Dalam Islam, perempuan/istri yang sedang haid atau berhalangan diharamkan untuk disetubuhi. Namun, Islam juga memberikan tuntunan serta petunjuk, bagaimana suami istri tetap bisa romantis di atas ranjang meski istri sedang berhalangan.
Sehingga kebutuhan seksual suami tetap bisa terpenuhi tanpa melakukan hubungan badan, sekaligus tetap menunjukkan kasih sayang juga cinta, dan terhindar dari dosa.
Nah, bagaimanakah caranya? Yuk simak penjelasan artikel berikut
Daftar Isi
1. Bercumbu/Berciuman
Selama tidak melakukan hubungan seksual secara langsung. Suami dan istri boleh saling bercumbu atau berciuman, saat istri sedang haid atau berhalangan.
Hal ini juga termasuk bentuk kemesraan di atas ranjang. Tidak hanya berciuman, bercumbu juga melakukan aktivitas seperti saling membelai, mengusap wajah, atau memberikan pelukan lembut. Aktivitas ini tidak hanya membantu menjaga kedekatan fisik, tetapi juga emosional. Dan tentunya, tidak melanggar aturan agama.
2. Berpelukan Saat Tidur
Sama halnya dengan bercumbu, saat haid atau berhalangan, suami masih bisa memeluk istrinya dengan lembut saat tidur. Aktivitas ini juga bisa meningkatkan keharmonisan dan kenyamanan dalam hubungan.
Hal ini juga sejalan dengan hadits yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah tidur di sebelah istrinya, Aisyah, saat ia sedang haid, dan mereka berpelukan tanpa berhubungan badan.
Dengan berpelukan, suami istri bisa merasa lebih dekat. Suami merasa dirinya dihargai, sedang istri merasa tetap dicintai meski sedang haid.
3. Membantu Suami Onani
Dalam kondisi tertentu, Islam juga memberikan kelonggaran bagi istri yang ingin membantu suaminya mencapai kepuasan seksual. Namun bukan dengan alat atau media tertentu yang diharamkan. Istri dapat membantu suami dengan menggunakan tangannya.
Selama tidak melakukan penetrasi, hal itu bisa dilakukan. Khususnya untuk memberi dukungan pada suami selama istri mengalami haid. Jadi suami tidak melakukan hal-hal yang bertentangan seperti berzina atau menonton hal yang tidak pantas.
4. Bersenang-Senang Selain Area Pusar Sampai Lutut
Selama haid, suami tetap bisa menyentuh, berciuman dan mencumbu istrinya bagian tubuh istrinya. Terpenting tidak melakukan penetrasi atau bagian tubuh yang tidak perbolehkan yaitu antara pusar sampai lutut.
Ini termasuk aktivitas mencium bagian tubuh lain seperti tangan, wajah, dan leher. Aktivitas ini dapat memberikan kedekatan fisik tanpa melanggar syariat.
5. Komunikasi Yang Menyenangkan
Selanjutnya, memuaskan suami, tidak selalu dengan melakukan aktivitas seksual. Keharmonisan dan keromantisan bisa dibangun dengan komunikasi mendalam dan menyenangkan.
Untuk itu, meski sedang haid, tetap bangun keromantisan dengan menjalin komunikasi hangat dengan suami. Seperti melemparkan candaan, tertawa bersama dan berbagi cerita. Semua itu akan membuat hubungan tetap harmonis dan manis. Tentunya ikatan emosional dan kenyamanan juga semakin kuat.
6. Mengungkapkan Kata-Kata Cinta
Komunikasi yang baik dapat membantu menjaga keintiman dalam pernikahan. Mengungkapkan rasa sayang dan penghargaan kepada suami melalui pesan teks atau percakapan yang hangat akan membuat hubungan semakin erat.
Selain itu, jangan ragu untuk mengungkapkan cinta pada suami. Perasaan cinta dan kasih sayang yang diungkapkan akan semakin membuat suami yakin, perasaan cinta dan syukur itu ada.
7. Menjaga Penampilan
Berhalangan atau haid tidak menghalangi untuk menjaga penampilan. Dan suami juga akan merasa lebih dihargai dan puas, jika istrinya berusaha menjaga penampilan saat bersama suami.
Karena itu, tetap jagalah penampilan dan pandangan suami. Meski sedang haid, istri tetap bisa tampil menarik, cantik dan wangi.