sampai Rp 60 triliun. Melacak barang bajakan tentu hal yang mudah bagi para programmernya. Tinggal arahan dari pemimpin tertingginya saja bagaimana. Harapan saya semoga pemimpin tertinggi S Indonesia dapat segera menindaklanjuti ini dan mendukung kemajuan konunitas penulis di Indonesia,” tulis Chef Devina dalam komentar yang disematkan.
Setelah curhatan Chef Devina Hermawan viral, banyak netizen yang mengadu bahwa mereka mengalami hal yang sama sebagaimana terlihat dalam kolom komentar. Kabarnya, Direktur Utama S****e Indonesia turut menanggapi isu tersebut melalui direct message instagram Chef Devina Hermawan.