“Biarlah kuperjuangkan kamu dengan cara yang benar, yaitu dengan mendoakanmu”
Aku tak tahu sejak kapan debar ini mulai hadir setiap kali memikirkanmu. Di pertemuan pertama kita’kah? Atau kedua atau beberapa kalinya. Hanya saja, aku merasa akhir-akhir ini otakku tidak bekerja dengan baik, tubuhku tidak bergerak sebagaimana yang aku inginkan, setiap kali memikirkan atau bertemu denganmu secara langsung.
Entah bagaimana, aku melihat bahwa kamu adalah orang terbaik yang aku temui dalam hidupku. Apalagi ketika kamu tersenyum, tertawa, mengajariku hal baru, memotivasi dan memberikan nasehat soal kehidupan.
Entahlah, namun sepertinya kamu adalah tipe orang yang aku idamkan juga aku dambakan selama ini. sehingga tanpa sadar, aku mulai berharap, lalu menyebut namamu dalam doa. Semoga Tuhan mengabulkan dan menjadikan kita satu pada akhirnya nanti.
Daftar Isi
- 1 Di Depanmu Aku Pemalu, Karena Aku Merasa Belum Pantas Untukmu. Ditambah Lagi, Jika Kamu Tahu Rasaku Aku Takut Kamu Menjauhiku.
- 2 Meski Diam-Diam Mencintai dan Mengagumimu, Namun, Usahaku Untuk Menjadi Yang Terbaik dan Membuatmu Bangga Padaku Itu Tulus.
- 3 Selain Itu, Secara Terang-Terangan Sering Kusebut Namamu Dalam Doa. Agar Perasaan Ini Berakhir Nyata dan Indah.
Di Depanmu Aku Pemalu, Karena Aku Merasa Belum Pantas Untukmu. Ditambah Lagi, Jika Kamu Tahu Rasaku Aku Takut Kamu Menjauhiku.
Untuk sekarang ini, aku masih berpikir untuk menyimpan perasaan ini diam-diam. Ada banyak pertimbangan pula yang aku pikirkan ,jika langsung mengungkapkan rasa yang aku punya padamu. Seperti, aku merasa diriku belumlah pantas. Aku merasa takut, jika kamu tahu rasaku, kamu justru akan menjauh.
Namun, walaupun, rasa ini baru aku yang punya. Aku tetap bersyukur karena punya kesempatan untuk mengenalmu, dekat, berbicara dan berbagi banyak hal denganmu. Biarlah perasaan ini mengalir sebagaimana adanya dulu. Di waktu yang tepat nanti aku pasti akan segera mengungkapnya.
Meski Diam-Diam Mencintai dan Mengagumimu, Namun, Usahaku Untuk Menjadi Yang Terbaik dan Membuatmu Bangga Padaku Itu Tulus.
Memang aku belum berani mengungkapkan, aku belum menemukan momen yang tepat untuk mengungkapkan rasa yang aku punya. Namun, aku berharap bahwa kamu bisa merasakan ketulusanku lewat caraku menjagamu, membuatmu tertawa dan perhatian kecil yang aku berikan.
Walau aku mencintaimu secara diam-diam. Tetap akan kuusahakan yang terbaik untuk membuatmu nyaman saat bersamaku. Meski, di depanmu aku pemalu dan mudah salah tingkah, namun selalu kuusahakan untuk membuatmu bangga saat aku berada di sisimu.
Selain Itu, Secara Terang-Terangan Sering Kusebut Namamu Dalam Doa. Agar Perasaan Ini Berakhir Nyata dan Indah.
Sama seperti seseorang yang jatuh cinta, akupun berharap agar kamu menjadi akhir dari penantianku. Oleh karena itu tidak hanya berusaha memperoleh perhatianmu, aku juga secara terang-terangan minta agar kamu jadi jodohku pada Tuhan.
Aku berdoa dengan menyebut namamu. Berharap kisah kita bisa berakhir dengan indah. Dan kamu bukanlah orang yang akan membuatku kecewa. Semoga Tuhan menjadikanmu yang terbaik diantara banyak yang baik buatku.
Karena Aku Ingin Memperjuangkanmu Dengan Cara Yang Benar. Mengungkapkan Rasa Di Saat Yang Tepat. Namun Tak Lupa Memperbaiki Diriku Sendiri, Agar Tak Terlalu Kecewa Bagaimanapun Akhir Kisah Ini.
Ketika berada di depanmu aku memang pemalu. Namun, dalam doaku aku selalu berdoa agar kamulah yang menjadi terbaik buatku. Dan untuk menunjukkan keseriusanku itu, aku akan berjuang memantaskan diri dengan cara yang benar. Yaitu tidak henti berdoa pada pemilik kehidupan untuk menjadikanmu sandaran hatiku kelak.
Selain itu aku juga akan fokus memantaskan diri, agar tak malu nanti ketika mengungkapkan rasa yang selama aku pendam, sekaligus siap mengarungi bahtera baru bersamamu. Aku berharap semoga semesta merestui langkahku dan tidak akan membuatku kecewa. Semoga kamulah jodoh yang selama ini kunanti, juga semoga aku tidak akan kecewa bagaimanapun akhir kisah ini nantinya.